Pertamina mengimbau masyarakat untuk membeli BBM seperlunya.Kemarin dikirimkan BBM dari IT Banjarmasin ke SPBU di Kabupaten Barsel, Gumas, dan Kapuas, dengan rincian Pertalite 44 KL dan Pertamax 33 KL. Sementara untuk Bio Solar dan Dexlite, sejauh ini stok masih cukup.Selain tersendatnya pasokan BBM, distribusi bahan pokok (bapok) atau pangan juga tersendat.
Salah satunya ke Kabupaten Gumas. Berdasarkan informasi yang disampaikan Dinas Perdagangan Kabupaten Gumas kepada Pemprov Kalteng dalam hal ini Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng, distribusi barang-barang kebutuhan pokok ke wilayah Gumas dialihkan melalui Buntok. Hal ini menyebabkan bertambahnya biaya transpor dan keterlambatan kedatangan barang, sehingga terjadi kenaikan harga. Contohnya, harga daging ayam dari Rp40.000 per kg menjadi Rp50.000 per kg, minyak goreng dari Rp16.000 per liter naik menjadi Rp20.000 per liter.”Di daerah Gunung Mas terjadi kenaikan harga pada komoditi ayam sebesar 25%, dari harga normal Rp40.000 per kg jadi Rp50.000 per kg.
Distribusi dari Palangka Raya terganggu karena banjir di daerah Bukit Rawi dan Penda Barania makin parah, kendaraan pengangkut barang tidak bisa melintas,” ujar Kepala Disdagperin Provinsi Kalteng Hj Aster Binawaty. Hj Aster mengatakan, pasokan ayam ras atau ayam potong ke Kota Palangka Raya, 40% berasal dari wilayah Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau.”Sisanya dari sekitar Kota Palangka Raya dan dari Kalimantan Selatan,” bebernya saat dikonfirmasi Kalteng Pos, Rabu (17/11).
Akibat banjir, distribusi ayam dari peternak ke Palangka Raya tersendat. Berdampak pada kenaikan harga di pasaran seminggu ke depan, mulai dari 10 hingga 15%. “Tapi itu dapat diatasi dengan memasok lebih banyak dari daerah Kalimantan Selatan,” sebutnya.Sementara stok bahan pokok seperti beras dan lainnya di Kota Palangka Raya sejauh ini masih aman. Meski terjadi banjir di wilayah Tumbang Nusa, tapi kendaraan pengangkut bahan pokok masih bisa melintas.
Pertamina mengimbau masyarakat untuk membeli BBM seperlunya.Kemarin dikirimkan BBM dari IT Banjarmasin ke SPBU di Kabupaten Barsel, Gumas, dan Kapuas, dengan rincian Pertalite 44 KL dan Pertamax 33 KL. Sementara untuk Bio Solar dan Dexlite, sejauh ini stok masih cukup.Selain tersendatnya pasokan BBM, distribusi bahan pokok (bapok) atau pangan juga tersendat.
Salah satunya ke Kabupaten Gumas. Berdasarkan informasi yang disampaikan Dinas Perdagangan Kabupaten Gumas kepada Pemprov Kalteng dalam hal ini Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng, distribusi barang-barang kebutuhan pokok ke wilayah Gumas dialihkan melalui Buntok. Hal ini menyebabkan bertambahnya biaya transpor dan keterlambatan kedatangan barang, sehingga terjadi kenaikan harga. Contohnya, harga daging ayam dari Rp40.000 per kg menjadi Rp50.000 per kg, minyak goreng dari Rp16.000 per liter naik menjadi Rp20.000 per liter.”Di daerah Gunung Mas terjadi kenaikan harga pada komoditi ayam sebesar 25%, dari harga normal Rp40.000 per kg jadi Rp50.000 per kg.
Distribusi dari Palangka Raya terganggu karena banjir di daerah Bukit Rawi dan Penda Barania makin parah, kendaraan pengangkut barang tidak bisa melintas,” ujar Kepala Disdagperin Provinsi Kalteng Hj Aster Binawaty. Hj Aster mengatakan, pasokan ayam ras atau ayam potong ke Kota Palangka Raya, 40% berasal dari wilayah Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau.”Sisanya dari sekitar Kota Palangka Raya dan dari Kalimantan Selatan,” bebernya saat dikonfirmasi Kalteng Pos, Rabu (17/11).
Akibat banjir, distribusi ayam dari peternak ke Palangka Raya tersendat. Berdampak pada kenaikan harga di pasaran seminggu ke depan, mulai dari 10 hingga 15%. “Tapi itu dapat diatasi dengan memasok lebih banyak dari daerah Kalimantan Selatan,” sebutnya.Sementara stok bahan pokok seperti beras dan lainnya di Kota Palangka Raya sejauh ini masih aman. Meski terjadi banjir di wilayah Tumbang Nusa, tapi kendaraan pengangkut bahan pokok masih bisa melintas.