Sabtu, November 23, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Masuk Kalteng Tetap Wajib PCR dan Antigen


Sementara untuk persentase kendaraan yang memenuhi syarat untuk melintas di dua pos itu ada pada angka 90 persen ke atas. Pada pos Tanjung Taruna sebesar 91 persen dan pos Tumbang Rungan 93 persen.
Artinya, lebih dari 90 persen pengendara yang dibolehkan melintas sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan mengantongi dokumen kesehatan sebagai prasyarat.


“Kami cukup prihatin kepada pengendara yang melintas di Pos Tanjung Taruna, karena sekitar delapan ribuan kendaraan yang melintas, 51 pengendara kedapatan tidak memakai masker,” pungkasnya.

Tekan Angka Kematian

Berdasarkan data yang dimiliki Persatuan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalteng, ada dua kabupaten di Kalteng yang memiliki risiko penularan tinggi, yakni Kabupaten Barito Selatan (Barsel) dan Barito Timur (Bartim).
Ketua PAEI Kalteng Rini Fortina mengatakan, dalam dua hari terakhir rata-rata kasus baru per hari sebanyak 515 kasus. Angka dua hari lalu itu cukup tinggi dibandingkan dengan rata-rata harian pekan sebelumnya yakni 380 kasus dalam sehari.

Baca Juga :  Ada ASN Hina Pejabat

“Secara akumulatif, dalam dua hari ini (dua hari lalu, red) ada 1.031 kasus baru dengan kecepatan penularan dalam 100 ribu penduduk akan ada 38 hingga 39 orang sakit,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (18/8).

Dikatakannya, Kabupaten Barsel dan Bartim memiliki estimasi risiko penularan cukup tinggi. Bartim memiliki estimasi risiko paling tinggi yakni 4. Berdasarkan perhitungan, apabila angka estimasi risiko berada di angka 1, maka satu orang akan menulari dua hingga tiga orang lainnya.

“Artinya apabila angka estimasi risikonya berada di angka empat, maka tinggal dikalikan saja, banyak orang yang kemungkinan akan tertular,” bebernya.


Sementara untuk persentase kendaraan yang memenuhi syarat untuk melintas di dua pos itu ada pada angka 90 persen ke atas. Pada pos Tanjung Taruna sebesar 91 persen dan pos Tumbang Rungan 93 persen.
Artinya, lebih dari 90 persen pengendara yang dibolehkan melintas sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan mengantongi dokumen kesehatan sebagai prasyarat.


“Kami cukup prihatin kepada pengendara yang melintas di Pos Tanjung Taruna, karena sekitar delapan ribuan kendaraan yang melintas, 51 pengendara kedapatan tidak memakai masker,” pungkasnya.

Tekan Angka Kematian

Berdasarkan data yang dimiliki Persatuan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalteng, ada dua kabupaten di Kalteng yang memiliki risiko penularan tinggi, yakni Kabupaten Barito Selatan (Barsel) dan Barito Timur (Bartim).
Ketua PAEI Kalteng Rini Fortina mengatakan, dalam dua hari terakhir rata-rata kasus baru per hari sebanyak 515 kasus. Angka dua hari lalu itu cukup tinggi dibandingkan dengan rata-rata harian pekan sebelumnya yakni 380 kasus dalam sehari.

Baca Juga :  Ada ASN Hina Pejabat

“Secara akumulatif, dalam dua hari ini (dua hari lalu, red) ada 1.031 kasus baru dengan kecepatan penularan dalam 100 ribu penduduk akan ada 38 hingga 39 orang sakit,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (18/8).

Dikatakannya, Kabupaten Barsel dan Bartim memiliki estimasi risiko penularan cukup tinggi. Bartim memiliki estimasi risiko paling tinggi yakni 4. Berdasarkan perhitungan, apabila angka estimasi risiko berada di angka 1, maka satu orang akan menulari dua hingga tiga orang lainnya.

“Artinya apabila angka estimasi risikonya berada di angka empat, maka tinggal dikalikan saja, banyak orang yang kemungkinan akan tertular,” bebernya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/