“Masih banyak cara lain untuk mengisi tradisi berjabat tangan dengan keluarga yang lokasinya jauh atau berada di luar Kalteng. Salah satunya melalui Smartphone, kita telah dimudahkan untuk berkomunikasi dengan seseorang tanpa harus berpergian melaksanakan mudik,” ucap Wiyatno, kepada Kalteng Pos, Minggu (16/5).
Meski demikian, lanjutnya, ia beserta keluarga tetap dapat merayakan momen lebaran tahun ini dengan penuh khidmat. Mulai dari pelaksanaan Salat Id hingga tradisi sungkeman dengan orang tua, istri, dan anak-anak, di mana menurutnya sudah sangat cukup untuk mengisi hari kemenangan umat Muslim tersebut.
“Dibalik ujian pasti ada hikmah, dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, dan dibalik setiap permasalahan pasti akan ada jalan keluar. Jadikan momen Idulfitri 1442 H tahun ini sebagai renungan bagi kita semua, jiwa kita kembali disucikan, dan bersih dari segala noda. Tumbuhkan niat saling memaafkan, kembali kita rajut nilai persaudaraan membangun Kalteng dengan penuh berkah,” tutup Wiyatno. (pra/uni/ko)