Sabtu, November 23, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Kalteng Masih Berpotensi Hujan

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Katingan Roby menambahkan, banjir di Katingan makin meluas saat ini. Sebelumnya banjir menggenangi Desa Tumbang Bulan, Kecamatan Mendawai, tapi kini sudah sampai di Desa Perigi, Kecamatan Mendawai. “Rumah warga terendam, begitu juga dengan badan jalan,” kata Roby kepada Kalteng Pos, Rabu (15/9).

Bencana kali ini membawa duga yang begitu mendalam bagi warga Katingan. Apalagi, menurut Roby, akses ke wilayah hilir untuk penyaluran bantuan sangatlah terbatas. Selain itu, jarak tempuh antardesa pun sangat jauh. “Kami perlu waktu beberapa jam untuk sampai ke lokasi,” jelasnya.

Meski demikian, lanjutnya, penyaluran bantuan untuk warga di wilayah hilir tetap dilakukan, meski tidak maksimal karena pendistribusiannya memerlukan waktu yang lama. “Kalau untuk wilayah Kecamatan Tasik Payawan dan Kamipang tidak masalah, tapi untuk ke hilirnya lagi, perlu waktu yang lama,” terangnya.
Dampak bencana banjir ini terus menghantui warga. Tak hanya diare, batuk, pilek, dan demam, tapi juga rematik mulai menyerang warga. Hal ini disampaikan langsung Bupati Katingan Sakariyas kepada Kalteng Pos, Rabu (15/9).

Baca Juga :  Ratusan Hektare Sawah di Enam Kecamatan Diserang

Salah satu hal yang jadi keprihatinan, ujar Sakariyas, ditemukan warga yang terdampak banjir di Desa Baun Bango sedang sakit, tapi tidak mau mengungsi. “Dia hanya buat tempat di dalam rumahnya lebih tinggi dan bertahan di situ,” ungkapnya.

Ketika berkunjung ke lokasi itu, pihaknya mendesak warga tersebut untung segera mengungsi. “Jika saya lihat kemarin itu, kondisinya kritis. Mudah-mudahan bisa bertahan dan sehat lagi. Saya belum dapat informasi terbaru soal kondisi orang tua itu,” sebut Sakariyas.

Bupati mengingatkan kepada masyarakat agar tidak bertahan di rumah untuk sementara waktu, terutama jika dalam kondisi sakit. “Kalau di tempat pengungsian, makanan dan minuman sudah pasti terjamin. Begitu juga pelayanan kesehatan,” tandasnya.

Baca Juga :  Ada Bunyi Ledakan, Ternyata Sarang Walet Terbakar

Banjir Bukit Rawi Berangsur Surut, Minibus Belum Dibolehkan Melintas

Sementara itu, perkembangan terbaru dari Kabupaten Pulang Pisau yang berstatus siaga darurat banjir, di Kecamatan Banana Tingang ada 455 kepala keluarga (KK) dan 455 rumah yang terdampak. Kecamatan Kahayan Tengah ada 162 KK dan 184 jiwa. Di Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya ada 280 KK, 1.400 jiwa. Sementara di Desa Tanjung Taruna ada 233 KK, 791 jiwa, dan 3 unit fasilitas pendidikan yang terdampak banjir.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Katingan Roby menambahkan, banjir di Katingan makin meluas saat ini. Sebelumnya banjir menggenangi Desa Tumbang Bulan, Kecamatan Mendawai, tapi kini sudah sampai di Desa Perigi, Kecamatan Mendawai. “Rumah warga terendam, begitu juga dengan badan jalan,” kata Roby kepada Kalteng Pos, Rabu (15/9).

Bencana kali ini membawa duga yang begitu mendalam bagi warga Katingan. Apalagi, menurut Roby, akses ke wilayah hilir untuk penyaluran bantuan sangatlah terbatas. Selain itu, jarak tempuh antardesa pun sangat jauh. “Kami perlu waktu beberapa jam untuk sampai ke lokasi,” jelasnya.

Meski demikian, lanjutnya, penyaluran bantuan untuk warga di wilayah hilir tetap dilakukan, meski tidak maksimal karena pendistribusiannya memerlukan waktu yang lama. “Kalau untuk wilayah Kecamatan Tasik Payawan dan Kamipang tidak masalah, tapi untuk ke hilirnya lagi, perlu waktu yang lama,” terangnya.
Dampak bencana banjir ini terus menghantui warga. Tak hanya diare, batuk, pilek, dan demam, tapi juga rematik mulai menyerang warga. Hal ini disampaikan langsung Bupati Katingan Sakariyas kepada Kalteng Pos, Rabu (15/9).

Baca Juga :  Ratusan Hektare Sawah di Enam Kecamatan Diserang

Salah satu hal yang jadi keprihatinan, ujar Sakariyas, ditemukan warga yang terdampak banjir di Desa Baun Bango sedang sakit, tapi tidak mau mengungsi. “Dia hanya buat tempat di dalam rumahnya lebih tinggi dan bertahan di situ,” ungkapnya.

Ketika berkunjung ke lokasi itu, pihaknya mendesak warga tersebut untung segera mengungsi. “Jika saya lihat kemarin itu, kondisinya kritis. Mudah-mudahan bisa bertahan dan sehat lagi. Saya belum dapat informasi terbaru soal kondisi orang tua itu,” sebut Sakariyas.

Bupati mengingatkan kepada masyarakat agar tidak bertahan di rumah untuk sementara waktu, terutama jika dalam kondisi sakit. “Kalau di tempat pengungsian, makanan dan minuman sudah pasti terjamin. Begitu juga pelayanan kesehatan,” tandasnya.

Baca Juga :  Ada Bunyi Ledakan, Ternyata Sarang Walet Terbakar

Banjir Bukit Rawi Berangsur Surut, Minibus Belum Dibolehkan Melintas

Sementara itu, perkembangan terbaru dari Kabupaten Pulang Pisau yang berstatus siaga darurat banjir, di Kecamatan Banana Tingang ada 455 kepala keluarga (KK) dan 455 rumah yang terdampak. Kecamatan Kahayan Tengah ada 162 KK dan 184 jiwa. Di Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya ada 280 KK, 1.400 jiwa. Sementara di Desa Tanjung Taruna ada 233 KK, 791 jiwa, dan 3 unit fasilitas pendidikan yang terdampak banjir.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/