Minggu, Oktober 6, 2024
23.3 C
Palangkaraya

Gotong Royong Hadapi Dampak Pandemi Covid-19

Cara itu menjadi langkah paling rasional yang bisa dilakukannya. Sebab, dia tak memiliki struktur jaringan di semua daerah layaknya pemerintah atau organisasi masyarakat. Harus pula diakui, pandemi membutuhkan kekompakan dari masyarakat. ”Peran civil society dan komunitas itu urgen banget,” ungkapnya.

Apalagi civil society relatif bisa lebih berinovasi. Dalam penyusunan situs urundayacovid.com, misalnya, Faiz bisa membuat tampilan yang user-friendly jika dibandingkan dengan milik pemerintah yang relatif kaku. ”Jadi kayak search engine,” tuturnya.

Meski baru seumur jagung, urundayacovid.com sudah mendapat banyak partisipasi. Per 6 Juli atau tiga hari setelah diluncurkan, sudah lebih dari 1.230 informasi penanganan Covid-19 yang disampaikan publik. Ada ribuan user yang mengunjungi situs tersebut. Meski demikian, dia berharap makin banyak yang mau berkontribusi menyumbang informasi. ”Informasi kan swadaya warga yang mengisi, jadi akan bergantung sama warga,” katanya.

Untuk memaksimalkan peran, dalam waktu dekat Faiz berencana merekrut relawan yang bertugas menjaga hotline. Melalui hotline tersebut, masyarakat yang terkendala harapan mengakses kebutuhan bisa dibantu advokasi.

Baca Juga :  Ben Brahim: Pemkab Kapuas Siap Dukung KKN Kebangsaan

Tak berhenti sampai di situ, melalui urundayacovid.com, Faiz juga bakal berupaya menggalang dana berkolaborasi dengan kitabisa.com. Dana itu nanti sepenuhnya digunakan untuk penanganan Covid-19. ”Ada donasi nakes, masyarakat rentan, dan donasi untuk oksigen,” jelasnya.

Bagi Faiz, urundayacovid.com bukan kiprah perdana di ranah sosial. Sebelumnya dia juga pernah menggagas sejumlah platform untuk membantu masyarakat pada era pandemi. Di antaranya, #ButuhDriver, sebuah aplikasi yang mempertemukan ojol dengan customer tanpa biaya, hingga platform belajar gratisinbelajar.com untuk membantu siswa. ”Itu semua berasal dari uang saya pribadi,” ungkap Faiz.

Aksi gotong royong bantu masyarakat terdampak pandemi ini juga dilakukan Rumah Harapan Melanie asuhan musisi, aktris, dan aktivis Melanie Subono. Ajakan Melanie untuk bahu-membahu melawan dampak pandemi ini sempat beredar luas di media sosial. Dia membuat video yang berisi tulisan ajakan donasi barang kebutuhan.

Menurut dia, selama 14 tahun Rumah Harapan berdiri, baru kali ini dirinya mendapati kondisi yang sangat parah, hingga membuatnya nekat membuat video tersebut. ”Pada dasarnya gue tuh malu minta, makanya di video nggak berani ngomong, cuma tulisan,” paparnya.

Baca Juga :  Koyem Nakhodai Demokrat Kalteng

Melanie hanya mengajak berbagi dalam bentuk barang. Bukan uang. Ajakannya itu ternyata direspons banyak orang. Banyak di antara mereka yang selama ini sebenarnya ingin membantu, tapi tidak tahu disalurkan ke mana. Bantuan terus mengalir, baik berupa beras, diaper, maupun sebagainya. ”Bahkan, ada yang nawarin satu bungkus pamper dewasa dan bertanya, ’Boleh tidak saya nyumbang ini?’ Tentu boleh sekali, yang penting niatnya,” ujarnya.

Dalam penyaluran, Melanie tidak membatasi. Namun tetap ada yang menjadi prioritas. Misalnya, lansia, bayi, dan ibu hamil. Jenis bantuan pun bisa beragam. Bukan hanya sembako, popok, obat, dan lainnya. Dia bahkan menyalurkan bantuan berupa pembiayaan rumah sakit hingga pembayaran tunggakan BPJS Kesehatan.

