Adapun bantuan yang diharapkan oleh petani antara lain sembako atau kebutuhan hidup sehari-hari selama belum bisa bekerja. Juga diperlukan bantuan bibit untuk memulai kegiatan pertanian.
Pentingnya bantuan bibit dan keperluan lain dibenarkan Abdurrahman, salah satu petani yang juga menjadi korban banjir. “Iya, memang kami mengharapkan sekali ada bantuan dari pemerintah untuk korban banjir di sini,” ucapnya saat ditemui di kediamannya, Jalan Manunggal I, RT 03/RW 03, Kelurahan Kalampangan.
Abdurrahman mengaku jagung yang ditanamnya di lahan seluas seperempat hektare terendam banjir. Padahal jagung yang ditanamannya itu sudah berbunga, bahkan ada yang mulai berbuah. “Tahun ini sudah dua kali gagal panen, yang pertama penyebabnya juga karena banjir,” bebernya.
“Pokoknya hampir semua lahan sayuran milik petani di Jalan Manunggal dan Jalan Kenanga terendam banjir,” tambahnya.
Terpisah, Lurah Kalampangan Yunita Martina membenarkan perihal banjir yang terjadi di wilayahnya. Berdasarkan data pihaknya, terdapat 300 kepala keluaga (KK) di 9 RT dan 3 RW yang terdampak. “Untuk perkebunan kurang lebih 50 hektare yang terdampak,” ujarnya.
“Debit air terdalam sempat mencapai satu meter di daerah ini,” tambahnya, sembari membenarkan bahwa banjir yang terjadi di Kalampangan diakibatkan meluapnya air Sungai Kahayan serta kiriman banjir dari wilayah Bukit Rawi.
Mengenai penanganan terhadap korban banjir, Yunitha menyebut, pihak kelurahan sudah mendata jumlah korban serta kebutuhan yang diperlukan. Data tersebut telah diserahkan ke Kecamatan Sebangau dan Pemko Palangka Raya.
“Bantuan dari berbagai organisasi dan donatur pun sudah kami salurkan, seperti bantuan dari LPDI NU, kepolisian, dan dari anggota DPRD Kota Palangka Raya,” ujar Yunitha.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengatakan, saat ini status banjir di Kota Palangka Raya tetap statis. Sebab, terdapat wilayah yang debit airnya sudah menurun. Namun, pada sebagian wilayah justru debit airnya meninggi.
“Meskipun menurun kondisi debit air, tapi Bapak Wali Kota Palangka Raya telah menetapkan status siaga darurat kondisi banjir, kami tentunya siap menindaklanjuti hal itu,” ucapnya. (sja/ahm/ce/ala)