Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Hamilton Juara di Tengah Kecaman dan Rasis

LONDON – Sudah lima kali race, Lewis Hamilton selalu gagal berdiri di podium teratas. Sekalinya menang di balapan kandangnya di Formula 1 GP Inggris Senin (19/7) dini hari WIB, kontroversi turut membayanginya.

Insiden tabrakan dengan pimpinan klasemen sementara Max Verstappen yang menjadi pemicu. Bukan hanya itu, serangan berbau rasisme yang ditujukan kepada Hamilton membanjiri akun media sosial pribadinya dan tim Mercedes.

Senggolan tersebut berawal ketika Hamilton ingin mendahului Verstappen yang memimpin balapan. Saat itu lap pertama baru akan memasuki tikungan 9 ke kanan yang terkenal dengan nama tikungan Copse.

Mobil Verstappen saat itu memang berada sedikit di depan Hamilton. Hamilton berupaya ingin mendahului dari sisi dalam tikungan. Tetapi, Verstappen yang ingin mempertahankan posisinya sama sekali tidak mau memberi ruang.

Senggolan pun akhirnya tidak terhindarkan. Ban kanan belakang mobil RB16 yang ditunggangi Verstappen menyenggol sayap depan bagian kiri dan ban depan W12 Hamilton.

Gara-gara benturan keras itu ban belakang kanan mobil Verstappen terlepas. Mobilnya lantas terseret keluar lintasan hingga membentur tumpukan ban pelindung pembatas sirkuit.

Mobil Verstappen rusak parah. Akibat insiden tersebut, jagoan Red Bull-Honda itu tak bisa lagi melanjutkan lomba. Tim medis langsung melarikannya ke rumah sakit untuk memeriksa kondisinya lebih detail.

Baca Juga :  Bingkisan Untuk Guru Purnatugas dan Siswa Tak Mampu

Beberapa saat kemudian pembalap asal Belanda tersebut mengabarkan lewat media sosial bahwa dirinya baik-baik saja.

Pengawas balapan menyalahkan Hamilton atas insiden itu. Dia kemudian dijatuhi hukuman penalti sepuluh detik. Meski sempat melakoni hukumannya saat melakukan pit stop, pembalap Stevenage, Inggris, tersebut tetap saja berhasil mencapai finis sebagai yang terdepan.

Dia membabat bintang Ferrari Charles Leclerc saat balapan menyisakan tiga lap. Hamilton finis 3,871 detik di depan Leclerc.

Dengan hasil tersebut Hamilton menyempurnakan rekornya di Sirkuit Silverstone sebagai peraih kemenangan terbanyak sepanjang masa dengan delapan victory. Menanggapi kontroversi kemenangannya itu, Hamilton bersikukuh tak melakukan kesalahan.

”Jelas aku sudah mempertimbangkan setiap manuver yang akan aku lakukan. Tapi, kita semua tahu Max sangat agresif. Di kejadian ini aku tepat berada di sampingnya, tapi dia sama sekali tidak menyisakan ruang untukku,” terang Hamilton seperti dilansir Motorsport.

Seusai balapan, di setiap unggahan Hamilton dan Mercedes di media sosial selalu saja ada hujatan yang memojokkan. Bahkan sampai berbau rasis. Seperti emoji bergambar monyet dan ucapan-ucapan yang menyinggung warna kulit Hamilton.

Ya, Hamilton adalah satu-satunya pembalap berkulit hitam di grid Formula 1. Dia sendiri terus mengampanyekan antirasisme di dunia Formula 1 dan olahraga pada umumnya.

Baca Juga :  Edukasi Masyarakat Tentang Stroke

Setiap kali seremoni memperdengarkan lagu kebangsaan negara tuan rumah sebelum balapan dimulai, Hamilton selalu melakukan aksi berlutut.

Sementara itu, pihak Verstappen dan Red Bull juga belum menerima penalti yang dijatuhkan kepada Hamilton. Sebab, mereka menganggap manuver Hamilton sangat membahayakan pembalap lain.

