SMAN 2 Palangka Raya telah sukses menyabet penghargaan pada ajang Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, 11-15 Desember lalu. Empat kelompok yang berangkat membawa nama Kalteng, semuanya mendapat medali. Tiga medali emas dan satu medali perak.
ANISA B WAHDAH, Palangka Raya
TIGA medali emas yang diraih yakni The Benefits of Karamunting Leaf Tea as an Alternative in Diarrhea Treatment, The Benefits of Kelulut Honey Candy as an Alternative in Reducing Inflammation and Boosting Immune, dan Lemongrass Bamalem Tea an Alternative Therapy for Lowering Glucose Level. Sedangkan medali perak diraih berkat penelitian Planned Solution in Marketing Management for Micro-Business During the Pandemic Covid-19.
Sumber daya alam (SDA) yang menjadi bahan penelitian siswa-siswi SMAN 2 Palangka Raya secara keseluruhan merupakan hasil alam yang mudah didapat dan sudah familiar. Namun, dengan kreativitas dan rasa keingintahuan yang tinggi, memotivasi mereka melakukan penelitian untuk mendalami khasiat tanaman itu.
Setelah mengulik khasiat dan cara pengolahan daun karamunting menjadi teh untuk pengobatan alternatif diare, kini penulis menggali informasi penelitian yang tidak kalah menarik. Yakni minuman penurun kadar gula dan permen pereda radang tenggorokkan sekaligus berfungsi meningkatkan imun tubuh.
Permen madu kelulut menjadi salah satu alternatif mengonsumsi madu antiribet. Biasanya madu dikonsumsi secara langsung atau mencampurkan dalam makanan atau minuman. Namun, Astrid Aziza Aureliya dan Naila Azzahra Anwar mencoba mengemas madu kelulut itu menjadi sebuah permen.
Selain praktis dalam mengonsumsinya, permen kelulut ini lebih mudah disimpan meski dalam perjalanan jauh. Secara umum, madu memiliki kandungan gas. Karena itu harus ekstra hati-hati dalam penyimpanan agar tidak meledak. Penelitian permen madu kelulut dimulai dari pengalaman Astrid. Neneknya memiliki kebun budi daya madu kelulut. Dari situ ia pun tertarik untuk mengemas madu itu menjadi lebih praktis.
“Saya memulai dengan menyusun abstrak, kemudian mencari literasi terkait kandungan madu kelulut. Setelah itu mulai mencari bahan baku untuk dilakukan penelitian laboratorium,” katanya saat dibincangi, Jumat (17/12).
Ada tiga tahapan penelitian yang dilakukan untuk menguji tiga senyawa, yaitu flavanol, antosiadin, dan fenol. Untuk semua tahapan penelitian, digunakan campuran madu dan etanol. Perbandingan antara madu dan etanol adalah setelah tercampur, barulah dipindahkan ke tabung reaksi.