Jumat, September 20, 2024
36.3 C
Palangkaraya

Perketat Prokes, Percepat Vaksinasi, dan Tingkatkan 3T

Disinggung soal Kota Palangka Raya yang hingga saat ini masih menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4, Suyuti mengatakan, hal itu harus dilaksanakan karena merupakan ketentuan pemeritah pusat.Sementara itu, Ketua Persatuan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalteng Rini Fortina mengatakan, ada dua indikator yang membuat Kota Palangka Raya masih berstatus PPKM level 4. Yakni indikator testing dan tracing serta indikator vaksinasi.

“Datanya memang menurun, tapi jika melihat indikatornya, ada dua hal yang masih belum tercapai, yakni testing dan tracing serta indikator capaian vaksinasi,” katanya saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Rabu (15/9).Diungkapkannya, dalam beberapa hari terakhir ini angka kematian pasien Covid-19 di Kota Palangka Raya naik dari sebelumnya. Ia menyebut bahwa satu kematian dianggap sangat berarti.

Baca Juga :  Penutupan Tempat Wisata

Selain itu, angka tracing dan testing di Kota Palangka Raya sejauh ini belum memenuhi target.“Pada dasarnya kami tidak bisa menyalahkan kabupaten/kota, karena mereka sudah bekerja keras,” ungkapnya. Menurutnya, yang menjadi persoalan adalah keterbatasan sumber daya manusia dan kemampuan sumber daya dalam melacak dan menemui kontak target. Karena berdasarkan targetnya, dari satu kasus konfirmasi positif, harus dilakukan tracing terhadap 15 orang kontak erat.

“Selanjutnya soal testing, patut dipertanyakan jumlah testing itu apakah hasil dari pelacakan atau skrining yang lain,” katanya.Rini menambahkan, sangat penting dilakukan testing atas hasil pelacakan kontak. Target yang harus tercapai di Kota Palangka Raya adalah 208 per hari. “Yang dianggap penting itu pelacakan kontak. Nah, kita masih lemah di sini,” tegasnya.Lebih lanjut ia mengatakan, memang saat ini jumlah specimen sudah di bawah sepuluh persen. Jika sebelumnya berada di atas sepuluh persen, saat ini sudah ada di kisaran angka delapan. “Memang harus diakui ada perbaikan, ada penurunan kasus,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Baca Juga :  Diduga Dimansa Hewan, Pemancing Tewas Tinggal Tulang

Disinggung soal Kota Palangka Raya yang hingga saat ini masih menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4, Suyuti mengatakan, hal itu harus dilaksanakan karena merupakan ketentuan pemeritah pusat.Sementara itu, Ketua Persatuan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalteng Rini Fortina mengatakan, ada dua indikator yang membuat Kota Palangka Raya masih berstatus PPKM level 4. Yakni indikator testing dan tracing serta indikator vaksinasi.

“Datanya memang menurun, tapi jika melihat indikatornya, ada dua hal yang masih belum tercapai, yakni testing dan tracing serta indikator capaian vaksinasi,” katanya saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Rabu (15/9).Diungkapkannya, dalam beberapa hari terakhir ini angka kematian pasien Covid-19 di Kota Palangka Raya naik dari sebelumnya. Ia menyebut bahwa satu kematian dianggap sangat berarti.

Baca Juga :  Penutupan Tempat Wisata

Selain itu, angka tracing dan testing di Kota Palangka Raya sejauh ini belum memenuhi target.“Pada dasarnya kami tidak bisa menyalahkan kabupaten/kota, karena mereka sudah bekerja keras,” ungkapnya. Menurutnya, yang menjadi persoalan adalah keterbatasan sumber daya manusia dan kemampuan sumber daya dalam melacak dan menemui kontak target. Karena berdasarkan targetnya, dari satu kasus konfirmasi positif, harus dilakukan tracing terhadap 15 orang kontak erat.

“Selanjutnya soal testing, patut dipertanyakan jumlah testing itu apakah hasil dari pelacakan atau skrining yang lain,” katanya.Rini menambahkan, sangat penting dilakukan testing atas hasil pelacakan kontak. Target yang harus tercapai di Kota Palangka Raya adalah 208 per hari. “Yang dianggap penting itu pelacakan kontak. Nah, kita masih lemah di sini,” tegasnya.Lebih lanjut ia mengatakan, memang saat ini jumlah specimen sudah di bawah sepuluh persen. Jika sebelumnya berada di atas sepuluh persen, saat ini sudah ada di kisaran angka delapan. “Memang harus diakui ada perbaikan, ada penurunan kasus,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Baca Juga :  Diduga Dimansa Hewan, Pemancing Tewas Tinggal Tulang

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/