Ketua DAD Kalteng H Agustiar Sabran melanjutkan, dirinya sedikit menyayangkan pelaksanaan munas di Jakarta. Mengingat strategisnya munas tersebut, menurutnya ada sesuatu yang kurang dari rencana pelaksaannya.
“Alangkah baik jika dilaksanakan di Pulau Kalimantan dengan terus menampilkan kearifan lokal masyarakat Dayak sebagai ciri utama kegiatan munas itu,” kata pria yang juga merupakan anggota Komisi III DPR RI ini.
Meski demikian, ketua umum DAD Kalteng ini tetap mengapresiasi panitia yang telah berupaya maksimal menyelenggarakan munas kali ini. Hal terpenting bahwa dalam munas yang digelar nanti bisa terpilih presiden MADN yang memiliki komitmen dan tanggung jawab penuh untuk menakhodai lembaga adat Dayak tingkat nasional ini, agar bena-benar mampu mengayomi dan menjembatani kebutuhan masyarakat adat Dayak.
“Dalam munas nanti diharapkan bisa terpilih presiden MADN yang memiliki komitmen dan tanggung jawab penuh, serta mampu mengayomi dan menjembatani kebutuhan masyarakat adat Dayak, bukan menjadikan lembaga ini (MADN) sebagai alat untuk kepentingan sesaat saja,” kata Agustiar.
Selain itu, dalam Munas V MADN kali ini, utusan Kalteng akan bersama-sama merumuskan berbagai kebijakan strategis dan komprehensif, agar ruang yang telah diberikan oleh pemerintah dengan kebijakan penguatan masyarakat adat betul-betul dimanfaatkan dengan baik untuk kesejahteraan bersama. Ke depan MADN diharapkan makin mampu berkoordinasi dan menyinergikan langkah dengan program utama presiden. Di antaranya, meninjau ulang dan menyesuaikan seluruh peraturan perundangan‐perundangan terkait pengakuan, penghormatan, perlindungan, dan pemajuan hak‐hak masyarakat adat, khususnya yang berkaitan dengan hak‐hak atas sumber‐sumber agrarian.