Selasa, September 17, 2024
24.2 C
Palangkaraya

Gambut dan Teknologi Kunci UPR Jadi Kelas Dunia

BERSAMA AKTIVIS MAHASISWA : Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi dan anggota Satgas dan para aktivis organisasi kemahasiswaan dalam kegiatan FGD untuk menggali masukan dan saran pengembangan dan pembangunan UPR ke depan.

PALANGKA RAYA –  Pengembangan Universitas Palangka Raya saat ini bukan lagi untuk menjadi national class university  tapi harus mengarah ke world class university atau universitas kelas dunia. Kuncinya, menjadikan riset di bidang gambut sebagai unggulan dan pemanfaatan teknologi .

“UPR ini bukan lagi mengarah ke national class university, tapi harusnya bisa jadi world class university. Tidak mengambil semua, tapi mengambil bagian tertentu. Misalnya riset gambut, jadikan itu sebagai unggulan,” ujar Wawan Wira Atmaja ST MSi praktisi IT dalam Focus Grop Discussion (FGD), Rabu (16/3).

FGD hari kedua ini mengundang pihak eksternal. Ada 25 lembaga, tokoh masyarakat, ormas, organisasi profesi, organisasi non pemerintah. Sedangkan hari pertama, Selasa (15/3) FGD diikuti oleh pihak internal UPR, terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, organsisasi kemahasiswaan. Sedangkan FGD ketiga akan dilakukan dengan alumni.

FGD yang baru pertama kali dilakukan dalam sejarah UPR saat dipimpin oleh Rektor Dr Andrie Eli SE MSi. Dia dan anggota senat universitas memutuskan membentuk Satgas untuk merumuskan arah kebijakan dan pembangunan berkelanjutan UPR. Melalui FGD ini dihimpun masukan dari internal dan eskternal. Sehingga siapa pun yang memimpin UPR, sudah ada panduan. 

Pusat Pengembangan Iptek dan Inovasi Gambut, menurut Wawan bisa dijadikan unggulan bagi UPR untuk menjadi universitas kelas dunia. Apalagi saat ini di UPR sudah memiliki pakar-pakar di bidang gambut.

Baca Juga :  Kondisi Kantor BPBD Kapuas Disebut Memprihatinkan
PARA PIHAK : Para pihak diundang untuk memerikan masukan dan saran untuk pembangunan UPR ke depan.

Untuk mencapai universitas kelas dunia, UPR juga harus mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Pembelajaran online telah dimanfaatkan online universitas dunia, seperti Stanford University, Harvard University. Mereka bekerjasama dengan pihak lain untuk pembelajaran online.

Di Indonesia sendiri juga ada beberapa yang mengembangkan pembelajaran oline. Seperti ruang guru, Universitas Bina Nusantara (Binus). Bina

Universitas Bina Nusantara ini bekerjasama dan memiliki 251 kursus secara online dengan total peserta 185 ribu orang lebih. Bayangkan berapa banyak pemasukan yang mereka dapat untuk pengembangan univesitasnya. 

“Usulan saya, eksplorasi kemungkinan pembelajaran online bukan hanya untuk mahasiswa di UPR, tapi beri kesempatan pembelajaran untuk seluruh masyarakat. Bukan hanya di Palangka Raya, atau Kalteng tapi  sampai seluruh dunia. Itu arah untuk menjadi world class university,” ujar Wawan yang sehari-hari anggota KPU Kalteng.

Saran untuk pengembangan pembelajaran online lebih luas juga datang dari Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Palangka Raya dr Tagor Sibarani dan Indrabayu Fatimaleh dari WWF Kalteng.  Menurutnya Tagor, UPR harus mengadopsi transformasi digital saat ini.

“UPR harus bisa mengoptimalkan pembelajaran online ini. Rekrut pengajar-pengajar dari luar UPR bahkan pengajar-pengajar internasional  untuk pengembangan,” ujar dr Togar.

Baca Juga :  Mengubah Gambut Menjadi Emas

Dengan pembelajaran online, ditambahkan Bayu ahli-ahli dari luar Kalteng bahkan internasional bisa mengajar mahasiswa-mahasiswa UPR. Jadi UPR harus lebih luas lagi mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung itu.

Langkah mewujudkan World Class Univesity telah dirintis oleh UPR. Selama kepemimpinan Rektor Andrie Elia 2018-2022 ini, telah dilakukan pembangunan pembangunan infrastruktur yang sangat masif untuk meningkatkan kualitas pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat serta kualitas tata kelola di UPR.

FGD yang dipandu oleh dosen FISIP UPR, Dr Jhon Retei ini dihadiri oleh Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi, dan Koordinator Satgas Prof Dr Danes Jaya Negara SE MSi. Di akhir acara Andrie menyampaikan ucapan terimakasih atas masukan dan sara-saran yang disampaikan oleh perserta. Ia pun sedikit menyampaikan  perkembangan UPR saat ini. Misalnya di bidang infrastruktur telah dibangun Gedung Pusat Pengembangan Iptek dan Inovasi Gambut, berupa Gedung megah berlantai 7 yang dilengkapi peralatan riset yang canggih.

