Terjunkan Petugas Medis untuk Pengobatan Korban Banjir
Masih tingginya banjir di Kota Palangka Raya membuat dinas kesehatan (Dinkes) mengambil kebijakan menerjunkan sejumlah tenaga medis untuk memberi pelayanan kesehatan kepada warga terdampak banjir di kompleks Mendawai dan Jalan Anoi, Keluraham Palangka. Pelayanan kesehatan bagi warga terdampak banjir itu dilakukan oleh petugas medis dari Puskesmas Bukit Hindu .
Menurut Koordinator Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Indayati Dewi S.Kep yang diwawancarai Kalteng Pos, kemarin (13/9), sudah dua hari pihaknya membuka posko pelayanan kesehatan untuk korban banjir di wilayah tersebut. Sejauh ini pihaknya telah memberi pengobatan kepada 83 orang warga.
“Hari ini (kemarin, red) dari pukul 08.00 WIB sampai 12.00 WIB cuma ada 13 orang, hari sebelumnya yang banyak, sekitar 71 orang,” ujar Indayati yang ditemui di tenda Posko BNPB di muara Jalan Arut, Kota Palangka Raya.
Berdasarkan keterangan Indayati, sebagian besar warga korban banjir yang ditangani oleh petugas kesehatan mengeluh gatal-gatal atau alergi dan diare .
“Gatal-gatal itu keluhan sakit yang umum saat terjadi banjir,” kata Indayati sembari menambahkan bahwa ada juga warga yang datang untuk mengobati hipertensi dan keluhan badan lemas.
Menurut perawat yang juga seorang surveilance kesehatan ini, penyakit gatal-gatal dan alergi yang dikeluhkan warga korban banjir kemungkinan timbul karena warga terpaksa menggunakan air banjir untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan cuci.
“Saat banjir seperti ini, air yang ada sudah tentu tercemar, karena tercampur dari segala penjuru, diduga air banjir ini digunakan warga untuk mandi, makanya timbul penyakit itu,” ucapnya.
Indayati mengaku sempat mendengar keluhan dari warga terkait kesulitan mendapat air bersih di saat banjir. “Memang mereka ada mengeluh kurangnya air bersih, jadi efek dari banjir ini muncullah gatal-gatal pada kulit,” tambahnya.
Ia mengatakan, petugas kesehatan dari Puskesmas Pahandut akan terus melakukan pemantauan kesehatan terhadap warga di kompleks Mendawai yang saat ini sedang menghadapi banjir. (abw/ena/sja/ce/ala)