Pihaknya berharap adanya kerja sama dari masyarakat yang terpapar covid-19 untuk memberikan informasi yang benar dan lengkap. Lantaran virus ini tidak terlihat oleh mata telanjang. Kapan dan di mana penularannya pun sulit diketahui.
“Sehingga kejujuran pasien sangat diperlukan, dengan demikian mempermudah petugas melakukan pelacakan sehingga dapat terdeteksi semua yang pernah berkontak dengan pasien,” pungkasnya.
Terpisah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Palangka Raya dr Abram Sidi Winasis melalui Kepala Bidang Humas dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Kota Palangka Raya Hendra Panguntaun menyampaikan, saat ini ada 46 tempat tidur yang tersedia di RSUD Kota, termasuk rumah sakit perluasan.
Dibeberkannya, total pasien yang dirawat di RSUD Kota Palangka Raya sebanyak 32 orang. RSUD kota memiliki 50 tempat tidur yang disiapkan untuk penanganan pasien. Ada sekitar 18 tempat tidur yang kosong saat ini.
Sedangkan di RS Perluasan Hotel Batu Suli, ada 92 orang pasien yang sedang dirawat. Kapasitas dari RS perluasan mampu menampung sekitar 120 orang. Saat ini masih menyisakan 28 tempat tidur yang kosong.
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa RSUD Kota Palangka Raya beserta RS perluasan statusnya tidak overload. Persentase pasien yang dirawat di RSUD Kota kurang lebih 60 persen, sedangkan di RS perluasan 75 persen.
Pihaknya tak ingin ke depannya muncul lagi klaster baru maupun lonjakan kasus Covid-19. Sebaliknya berharap agar kasus Covid-19 terus melandai atau menurun seiring bergantinya hari.