Sabtu, Juli 6, 2024
24.2 C
Palangkaraya

Hari Ketiga Pencarian Masih Nihil

PANGKALAN BUN-Tim gabungan TNI-Polri, Basarnas, dan BPBD terus melakukan pencarian terhadap para korban hilang setelah KM Putri Ayu III tenggelam di perairan Kumai. Hingga hari ketiga pencarian Kamis (19/7), para korban yang merupakan nelayan ini belum juga ditemukan. Sedangkan lima orang korban berhasil selamat dan satu orang dinyatakan meninggal dunia.

Memasuki hari ketiga pencarian, tim gabungan tidak hanya mengerahkan kapal penyelamatan, tapi juga menggunakan helikopter untuk melakukan pemantauan dari udara. Meski demikian, hingga kemarin belum ada tanda-tanda para korban itu ditemukan. Kapal nelayan tersebut diduga sempat karam sebelum disapu gelombang.

Kepala Pelaksana BPBD Kobar Syahruni menyebut, tim gabungan terus melakukan pencarian di lokasi yang diduga tenggelamnya kapal. Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Satpol Air Polres Kobar, Polda Kalteng, Angkatan Laut, serta BPBD Kobar menggunakan speed boat.  Penyisiran dilakukan di lokasi diduga korban terbawa arus.

Baca Juga :  Ribuan Rumah dan Fasilitas Umum Terendam

“Hari ini (kemarin) tim melakukan penyisiran menggunakan helikopter untuk memantau dari udara selain pencarian melalui jalur laut,” katanya.

Upaya pencarian terhadap korban yang belum ditemukan akan tetap dilakukan. Saat digelar rapat terbatas untuk membahas tindakan yang akan dilakukan melalui satu pintu Basarnas, BPBD Kobar memastikan akan terus membantu dan men-support upaya pencarian terhadap para korban tenggelam itu.

“Kami ikut terus dalam membantu pencarian, untuk informasi lebih lanjut nantinya satu pintu ya, melalui Basarnas,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SAR Palangka Raya Hariyadi mengatakan, sampai hari ini tim gabungan terus melakukan pencarian. Penyisiran pada hari ketiga melibatkan beberapa pihak. Namun di lokasi yang diduga tenggelamnya kapal nelayan asal Jakarta tersebut, tidak ditemukan badan kapal maupun para korban. Bahkan pencarian dlakukan sampai radius 30 mil dari lokasi tenggelamnya kapal. Hasilnya tetap nihil.

Baca Juga :  Kasus Dugaan Tipikor RSUD Jaraga Sasameh Naik ke Penyidikan

“Kami terus mencari, sampai hari ketiga belum juga ditemukan adanya tanda-tanda kapal yang tenggelam. Kami lakukan penyisiran hingga radius 30 mil dari lokasi diduga tenggelamnya kapal,” katanya.

PANGKALAN BUN-Tim gabungan TNI-Polri, Basarnas, dan BPBD terus melakukan pencarian terhadap para korban hilang setelah KM Putri Ayu III tenggelam di perairan Kumai. Hingga hari ketiga pencarian Kamis (19/7), para korban yang merupakan nelayan ini belum juga ditemukan. Sedangkan lima orang korban berhasil selamat dan satu orang dinyatakan meninggal dunia.

Memasuki hari ketiga pencarian, tim gabungan tidak hanya mengerahkan kapal penyelamatan, tapi juga menggunakan helikopter untuk melakukan pemantauan dari udara. Meski demikian, hingga kemarin belum ada tanda-tanda para korban itu ditemukan. Kapal nelayan tersebut diduga sempat karam sebelum disapu gelombang.

Kepala Pelaksana BPBD Kobar Syahruni menyebut, tim gabungan terus melakukan pencarian di lokasi yang diduga tenggelamnya kapal. Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Satpol Air Polres Kobar, Polda Kalteng, Angkatan Laut, serta BPBD Kobar menggunakan speed boat.  Penyisiran dilakukan di lokasi diduga korban terbawa arus.

Baca Juga :  Ribuan Rumah dan Fasilitas Umum Terendam

“Hari ini (kemarin) tim melakukan penyisiran menggunakan helikopter untuk memantau dari udara selain pencarian melalui jalur laut,” katanya.

Upaya pencarian terhadap korban yang belum ditemukan akan tetap dilakukan. Saat digelar rapat terbatas untuk membahas tindakan yang akan dilakukan melalui satu pintu Basarnas, BPBD Kobar memastikan akan terus membantu dan men-support upaya pencarian terhadap para korban tenggelam itu.

“Kami ikut terus dalam membantu pencarian, untuk informasi lebih lanjut nantinya satu pintu ya, melalui Basarnas,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SAR Palangka Raya Hariyadi mengatakan, sampai hari ini tim gabungan terus melakukan pencarian. Penyisiran pada hari ketiga melibatkan beberapa pihak. Namun di lokasi yang diduga tenggelamnya kapal nelayan asal Jakarta tersebut, tidak ditemukan badan kapal maupun para korban. Bahkan pencarian dlakukan sampai radius 30 mil dari lokasi tenggelamnya kapal. Hasilnya tetap nihil.

Baca Juga :  Kasus Dugaan Tipikor RSUD Jaraga Sasameh Naik ke Penyidikan

“Kami terus mencari, sampai hari ketiga belum juga ditemukan adanya tanda-tanda kapal yang tenggelam. Kami lakukan penyisiran hingga radius 30 mil dari lokasi diduga tenggelamnya kapal,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/