Cara itu menjadi langkah paling rasional yang bisa dilakukannya. Sebab, dia tak memiliki struktur jaringan di semua daerah layaknya pemerintah atau organisasi masyarakat. Harus pula diakui, pandemi membutuhkan kekompakan dari masyarakat. ”Peran civil society dan komunitas itu urgen banget,” ungkapnya.

Apalagi civil society relatif bisa lebih berinovasi. Dalam penyusunan situs urundayacovid.com, misalnya, Faiz bisa membuat tampilan yang user-friendly jika dibandingkan dengan milik pemerintah yang relatif kaku. ”Jadi kayak search engine,” tuturnya.

Meski baru seumur jagung, urundayacovid.com sudah mendapat banyak partisipasi. Per 6 Juli atau tiga hari setelah diluncurkan, sudah lebih dari 1.230 informasi penanganan Covid-19 yang disampaikan publik. Ada ribuan user yang mengunjungi situs tersebut. Meski demikian, dia berharap makin banyak yang mau berkontribusi menyumbang informasi. ”Informasi kan swadaya warga yang mengisi, jadi akan bergantung sama warga,” katanya.

Untuk memaksimalkan peran, dalam waktu dekat Faiz berencana merekrut relawan yang bertugas menjaga hotline. Melalui hotline tersebut, masyarakat yang terkendala harapan mengakses kebutuhan bisa dibantu advokasi.

Baca Juga :  Ben Brahim: Pemkab Kapuas Siap Dukung KKN Kebangsaan

Tak berhenti sampai di situ, melalui urundayacovid.com, Faiz juga bakal berupaya menggalang dana berkolaborasi dengan kitabisa.com. Dana itu nanti sepenuhnya digunakan untuk penanganan Covid-19. ”Ada donasi nakes, masyarakat rentan, dan donasi untuk oksigen,” jelasnya.

Bagi Faiz, urundayacovid.com bukan kiprah perdana di ranah sosial. Sebelumnya dia juga pernah menggagas sejumlah platform untuk membantu masyarakat pada era pandemi. Di antaranya, #ButuhDriver, sebuah aplikasi yang mempertemukan ojol dengan customer tanpa biaya, hingga platform belajar gratisinbelajar.com untuk membantu siswa. ”Itu semua berasal dari uang saya pribadi,” ungkap Faiz.

Aksi gotong royong bantu masyarakat terdampak pandemi ini juga dilakukan Rumah Harapan Melanie asuhan musisi, aktris, dan aktivis Melanie Subono. Ajakan Melanie untuk bahu-membahu melawan dampak pandemi ini sempat beredar luas di media sosial. Dia membuat video yang berisi tulisan ajakan donasi barang kebutuhan.

Menurut dia, selama 14 tahun Rumah Harapan berdiri, baru kali ini dirinya mendapati kondisi yang sangat parah, hingga membuatnya nekat membuat video tersebut. ”Pada dasarnya gue tuh malu minta, makanya di video nggak berani ngomong, cuma tulisan,” paparnya.

Baca Juga :  Koyem Nakhodai Demokrat Kalteng

Melanie hanya mengajak berbagi dalam bentuk barang. Bukan uang. Ajakannya itu ternyata direspons banyak orang. Banyak di antara mereka yang selama ini sebenarnya ingin membantu, tapi tidak tahu disalurkan ke mana. Bantuan terus mengalir, baik berupa beras, diaper, maupun sebagainya. ”Bahkan, ada yang nawarin satu bungkus pamper dewasa dan bertanya, ’Boleh tidak saya nyumbang ini?’ Tentu boleh sekali, yang penting niatnya,” ujarnya.

Dalam penyaluran, Melanie tidak membatasi. Namun tetap ada yang menjadi prioritas. Misalnya, lansia, bayi, dan ibu hamil. Jenis bantuan pun bisa beragam. Bukan hanya sembako, popok, obat, dan lainnya. Dia bahkan menyalurkan bantuan berupa pembiayaan rumah sakit hingga pembayaran tunggakan BPJS Kesehatan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/