“Jadi kami membeli produk ramuan jahe dari pelaku UMKM dan kami bagikan kepada masyarakat yang isoman,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga berencana akan menghubungkan posko ini dengan masyarakat adat yang kemungkinan memiliki produk-produk yang bisa juga dibagikan kepada para pasien isoman. Mereka diharapankan bisa men-support posko ini dalam membantu masyarakat.
“Tak hanya itu, kami juga akan meningkatkan kerja sama dengan pihak lain untuk menyiapkan apa yang jadi kebutuhan, seperti bekerja sama dengan para penjual makanan,” ujarnya.
Posko ini akan membeli makanan dari beberapa warung kecil secara merata, dan selanjutnya makanan tersebut diberikan kepada para pasien isoman yang membutuhkan.
“Bantuan lain yang kami berikan di posko ini yakni advokasi kepada masyarakat, karena di dalam posko ini juga bergabung LBH, jadi aduan-aduan terkait Covid-19 bisa diakomodasi, seperti aduan soal vaksin atau penanganan pandemi Covid-19 oleh pemerintah,” ucap dia.
Ia menyebut, dana yang digunakan untuk menjalankan posko ini bersumber dari penggalangan dana yang dilakukan secara terbuka. Siapa saja bisa memberi sumbangan, seperti materi, makanan, dana, ataupun bantuan lain yang bermanfaat bagi para pasien isoman.
“Kami membuka penggalangan dana secara terbuka, kami tidak membatasi, sumbangan apapun kami terima, sejau ini ada yang menyumbang dana, mobil, dan tenaga, semua itu kami terima,” sebut dia.
Ditambahkannya, dalam sehari posko ini membantu para warga isoman di tujuh hingga sepuluh lokasi. Untuk menyisir para isoman, pihaknya mengandalkan informasi dari para isoman, data itu ditampung sehingga kemudian bisa diberikan bantuan. (abw/ce/ala)