Minggu, Oktober 6, 2024
23.3 C
Palangkaraya

Pemberlakuan Satu Harga Migor Belum Merata

“Intinya kami masih kebingungan, karena kami beli dari agen saja sudah lebih mahal, itu sebabnya kami masih menjual di atas harga Rp14 ribu,” katanya.

Wawan menjelaskan, rata-rata harga migor untuk kemasan plastik bantal seperti minyak goreng merek Fortune dijual seharga Rp20.000-an per liter. Sedangkan untuk migor kemasan refill dengan kemasan satu liter seperti merek Bimoli, dijual dengan harga Rp21.000.

Wawan mengatakan bahwa saat ini para pedagang sedang mencari cara untuk bisa menghabiskan stok minyak goreng di took masing-masing.

“Kami bingung juga menjualnya sekarang, harga modalnya aja ada yang Rp18 ribu, Rp19 ribu, atau Rp19.500 per liter, kalau kami mau jual Rp14 ribu, kami pasti rugi, tapi kalau kami jual dengan harga di atas Rp14 ribu, masyarakat bisa enggak ada yang mau beli,” kata Wawan yang dibenarkan oleh pedagang lainnya H Alpian.

Wawan memutuskan untuk sementara waktu menunggu sembari melihat kondisi dan perkembangan situasi terkait harga jual migor. “Kami lihat situasi dulu pak, untuk sementara waktu saya tidak memesan barang (minyak goreng),” tutupnya.

Baca Juga :  Wow! Jalan Sehat Kalteng Pos Berhadiah Umrah, Motor dan Door Prize Menarik

Berbeda dengan toko sembako di pasar tradisional Kota Palangka Raya, pasar modern justru langsung menerapkan kebijakan satu harga sebagaimana yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp14.000 per liter. Seperti di pusat perbelanjaan modern di kawasan Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya. Alhasil, pembeli migor meningkat.

“Dari kemarin kami pantau ada peningkatan pembelian minyak goreng usai pemerintah memberlakukan kebijakan satu harga, bahkan beberapa hari ke depan bisa lebih banyak lagi konsumen yang datang beli produk minyak goreng sawit, bahkan kami buat promosi harga untuk pembeli,” ungkap Abdul Latief, salah satu karyawan pusat perbelanjaan itu.

Seiring meningkatnya jumlah pembeli, maka diberlakukan pembatasan. Seperti minyak goreng sawit ukuran satu liter hanya dibatasi maksimal dua pembelian, untuk ukuran dua liter juga diberlakukan satu pembelian, dan pembelian untuk ukuran lima liter hanya dibatasi satu pembelian per hari.

Baca Juga :  Bobol Megamart, Empat Pelaku Ditembak

“Harga ukuran satu liter Rp14 ribu dan refil dua liter Rp28 ribu, berlaku untuk semua varian minyak goreng berbahan sawit. Dengan adanya kebijakan pemerintah, mudah-mudahan berdampak positif bagi warga di Palangka Raya,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pembeli, Siti, mengaku baru mengetahui kalau minyak goreng sudah turun harga, saat itu dirinya langsung membeli ukuran 5 liter untuk kebutuhan di rumah, sebenarnya Siti ingin membeli lebih dari 1 namun harus mengurungkan niatnya karena ada pembatasan jumblah pembelian.

“Sebenarnya saya cuma belanja kebutuhan dapur, saya lihat ada promo, eh ternyata benar, harga minyak goreng sudah turun, sebenarnya saya mau beli lebih, tapi dibatasi, saya sebagai pembeli merasa bersyukur dengan turunnya harga minyak goreng sesuai kebijakan pemerintah, ini betul-betul melegakan bagi saya sebagai ibu rumah tangga yang tidak lepas dari aktivitas di dapur,” tuturnya.

“Intinya kami masih kebingungan, karena kami beli dari agen saja sudah lebih mahal, itu sebabnya kami masih menjual di atas harga Rp14 ribu,” katanya.

Wawan menjelaskan, rata-rata harga migor untuk kemasan plastik bantal seperti minyak goreng merek Fortune dijual seharga Rp20.000-an per liter. Sedangkan untuk migor kemasan refill dengan kemasan satu liter seperti merek Bimoli, dijual dengan harga Rp21.000.

Wawan mengatakan bahwa saat ini para pedagang sedang mencari cara untuk bisa menghabiskan stok minyak goreng di took masing-masing.

“Kami bingung juga menjualnya sekarang, harga modalnya aja ada yang Rp18 ribu, Rp19 ribu, atau Rp19.500 per liter, kalau kami mau jual Rp14 ribu, kami pasti rugi, tapi kalau kami jual dengan harga di atas Rp14 ribu, masyarakat bisa enggak ada yang mau beli,” kata Wawan yang dibenarkan oleh pedagang lainnya H Alpian.

Wawan memutuskan untuk sementara waktu menunggu sembari melihat kondisi dan perkembangan situasi terkait harga jual migor. “Kami lihat situasi dulu pak, untuk sementara waktu saya tidak memesan barang (minyak goreng),” tutupnya.

Baca Juga :  Wow! Jalan Sehat Kalteng Pos Berhadiah Umrah, Motor dan Door Prize Menarik

Berbeda dengan toko sembako di pasar tradisional Kota Palangka Raya, pasar modern justru langsung menerapkan kebijakan satu harga sebagaimana yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp14.000 per liter. Seperti di pusat perbelanjaan modern di kawasan Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya. Alhasil, pembeli migor meningkat.

“Dari kemarin kami pantau ada peningkatan pembelian minyak goreng usai pemerintah memberlakukan kebijakan satu harga, bahkan beberapa hari ke depan bisa lebih banyak lagi konsumen yang datang beli produk minyak goreng sawit, bahkan kami buat promosi harga untuk pembeli,” ungkap Abdul Latief, salah satu karyawan pusat perbelanjaan itu.

Seiring meningkatnya jumlah pembeli, maka diberlakukan pembatasan. Seperti minyak goreng sawit ukuran satu liter hanya dibatasi maksimal dua pembelian, untuk ukuran dua liter juga diberlakukan satu pembelian, dan pembelian untuk ukuran lima liter hanya dibatasi satu pembelian per hari.

Baca Juga :  Bobol Megamart, Empat Pelaku Ditembak

“Harga ukuran satu liter Rp14 ribu dan refil dua liter Rp28 ribu, berlaku untuk semua varian minyak goreng berbahan sawit. Dengan adanya kebijakan pemerintah, mudah-mudahan berdampak positif bagi warga di Palangka Raya,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pembeli, Siti, mengaku baru mengetahui kalau minyak goreng sudah turun harga, saat itu dirinya langsung membeli ukuran 5 liter untuk kebutuhan di rumah, sebenarnya Siti ingin membeli lebih dari 1 namun harus mengurungkan niatnya karena ada pembatasan jumblah pembelian.

“Sebenarnya saya cuma belanja kebutuhan dapur, saya lihat ada promo, eh ternyata benar, harga minyak goreng sudah turun, sebenarnya saya mau beli lebih, tapi dibatasi, saya sebagai pembeli merasa bersyukur dengan turunnya harga minyak goreng sesuai kebijakan pemerintah, ini betul-betul melegakan bagi saya sebagai ibu rumah tangga yang tidak lepas dari aktivitas di dapur,” tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/