Sebelumnya capaian vaksinasi di Kota Palangka Raya tercatat sudah lebih dari 100 persen berdasarkan capaian vaksinasi fasilitas kesehatan (faskes). Akan tetapi, setelah dilakukan pendataan berbasis KTP, angka capaian vaksinasi menurun.
S
Enam daerah itu mencakup Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Barito Selatan (Barsel), Barito Timur (Bartim), Kapuas, Pulang Pisau (Pulpis), dan Sukamara. Kota Palangka Raya belum bisa melaksanakan vaksinasi booster, karena setelah dilakukan migrasi data berbasis KTP oleh Kementerian Kesehatan, capaian vaksinasi di Palangka Raya turun, sehingga dianggap belum memenuhi syarat.
“Namun di Palangka Raya ini untuk vaksinasi booster bisa dilaksanakan bagi lansia atau masyarakat yang tidak bisa membentuk antibodi, itu yang didahulukan,” kata Suyuti. Vaksinasi booster memang tidak diwajibkan. Karena itu tidak ada target yang ditetapkan.
Kepala Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Palangka Raya Fairid Naparin melalui Wakil Ketua Harian drg Andjar Hari Purnomo membenarkan pernyataan Kadinkes Provinsi Kalteng dr Suyuti Samsul perihal turunnya capaian vaksinasi Kota Palangka Raya.
Andjar mengatakan, pihaknya belum menerapkan apakah KTP domisili luar Kota Palangka Raya tidak akan menjadi prioritas untuk mengikuti kegiatan vaksinasi di Kota Cantik. Sebab, pihaknya tidak mempermasalahkan warga yang berdomisili di luar daerah kota untuk mengikut vaksinasi. Hingga kini, warga yang datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi selalu dilayani.
“Pada prinsipnya yang sudah memiliki tiket PeduliLindungi untuk vaksinasi dipersilakan menghubungi fasilitas layanan kesehatan terdekat, baik untuk mendapatkan vaksinasi dosis satu dan dua maupun vaksinasi booster, KTP mana saja tidak masalah bagi kami,” pungkasnya.
Mengenai vaksinasi anak di Kota Palangka Raya, Kepala Seksi (Kasi) Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Sri Hartinah mengatakan, realisasi vaksinasi anak dosis satu sudah mencapai 64 persen. “Atau bisa dikatakan dari target sebanyak 29.300 anak, vaksin dosis pertama sudah direalisasikan untuk 18.830 anak, sedangkan untuk dosis kedua baru sekitar 140 anak. Kalau dipersentasekan, realisasinya baru 0,41 persen,” terangnya.
Sedangkan untuk capaian vaksinasi booster untuk lansia, saat ini capaian baru 3,10 persen atau dari 14.287 target vaksinasi lansia baik dosis satu , dua, dan tiga, baru sekitar 443 lansia yang mengikuti vaksinasi booster.“Kendala dalam pelaksanaan vaksinasi itu pada vaksinasi anak, di mana setiap pelaksanaan vaksinasi anak di puskesmas atau faskes lainnya, sedikit sekali warga yang mengantarkan anak mereka untuk menerima vaksinasi,” ungkapnya.