Sabtu, November 23, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Banjir Makin Tinggi, Balita dan Lansia Dievakuasi

PALANGKA RAYA-Banjir masih menggenangi permukiman warga di beberapa titik di Kota Palangka Raya. Debit air dari luapan Sungai Rungan dan Sungai Kahayan membuat belasan kelurahan terendam. Makin tingginya genangan air membuat petugas gabungan TNI-Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan relawan bergerak cepat melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir.

Kenaikan air dari 17 hingga 20 sentimeter (cm) membuat sebagian rumah warga terendam. Khawatir genangan makin tinggi, tim yang bertugas di posko bencana banjir Jalan Arut langsung bergerak cepat melakukan evakuasi.

Berdasarkan pantauan Kalteng Pos di lapangan, evakuasi yang dipimpin oleh Perwira Pengendali Posko Bencana Banjir Jalan Arut Iptu Manton bersama anggota dilakukan terhadap wanita lanjut usia (lansia), kemudian seorang ibu muda dan balitanya. Evakuasi dilakukan Senin (20/9) sekitar pukul 10.00 WIB.

Ibu muda bernama Nia (22) dan anaknya yang masih berusia 2,5 tahun berada di dalam rumah yang tergenang air setinggi paha orang dewasa. Karena khawatir debit air terus naik, Nia memilih mengungsi ke posko bencana di Jalan Arut.

Baca Juga :  Fraksi Golkar Cabut Mosi Tidak Percaya

“Anak saya sedikit demam dan kakinya pun gatal kena penyakit kulit, saya juga merasa enggak enak badan dan sakit gigi, makanya saya memilih mengungsi, sudah tiga hari di dalam rumah dalam keadaan banjir,” tutur Nia.

Evakuasi pun menggunakan perahu masyarakat sekitar, yang bersedia meminjamkan perahunya untuk mengevakuasi Nia beserta putranya. Yang jaraknya kurang lebih sekitar 250 meter dari Jalan Mendawai induk.

Karena kondisi rumah Nia berada di Gang Rawa kompleks perumahan sosial, selain Nia tantenya yang enggan menyebutkan namanya dan Indu Uce ikut dievakuasi, mengingat kondisi dari Indu Uce yang renta dan tante Nia yang kakinya terluka. Untuk mencegah terjadi infeksi akibat sering terendam air, dilakukan evakuasi ke posko bencana.

“Semoga air cepat surut, kami bersyukur saat ini sudah ditangani tenaga kesehatan di posko dan mendapat jatah makanan dari tim dapur lapangan,” ucapnya.

Baca Juga :  Fairid Bagikan 10 Ribu Masker

Berdasarkan pemantauan BPBD Kota Palangka Raya, saat ini debit air di beberapa titik Kota Palangka Raya mengalami kenaikan. Kenaikan mulai dari 17 cm hingga 20 cm.

Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani menyebut, lokasi banjir yang terpantau mengalami kenaikan debit air adalah Jalan Anoi dan sekitarnya, Jalan Mendawai, kompleks belakang PDAM, dan wilayah Kelurahan Petuk Katimpun.

Menurut Emi, kenaikan debit air ini terjadi dalam kurun waktu 2×24 jam. Padahal sebelumnya genangan air di daerah Jalan Anoi, Mendawai, dan sekitarnya sudah berangsur surut.

Saat itu genangan air sempat turun hingga 25 cm di Jalan Anoi, tapi kini malah meninggi lagi. Kondisi itu mendorong pihak Kelurahan Langkai mendirikan posko di SDN-1 Langkai. “Itu (posko) untuk mengevakuasi warga apabila keesokan hari debit air terus meninggi,” kata Emi.

Di Jalan Anoi dan Mendawai, posko evakuasi tepat berada di Jalan Arut yang merupakan posko sekaligus dapur lapangan dari BPBD Kota Palangka Raya.

PALANGKA RAYA-Banjir masih menggenangi permukiman warga di beberapa titik di Kota Palangka Raya. Debit air dari luapan Sungai Rungan dan Sungai Kahayan membuat belasan kelurahan terendam. Makin tingginya genangan air membuat petugas gabungan TNI-Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan relawan bergerak cepat melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir.

Kenaikan air dari 17 hingga 20 sentimeter (cm) membuat sebagian rumah warga terendam. Khawatir genangan makin tinggi, tim yang bertugas di posko bencana banjir Jalan Arut langsung bergerak cepat melakukan evakuasi.

Berdasarkan pantauan Kalteng Pos di lapangan, evakuasi yang dipimpin oleh Perwira Pengendali Posko Bencana Banjir Jalan Arut Iptu Manton bersama anggota dilakukan terhadap wanita lanjut usia (lansia), kemudian seorang ibu muda dan balitanya. Evakuasi dilakukan Senin (20/9) sekitar pukul 10.00 WIB.

Ibu muda bernama Nia (22) dan anaknya yang masih berusia 2,5 tahun berada di dalam rumah yang tergenang air setinggi paha orang dewasa. Karena khawatir debit air terus naik, Nia memilih mengungsi ke posko bencana di Jalan Arut.

Baca Juga :  Fraksi Golkar Cabut Mosi Tidak Percaya

“Anak saya sedikit demam dan kakinya pun gatal kena penyakit kulit, saya juga merasa enggak enak badan dan sakit gigi, makanya saya memilih mengungsi, sudah tiga hari di dalam rumah dalam keadaan banjir,” tutur Nia.

Evakuasi pun menggunakan perahu masyarakat sekitar, yang bersedia meminjamkan perahunya untuk mengevakuasi Nia beserta putranya. Yang jaraknya kurang lebih sekitar 250 meter dari Jalan Mendawai induk.

Karena kondisi rumah Nia berada di Gang Rawa kompleks perumahan sosial, selain Nia tantenya yang enggan menyebutkan namanya dan Indu Uce ikut dievakuasi, mengingat kondisi dari Indu Uce yang renta dan tante Nia yang kakinya terluka. Untuk mencegah terjadi infeksi akibat sering terendam air, dilakukan evakuasi ke posko bencana.

“Semoga air cepat surut, kami bersyukur saat ini sudah ditangani tenaga kesehatan di posko dan mendapat jatah makanan dari tim dapur lapangan,” ucapnya.

Baca Juga :  Fairid Bagikan 10 Ribu Masker

Berdasarkan pemantauan BPBD Kota Palangka Raya, saat ini debit air di beberapa titik Kota Palangka Raya mengalami kenaikan. Kenaikan mulai dari 17 cm hingga 20 cm.

Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani menyebut, lokasi banjir yang terpantau mengalami kenaikan debit air adalah Jalan Anoi dan sekitarnya, Jalan Mendawai, kompleks belakang PDAM, dan wilayah Kelurahan Petuk Katimpun.

Menurut Emi, kenaikan debit air ini terjadi dalam kurun waktu 2×24 jam. Padahal sebelumnya genangan air di daerah Jalan Anoi, Mendawai, dan sekitarnya sudah berangsur surut.

Saat itu genangan air sempat turun hingga 25 cm di Jalan Anoi, tapi kini malah meninggi lagi. Kondisi itu mendorong pihak Kelurahan Langkai mendirikan posko di SDN-1 Langkai. “Itu (posko) untuk mengevakuasi warga apabila keesokan hari debit air terus meninggi,” kata Emi.

Di Jalan Anoi dan Mendawai, posko evakuasi tepat berada di Jalan Arut yang merupakan posko sekaligus dapur lapangan dari BPBD Kota Palangka Raya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/