Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Fokus sebagai Rumah Edukasi, Pengunjung Bisa Makan Buah Gratis

“Apapun alasannya, anggur ini tidak dijual, silakan pengunjung memetik dan memakannya,” tegas pria yang punya hobi menanam ini.

Ia ingin memberikan kesempatan kepada pengunjung menikmati buah anggur yang dipetik menggunakan tangan sendiri. Tak sedikit pengunjung yang akan merasa senang dan merasakan sensasi tersendiri kala memetik anggur secara langsung dan memakannya.

“Itu juga menjadi salah satu alasan saya membudi daya tanaman anggur ini, jika buah lain sudah banyak yang budi daya dan ada yang menyediakan petik buah dan makan di tempat, tapi untuk anggur sepertinya masih kurang,” kisahnya.

Pria yang akrab disapa Balok Anggur ini begitu ramah kepada setiap pengunjung yang datang. Melalui Huma Anggur ini ia ingin bersilaturahmi dengan siapa saja.

Baca Juga :  Dewan Kapuas Kunker ke Kalimantan Selatan

“Tidak semua bisa diuangkan, dengan adanya Huma Anggur dan bisa berbagi kepada masyarakat, baik itu berupa buah ataupun ilmu, akan mengikat tali silaturahmi saya dengan pengunjung yang pernah datang,” kata pria berusia 45 tahun ini.

Misal saja, jika ia menarik tarif atau menjual anggur ini, saat dirinya kembali bertemu dengan pengunjung yang pernah datang, maka akan diingat bahwa dirinya pemilik Huma Anggur yang menjual anggur. “Namun, jika saya bisa berbagi kepada pengunjung, maka ketika ada kesempatan bertemu di lain waktu, saya akan diingat, ada kesan bahwa pernah berbagi bersama,” tegasnya.

Perjuangan Balok membudidayakan tanaman anggur tidak mudah. Berkali-kali gagal. Namun kini ia punya impian menciptakan kampung anggur di sepanjang Jalan Teratai.

Baca Juga :  Seluruh Kabupaten Terapkan PPKM Level IV

Sekitar 100 meter dari Jalan Cempaka menuju Huma Anggur miliknya, terdapat sekitar 25 rumah warga. Ia berencana menanam anggur di depan rumah-rumah warga. Konsepnya, sepanjang Jalan Teratai hingga Huma Anggur akan menjalar tanpa sekat dedaunan anggur. “Nantinya, sepanjang Jalan Teratai akan menjadi kampung anggur,” ujarnya.

Untuk hal ini, sudah ada koordinasi dengan warga Jalan Teratai dan mendapat dukungan. “Diharapkan nanti jika lebih banyak lagi pengunjung yang datang, akan berdampak pada perekonomian warga sekitar,” tuturnya.

Selain melayani pengunjung yang datang, Balok juga menerima dan melayani konsultasi soal pembudidayaan anggur. Gratis loh. Dengan senang hati Balok membantu mereka yang punya niat membudidayakan anggur. Bibit anggur pun disiapkan. Namun untuk membawa pulang bibit ini, harus dibeli.

“Apapun alasannya, anggur ini tidak dijual, silakan pengunjung memetik dan memakannya,” tegas pria yang punya hobi menanam ini.

Ia ingin memberikan kesempatan kepada pengunjung menikmati buah anggur yang dipetik menggunakan tangan sendiri. Tak sedikit pengunjung yang akan merasa senang dan merasakan sensasi tersendiri kala memetik anggur secara langsung dan memakannya.

“Itu juga menjadi salah satu alasan saya membudi daya tanaman anggur ini, jika buah lain sudah banyak yang budi daya dan ada yang menyediakan petik buah dan makan di tempat, tapi untuk anggur sepertinya masih kurang,” kisahnya.

Pria yang akrab disapa Balok Anggur ini begitu ramah kepada setiap pengunjung yang datang. Melalui Huma Anggur ini ia ingin bersilaturahmi dengan siapa saja.

Baca Juga :  Dewan Kapuas Kunker ke Kalimantan Selatan

“Tidak semua bisa diuangkan, dengan adanya Huma Anggur dan bisa berbagi kepada masyarakat, baik itu berupa buah ataupun ilmu, akan mengikat tali silaturahmi saya dengan pengunjung yang pernah datang,” kata pria berusia 45 tahun ini.

Misal saja, jika ia menarik tarif atau menjual anggur ini, saat dirinya kembali bertemu dengan pengunjung yang pernah datang, maka akan diingat bahwa dirinya pemilik Huma Anggur yang menjual anggur. “Namun, jika saya bisa berbagi kepada pengunjung, maka ketika ada kesempatan bertemu di lain waktu, saya akan diingat, ada kesan bahwa pernah berbagi bersama,” tegasnya.

Perjuangan Balok membudidayakan tanaman anggur tidak mudah. Berkali-kali gagal. Namun kini ia punya impian menciptakan kampung anggur di sepanjang Jalan Teratai.

Baca Juga :  Seluruh Kabupaten Terapkan PPKM Level IV

Sekitar 100 meter dari Jalan Cempaka menuju Huma Anggur miliknya, terdapat sekitar 25 rumah warga. Ia berencana menanam anggur di depan rumah-rumah warga. Konsepnya, sepanjang Jalan Teratai hingga Huma Anggur akan menjalar tanpa sekat dedaunan anggur. “Nantinya, sepanjang Jalan Teratai akan menjadi kampung anggur,” ujarnya.

Untuk hal ini, sudah ada koordinasi dengan warga Jalan Teratai dan mendapat dukungan. “Diharapkan nanti jika lebih banyak lagi pengunjung yang datang, akan berdampak pada perekonomian warga sekitar,” tuturnya.

Selain melayani pengunjung yang datang, Balok juga menerima dan melayani konsultasi soal pembudidayaan anggur. Gratis loh. Dengan senang hati Balok membantu mereka yang punya niat membudidayakan anggur. Bibit anggur pun disiapkan. Namun untuk membawa pulang bibit ini, harus dibeli.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/