Firman mengatakan pemerintah Saudi tentunya tidak ingin mengambil resiko dengan membuka pengiriman jamaah haji dari penjuru dunia. Apalagi saat ini di sejumlah negara angka kasus Covid-19 masih tinggi. Termasuk di Indonesia, sebagai negara dengan pengirim jamaah haji terbesar setiap tahunnya.
’’Keputusan ini tentu didasari oleh sikap kehati-hatian Saudi,’’ jelasnya. Sikap kehati-hatian itu diambil karena Saudi tidak ingin pelaksanaan haji menjadi klaster baru penularan Covid-19. Firman juga berharap umat Islam di seluruh Indonesia dapat menerima keputusan Saudi tersebut.
Dia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menyudahi polemik terkait pembatalan haji oleh pemerintah Indonesia. Sebab pada akhirnya Arab Saudi tidak membuka haji untuk negara manapun. Dia berharap pemerintah saat ini berfokus mengupayakan supaya pemerintah Arab Saudi membuka kesempatan beribadah umrah untuk warga Indonesia setelah haji selesai digelar nanti.
Firman mengatakan sudah setahun lebih travel umrah di Indonesia nyaris tidak memiliki penghasilan. Sebab mereka tidak bisa menyelenggarakan bisnis utamanya yaitu menyelenggarakan umrah. Dia menegaskan banyak travel umrah berharap supaya pemerintah terus berdiplomasi dengan Saudi supaya Indonesia keluar dari daftar suspend. (wan/jpg)