Selasa, November 26, 2024
31.3 C
Palangkaraya

Targetkan 1,8 Juta Warga Divaksin

Menurut Suyuti, apabila 1,8 juta jiwa itu diberi vaksin Sinovac, maka diasumsikan Kalteng memerlukan 3,6 juta dosis vaksin untuk dua kali penyuntikan.

“Saat ini kami sudah menerima 409 ribu lebih vaksin, sehingga kebutuhan kita yang akan kita kejar ke pusat sekitar 3 juta lebih, kami sudah membuat surat dan sudah ditandatangani wagub, akan segera kami kirimkan ke pusat,” katanya.

Selanjutnya, dengan jumlah 3 juta lebih dosis vaksin itu, maka untuk bisa mencapai 100 persen vaksinasi diperkirakan pada akhir Oktober nanti. Dengan catatan dalam sehari vaksinator bisa menyuntikkan 25 ribu lebih dosis vaksin. Hal itu menyesuaikan jumlah vaksinator yang ada di Kalteng berjumlah 1.635 orang.

Baca Juga :  Jalankan Arahan Gubernur, Bank Kalteng Raih Prestasi Gemilang

“Maka per kabupaten kita bisa melihat yang paling tinggi harus menyuntikkan per satu vaksinator per hari, termasuk hari libur adalah Kota Palangka Raya, jadi satu vaksinator minimal menyuntikkan 22 orang dalam satu hari dan itu bisa saja diselesaikan dalam waktu satu jam,” terangnya.

Namun, lanjut dia, perlu juga dipahami bahwa pemerintah tidak sepenuhnya bertanggung jawab menyuntikkan sisa masyarakat yang divaksin ini. Lantaran ada yang melewati mekanisme vaksin gotong royong yang dikoordinasi pihak swasta seperti Kadin dan Biofarma. Jadi tidak melibatkan pemerintah.

“Selain itu juga akan ada NGO yang akan menyuntikkan vaksin 10 ribu dosis nantinya,” bebernya.

Berkenaan dengan dana, Suyuti menyebut bahwa berdasarkan pengalaman provinsi membiayai vaksinasi massal, apabila satu kabupaten harus melaksanakan vaksinasi massal sekali seminggu, maka total dana yang diperlukan yakni Rp43 miliar lebih.

Baca Juga :  Mulai Besok, Masuk Kalteng Wajib Bawa Bukti Swab PCR Negatif

Menurut Suyuti, apabila 1,8 juta jiwa itu diberi vaksin Sinovac, maka diasumsikan Kalteng memerlukan 3,6 juta dosis vaksin untuk dua kali penyuntikan.

“Saat ini kami sudah menerima 409 ribu lebih vaksin, sehingga kebutuhan kita yang akan kita kejar ke pusat sekitar 3 juta lebih, kami sudah membuat surat dan sudah ditandatangani wagub, akan segera kami kirimkan ke pusat,” katanya.

Selanjutnya, dengan jumlah 3 juta lebih dosis vaksin itu, maka untuk bisa mencapai 100 persen vaksinasi diperkirakan pada akhir Oktober nanti. Dengan catatan dalam sehari vaksinator bisa menyuntikkan 25 ribu lebih dosis vaksin. Hal itu menyesuaikan jumlah vaksinator yang ada di Kalteng berjumlah 1.635 orang.

Baca Juga :  Jalankan Arahan Gubernur, Bank Kalteng Raih Prestasi Gemilang

“Maka per kabupaten kita bisa melihat yang paling tinggi harus menyuntikkan per satu vaksinator per hari, termasuk hari libur adalah Kota Palangka Raya, jadi satu vaksinator minimal menyuntikkan 22 orang dalam satu hari dan itu bisa saja diselesaikan dalam waktu satu jam,” terangnya.

Namun, lanjut dia, perlu juga dipahami bahwa pemerintah tidak sepenuhnya bertanggung jawab menyuntikkan sisa masyarakat yang divaksin ini. Lantaran ada yang melewati mekanisme vaksin gotong royong yang dikoordinasi pihak swasta seperti Kadin dan Biofarma. Jadi tidak melibatkan pemerintah.

“Selain itu juga akan ada NGO yang akan menyuntikkan vaksin 10 ribu dosis nantinya,” bebernya.

Berkenaan dengan dana, Suyuti menyebut bahwa berdasarkan pengalaman provinsi membiayai vaksinasi massal, apabila satu kabupaten harus melaksanakan vaksinasi massal sekali seminggu, maka total dana yang diperlukan yakni Rp43 miliar lebih.

Baca Juga :  Mulai Besok, Masuk Kalteng Wajib Bawa Bukti Swab PCR Negatif

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/