Sabtu, Juli 6, 2024
29.9 C
Palangkaraya

Testing dan Tracing Masih Kurang

PALANGKA RAYA-Kondisi pandemi Covidd-19 di Kalteng mulai mengalami perbaikan. Dalam beberapa waktu terakhir ini, kenaikan kasus hingga angka kematian terus mengalami penurunan. Akan tetapi, hingga saat ini Kota Palangka Raya masih ditetapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 sebagaimana ketentuan pemeritah pusat.

Ketua Persatuan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalteng Rini Fortina mengatakan, ada dua indikator yang membuat Kota Palangka Raya masih bertahan pada status PPKM level 4. Yakni indikator testing dan tracing dan indikator vaksinasi.

“Datanya memang menurun, tapi jika melihat indikatornya, ada dua yang masih belum tercapai, yakni testing dan tracing serta indikator capaian vaksinasi,” ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (15/9).

Dikatakannya, beberapa hari terakhir angka kematian di Kota Palangka Raya naik lagi dibandingkan sebelumnya. Sebab, satu kematian dianggap sangat berpengaruh. Selain itu, angka tracing dan testing di kota ini pun belum terpenuhi.

Baca Juga :  Dewan Minta Petani Terdampak Banjir Rob Diperhatikan

“Pada dasarnya kami tidak bisa menyalahkan kabupaten/kota, karena mereka sudah bekerja keras,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.
Pihaknya menduga bahwa persoalannya ada pada keterbatasan sumber daya manusia dan kemampuan sumber dana dalam melaksanakan kontak target. Karena berdasarkan target, dari 1 kasus konfirmasi positif, mesti dilakukan tracing untuk minimal 15 orang.

“Selanjutnya soal testing, jumlah testing itu belum bisa dipastikan apakah hasil dari pelacakan atau skrining yang lain,” tuturnya.
Ia menyebut bahwa yang diutamakan adalah testing dari hasil pelacakan (tracing) kontak yang harus tercapai di Kota Palangka Raya adalah 208 orang per hari. Target inilah yang dinilai belum terpenuhi.

“Yang dianggap penting itu pelacakan kontak, Kota Palangka Raya masih lemah di sini (tracing, red),” tegasnya.
Hal yang menggembirakan, lanjutnya, saat ini jumlah specimen sudah di bawah 10 persen. Sebelumnya berada di atas 10 persen, tapi saat ini di angka 8-an persen. “Memang harus diakui ada perbaikan, ada penurunan kasus,” pungkasnya.

Baca Juga :  12 Program Stategis Bunda PAUD

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya drg Andjar Hari Purnomo mengatakan, saat ini Kota Palangka Raya masih berada dalam penerapan PPKM.
Ia menyebut bahwa tracing yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya sudah dibenahi dan dioptimalkan. Rendahnya catatan hasi tracing di Kota Cantik ini diakibatkan oleh error-nya aplikasi pencatatan tracing.

PALANGKA RAYA-Kondisi pandemi Covidd-19 di Kalteng mulai mengalami perbaikan. Dalam beberapa waktu terakhir ini, kenaikan kasus hingga angka kematian terus mengalami penurunan. Akan tetapi, hingga saat ini Kota Palangka Raya masih ditetapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 sebagaimana ketentuan pemeritah pusat.

Ketua Persatuan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalteng Rini Fortina mengatakan, ada dua indikator yang membuat Kota Palangka Raya masih bertahan pada status PPKM level 4. Yakni indikator testing dan tracing dan indikator vaksinasi.

“Datanya memang menurun, tapi jika melihat indikatornya, ada dua yang masih belum tercapai, yakni testing dan tracing serta indikator capaian vaksinasi,” ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (15/9).

Dikatakannya, beberapa hari terakhir angka kematian di Kota Palangka Raya naik lagi dibandingkan sebelumnya. Sebab, satu kematian dianggap sangat berpengaruh. Selain itu, angka tracing dan testing di kota ini pun belum terpenuhi.

Baca Juga :  Dewan Minta Petani Terdampak Banjir Rob Diperhatikan

“Pada dasarnya kami tidak bisa menyalahkan kabupaten/kota, karena mereka sudah bekerja keras,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.
Pihaknya menduga bahwa persoalannya ada pada keterbatasan sumber daya manusia dan kemampuan sumber dana dalam melaksanakan kontak target. Karena berdasarkan target, dari 1 kasus konfirmasi positif, mesti dilakukan tracing untuk minimal 15 orang.

“Selanjutnya soal testing, jumlah testing itu belum bisa dipastikan apakah hasil dari pelacakan atau skrining yang lain,” tuturnya.
Ia menyebut bahwa yang diutamakan adalah testing dari hasil pelacakan (tracing) kontak yang harus tercapai di Kota Palangka Raya adalah 208 orang per hari. Target inilah yang dinilai belum terpenuhi.

“Yang dianggap penting itu pelacakan kontak, Kota Palangka Raya masih lemah di sini (tracing, red),” tegasnya.
Hal yang menggembirakan, lanjutnya, saat ini jumlah specimen sudah di bawah 10 persen. Sebelumnya berada di atas 10 persen, tapi saat ini di angka 8-an persen. “Memang harus diakui ada perbaikan, ada penurunan kasus,” pungkasnya.

Baca Juga :  12 Program Stategis Bunda PAUD

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya drg Andjar Hari Purnomo mengatakan, saat ini Kota Palangka Raya masih berada dalam penerapan PPKM.
Ia menyebut bahwa tracing yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya sudah dibenahi dan dioptimalkan. Rendahnya catatan hasi tracing di Kota Cantik ini diakibatkan oleh error-nya aplikasi pencatatan tracing.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/