SAMPIT– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akhirnya mengizinkan Pasar Ramadan dilaksanakan dengan pertimbangan agar perekonomian masyarakat kembali berjalan, Pasar Ramadan tersebut dilaksanakan didalam taman kota Sampit.
Para pedagang sangat antusias. Ini terlihat stan yang disediakan oleh pemerintah daerah terlihat penuh, karena para pedagang dibatasi dan hanya menyediakan 20 tenda untuk 40 pedagang, hal ini dilakukan agar tidak ada klaster baru pasar Ramadan. Sehari sebelumnya para padagang dilakukan pemeriksaan tes cepat deteksi Covid-19. Hal itu untuk memastikan pedagang yang berjualan di Pasar Ramadan bebas dari virus mematikan itu.
Bupati Kabupaten Kotim H Halikin nor mengatakan dirinya mengizinkan Pasar Ramadan dilaksanakan dengan pertimbangan agar perekonomian masyarakat dapat berjalan, tetapi pelaksanaannya harus tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat, dan pelaksanaan akan dievaluasi secara berkala dan bisa saja di hentikan kalau protokol kesehatan tidak dijalankan atau dilanggar.
“Kita akan evaluasi, apabila nanti banyak sekali pelanggaran, bisas aja pasar tersebut kita hentikan. Kita tidak ingin ini menjadi klas terbaru, maka para pedagang dan pengunjung harus sama-sama menyadari bahwa pandemi Covid-19 masih terjadi, maka protokol kesehatan harus dijalankan,” ujar Halikin nor usai membuka Pasar Ramadan, Selasa (13/4).
Halikin nor juga meminta para petugas yang berjaga di Pasar Ramadan harus bertindak tegas kalau mengetahui ada protokol kesehatan yang dilanggar, dan para pedagang juga diharapkan mengingatkan pembeli jika ada yang tidak memakai masker.
“Kalau ada yang datang tidak memakai masker, petugas harus tegas dengan melarang mereka masuk, sampai mereka menggunakan masker. Kalau anak-anak yang tidak menggunakan masker, maka harus kita kasih masker anak tersebut,” ucap Halikin.
Dirinya juga meminta kepedulian semua pihak untuk mencegah penularan Covid-19, terlebih saat bulan suci Ramadan ini. Dia berharap pelaksanaan salat tarawih dan Pasar Ramadan tidak sampai menimbulkan klaster baru penularan virus yang mematikan itu.
“Saya meminta semua masyarakat di Kabupaten Kotim ini untuk bisa meningkatkan kesadarannya agar bisa menjalankan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan Covid-19. karena kita merupakan bagian dari normal baru kehidupan masyarakat,” tutupnya. (bah/ans/ko)