Di sela-sela peninjauan di Jalan Anoi, pria yang gemar mengonsumsi kopi hitam itu terlihat beberapa kali menguras air dari dalam bot yang dipakainya.
Fairid juga tak segan mencicipi sepiring mi telur yang disajikan relawan posko tanggap darurat banjir.
Peninjauan ketiga dilakukannya di Jalan Buluh Merindu, Kelurahan Bukit Tunggal dan Jalan Bengaris V, Kelurahan Tanjung Pinang. Gerimis kala itu tak mengendurkan niat wali kota untuk melihat langsung lokasi banjir dan membagikan bantuan paket sembako kepada masyarakat. Fairid menyapa warga dan menghibur para balita yang terdampak banjir.
Dikatakan Fairid, kurang lebih 1.002 paket sembako yang disalurkan untuk masyarakat Kota Palangka Raya. Sekitar 317 paket sembako disalurkan ke wilayah Jalan Mendawai dan sekitarnya.
Sebanyak 250 paket disebarkan ke Kelurahan Petuk Katimpun, 161 paket sembako di Jalan Anoi, 95 Paket sembako di Jalan Bengaris V, 118 paket sembako di Jalan Danau Rangas, dan 61 paket di Jalan Buluh Merindu III.
“Alhamdulilah masyarakat Kota Palangka Raya cukup aktif dalam berdonasi, sehingga saudara-saudari kita yang terdampak banjir bisa segera mendapat penanganan berupa penyaluran paket sembako,” ucap Fairid.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari BPBD Kota Palangka Raya, saat ini ada 13 kelurahan, 4 kecamatan, 110 RT, dan 7.547 warga yang terdampak musibah banjir.
Untuk memberi dukungan morel kepada masyarakat yang terdampak, Fairid memiliki inisiatif untuk turun langsung memantau kondisi banjir, menyerahkan paket sembako, serta menyapa dan menghibur masyarakat yang sedang dilanda bencana.
“Di tengah kondisi banjir, masyarakat tak hanya perlu diperhatikan kebutuhan pokoknya saja, tapi juga perlu dukungan morel dan mental, misalnya dengan mengajak bercengkerama,” ujar Fairid.
Dikatakan Fairid, aksi blusukan membagikan sembako dan meninjau debit air secara langsung itu, selain karena kewajibannya sebagai kepala daerah, tapi terutama karena kepedulian dirinya kepada masyarakat.
“Kaki saya sempat gatal-gatal akibat terlalu lama terkena air gambut atau air banjir, tapi inilah risiko saya selaku kepala daerah yang harus siap dan tanggap turun ke lapangan ketika masyarakat membutuhkan,” katanya.
Fairid berharap semua upaya yang telah dilakukan pihaknya bisa memberi dampak positif kepada masyarakat. Apalagi saat ini tengah dihadapkan dua musibah sekaligus, yakni bencana nonalam pandemi Covid-19 dan bencana alam banjir.