“Meski saat itu dalam keadaan pandemi, kita bisa menyelesaikan pembangunan Gedung Pusat Pengembangan Iptek dan Inovasi Gambut. Gedung ini selesai tahun lalu. Tahun ini akan kita mulai gunakan,” ujar Andrie Ketua KAGAMA Kalteng ini. (sma)

BERSAMA AKTIVIS MAHASISWA : Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi dan anggota Satgas dan para aktivis organisasi kemahasiswaan dalam kegiatan FGD untuk menggali masukan dan saran pengembangan dan pembangunan UPR ke depan.

PALANGKA RAYA –  Pengembangan Universitas Palangka Raya saat ini bukan lagi untuk menjadi national class university  tapi harus mengarah ke world class university atau universitas kelas dunia. Kuncinya, menjadikan riset di bidang gambut sebagai unggulan dan pemanfaatan teknologi .

“UPR ini bukan lagi mengarah ke national class university, tapi harusnya bisa jadi world class university. Tidak mengambil semua, tapi mengambil bagian tertentu. Misalnya riset gambut, jadikan itu sebagai unggulan,” ujar Wawan Wira Atmaja ST MSi praktisi IT dalam Focus Grop Discussion (FGD), Rabu (16/3).

FGD hari kedua ini mengundang pihak eksternal. Ada 25 lembaga, tokoh masyarakat, ormas, organisasi profesi, organisasi non pemerintah. Sedangkan hari pertama, Selasa (15/3) FGD diikuti oleh pihak internal UPR, terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, organsisasi kemahasiswaan. Sedangkan FGD ketiga akan dilakukan dengan alumni.

FGD yang baru pertama kali dilakukan dalam sejarah UPR saat dipimpin oleh Rektor Dr Andrie Eli SE MSi. Dia dan anggota senat universitas memutuskan membentuk Satgas untuk merumuskan arah kebijakan dan pembangunan berkelanjutan UPR. Melalui FGD ini dihimpun masukan dari internal dan eskternal. Sehingga siapa pun yang memimpin UPR, sudah ada panduan. 

Pusat Pengembangan Iptek dan Inovasi Gambut, menurut Wawan bisa dijadikan unggulan bagi UPR untuk menjadi universitas kelas dunia. Apalagi saat ini di UPR sudah memiliki pakar-pakar di bidang gambut.

Baca Juga :  Kondisi Kantor BPBD Kapuas Disebut Memprihatinkan
PARA PIHAK : Para pihak diundang untuk memerikan masukan dan saran untuk pembangunan UPR ke depan.

Untuk mencapai universitas kelas dunia, UPR juga harus mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Pembelajaran online telah dimanfaatkan online universitas dunia, seperti Stanford University, Harvard University. Mereka bekerjasama dengan pihak lain untuk pembelajaran online.

Di Indonesia sendiri juga ada beberapa yang mengembangkan pembelajaran oline. Seperti ruang guru, Universitas Bina Nusantara (Binus). Bina

Universitas Bina Nusantara ini bekerjasama dan memiliki 251 kursus secara online dengan total peserta 185 ribu orang lebih. Bayangkan berapa banyak pemasukan yang mereka dapat untuk pengembangan univesitasnya. 

“Usulan saya, eksplorasi kemungkinan pembelajaran online bukan hanya untuk mahasiswa di UPR, tapi beri kesempatan pembelajaran untuk seluruh masyarakat. Bukan hanya di Palangka Raya, atau Kalteng tapi  sampai seluruh dunia. Itu arah untuk menjadi world class university,” ujar Wawan yang sehari-hari anggota KPU Kalteng.

Saran untuk pengembangan pembelajaran online lebih luas juga datang dari Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Palangka Raya dr Tagor Sibarani dan Indrabayu Fatimaleh dari WWF Kalteng.  Menurutnya Tagor, UPR harus mengadopsi transformasi digital saat ini.

“UPR harus bisa mengoptimalkan pembelajaran online ini. Rekrut pengajar-pengajar dari luar UPR bahkan pengajar-pengajar internasional  untuk pengembangan,” ujar dr Togar.

Baca Juga :  Mengubah Gambut Menjadi Emas

Dengan pembelajaran online, ditambahkan Bayu ahli-ahli dari luar Kalteng bahkan internasional bisa mengajar mahasiswa-mahasiswa UPR. Jadi UPR harus lebih luas lagi mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung itu.

Langkah mewujudkan World Class Univesity telah dirintis oleh UPR. Selama kepemimpinan Rektor Andrie Elia 2018-2022 ini, telah dilakukan pembangunan pembangunan infrastruktur yang sangat masif untuk meningkatkan kualitas pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat serta kualitas tata kelola di UPR.

FGD yang dipandu oleh dosen FISIP UPR, Dr Jhon Retei ini dihadiri oleh Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi, dan Koordinator Satgas Prof Dr Danes Jaya Negara SE MSi. Di akhir acara Andrie menyampaikan ucapan terimakasih atas masukan dan sara-saran yang disampaikan oleh perserta. Ia pun sedikit menyampaikan  perkembangan UPR saat ini. Misalnya di bidang infrastruktur telah dibangun Gedung Pusat Pengembangan Iptek dan Inovasi Gambut, berupa Gedung megah berlantai 7 yang dilengkapi peralatan riset yang canggih.

“Meski saat itu dalam keadaan pandemi, kita bisa menyelesaikan pembangunan Gedung Pusat Pengembangan Iptek dan Inovasi Gambut. Gedung ini selesai tahun lalu. Tahun ini akan kita mulai gunakan,” ujar Andrie Ketua KAGAMA Kalteng ini. (sma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/