Kendaraan pengangkut barang maupun BBM sudah tak bisa melintas, karena ketinggian banjir mencapai 150 sentimeter. Lalu lintas benar-benar tersendat. Karena vakumnya pasokan, terjadilah kelangkaan BBM di Kabupaten Barito Selatan (Barsel). Hairiyansyah selaku pengawas SPBU Kota Buntok, Jalan Pahlawan mengatakan, dengan tersendatnya pasokan BBM dari Pulang Pisau, pihak SPBU Kota Buntok meminta pengalihan dari pengisian bahan bakar dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Ia mengungkapkan, di SPBU Kota Buntok masih tersedia pertamax sekitar 20 KL dan pertalite ada 10 KL, sementara Pertamax Turbo habis.Dari pantauan wartawan di lapangan, di wilayah Buntok terdapat tiga SPBU. Dua SPBU di Desa Pamait dan Desa Sababilah tutup, karena tak ada pasokan BBM. Hanya SPBU di Kota Buntok yang masih buka pelayanan.
Alhasil terjadi antrean panjang.Seiring itu, harga jual BBM eceran mulai naik. Pertalite yang semula dijual Rp10 ribu/liter, kini naik menjadi Rp13 ribu/liter. Pertamax sebelumnya Rp12 ribu, naik jadi Rp15 ribu. Pertamax Turbo yang sebelumnya dijual Rp15 ribu, kini menjadi Rp17 ribu. Terpisah, Area Manager Communication, Relations, and CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Susanto August Satria mengatakan, Pertamina menjamin stok BBM tetap tersedia.
“Cuma memang waktu tempuh lebih lama. Jarak tempuh yang dicapai dari IT Banjarmasin ke SPBU di Barsel sekitar 400 kilometer, kalau suplai dari FT Pulang Pisau hanya berjarak 120 kilometer,” terangnya kepada Kalteng Pos, Rabu (17/11).