“Kalau misalkan skala dari tambak hanya petakan saja, ya tidak bisa ekspor, tapi kalau kawasan berupa klaster, otomatis bisa (ekspor), karena tahap pertama pada satu kawasan ada lima klaster, dalam satu klaster itu mencapai 20 petakan tambak, jadi kalau lima klaster sekitar 100 petak tambak,” bebernya kepada Kalteng Pos.Ia menyebut, program ini berkonsepkan hulu dan hilir. Bicara soal hulu, tentu harus ada pembenihannya, pabrik pakan ikan, ada cold storage, dan lainnya. Selanjutnya soal dana, ke depan bisa dikolaborasikan dari berbagai sumber.“Mengawali program ini kami bekerja sama dengan Bank Kalteng, ada potensi Lembaga Pengembangan Modal Usaha Kelautan Perikanan juga siap mendukung,” tegasnya.Berkenaan pemasaran, lanjut Darli, selain nantinya untuk ekspor, gubernur juga menginginkan agar program ini nantinya juga terintegrasi dengan wisata, seperti wisata perikanan. Selain itu, saat ini pihaknya juga tengah mengkaji limbah dari air tambak itu untuk dijadikan pupuk.
“Memang di daerah lain sudah bisa, artinya apakah kita mengadopsi dari hasil kajian itu atau kita punya kajian sendiri, nantinya pupuk ini bisa mem-back up hortikultura di daerah sekitar,” ujarnya.Sementara ini, tambah dia, pasar ekspor mencakup Jepang dan Amerika, tapi masih dilakukan oleh pihak ketiga. Dengan adanya pengembangan shrimp estate ini, maka pintu ekspor akan terbuka. Ke depan Kalteng bisa melakukan ekspor secara langsung tanpa harus melalui perantara atau kerja sama.“Targetnya pembangunan ini selesai pada 2022, kami perkirakan waktu panennya pada triwulan ketiga, karena perlu lelang fisik, pembangunan, lalu proses budi dayanya,” tambah dia.Lokasi pengembangan masih difokuskan di Kabupaten Sukamara. Tidak tertutup kemungkinan ke depannya bisa dikembangkan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Kotawaringin Barat (Kobar), tergantung kesiapan daerah. Sebab, syarat utamanya bahwa lahan harus clear and clean (CNC). “Yang potensial dikembangkan shrimp estate ini di dua kabupaten itu,” pungkasnya.
Gubernur Diusulkan Terima Penghargaan Bidang Pembangunan Kelautan
Pada kegiatan Survei Daerah Calon Penerima Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya Bidang Pemerintahan, Pengelolaan dan Pembangunan Kelautan, Asisten Administrasi Umum Setda Kalteng Lies Fahimah mengusulkan agar Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran sebagai calon penerima Satyalencana Wira Karya Bidang Pemerintahan dalam Pengelolaan, Pengembangan dan Pembangunan Kelautan Tahun 2021, karena peran aktifnya dalam membangun kelautan dan perikanan di Bumi Tambun Bungai ini.
“Gubernur Kalteng pernah dinobatkan sebagai gubernur terbaik se-Asia dalam hal pengembangan komoditas pertanian, penghargaan sebagai gubernur inovatif tahun 2019 kategori pelayanan masyarakat dalam ajang Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2019, serta penghargaan Satyalencana Pembangunan di Bidang Koperasi dan UKM.
Selain itu, tercatat ada 17 penghargaan atau awards berskala nasional dan internasional yang sudah diterima gubernur,” bebernya.