Namun, yang lebih membuat Verstappen geram adalah sikap Hamilton yang tetap melakukan selebrasi di podium saat dirinya masih dirawat di rumah sakit.

”Aku sama sekali merasa tidak dihormati ketika melihatnya melakukan selebrasi kemenangan, sedangkan aku berada di rumah sakit. Itu benar-benar tidak sopan dan tidak sportif. Tapi, aku akan melewati ini semua,” kecam Verstappen.

Bos Red Bull Christian Horner menyatakan hal serupa. Seorang juara dunia seperti Hamilton sama sekali tidak menunjukkan simpati untuk Verstappen seusai balapan. ”Ini sungguh mengecewakan. Dia telah membahayakan keselamatan pembalap lain dan itu sama sekali tidak bisa diterima,” cetusnya.

Dengan hasil balapan tersebut, jarak poin antara Verstappen dan Hamilton menipis menjadi delapan angka. Seri berikutnya akan berlangsung di Hungaria pada 1 Agustus mendatang. Di sana Mercedes juga memiliki catatan positif. Hamilton memenangi tiga balapan terakhir. (jpc)

LONDON – Sudah lima kali race, Lewis Hamilton selalu gagal berdiri di podium teratas. Sekalinya menang di balapan kandangnya di Formula 1 GP Inggris Senin (19/7) dini hari WIB, kontroversi turut membayanginya.

Insiden tabrakan dengan pimpinan klasemen sementara Max Verstappen yang menjadi pemicu. Bukan hanya itu, serangan berbau rasisme yang ditujukan kepada Hamilton membanjiri akun media sosial pribadinya dan tim Mercedes.

Senggolan tersebut berawal ketika Hamilton ingin mendahului Verstappen yang memimpin balapan. Saat itu lap pertama baru akan memasuki tikungan 9 ke kanan yang terkenal dengan nama tikungan Copse.

Mobil Verstappen saat itu memang berada sedikit di depan Hamilton. Hamilton berupaya ingin mendahului dari sisi dalam tikungan. Tetapi, Verstappen yang ingin mempertahankan posisinya sama sekali tidak mau memberi ruang.

Senggolan pun akhirnya tidak terhindarkan. Ban kanan belakang mobil RB16 yang ditunggangi Verstappen menyenggol sayap depan bagian kiri dan ban depan W12 Hamilton.

Gara-gara benturan keras itu ban belakang kanan mobil Verstappen terlepas. Mobilnya lantas terseret keluar lintasan hingga membentur tumpukan ban pelindung pembatas sirkuit.

Mobil Verstappen rusak parah. Akibat insiden tersebut, jagoan Red Bull-Honda itu tak bisa lagi melanjutkan lomba. Tim medis langsung melarikannya ke rumah sakit untuk memeriksa kondisinya lebih detail.

Baca Juga :  Bingkisan Untuk Guru Purnatugas dan Siswa Tak Mampu

Beberapa saat kemudian pembalap asal Belanda tersebut mengabarkan lewat media sosial bahwa dirinya baik-baik saja.

Pengawas balapan menyalahkan Hamilton atas insiden itu. Dia kemudian dijatuhi hukuman penalti sepuluh detik. Meski sempat melakoni hukumannya saat melakukan pit stop, pembalap Stevenage, Inggris, tersebut tetap saja berhasil mencapai finis sebagai yang terdepan.

Dia membabat bintang Ferrari Charles Leclerc saat balapan menyisakan tiga lap. Hamilton finis 3,871 detik di depan Leclerc.

Dengan hasil tersebut Hamilton menyempurnakan rekornya di Sirkuit Silverstone sebagai peraih kemenangan terbanyak sepanjang masa dengan delapan victory. Menanggapi kontroversi kemenangannya itu, Hamilton bersikukuh tak melakukan kesalahan.

”Jelas aku sudah mempertimbangkan setiap manuver yang akan aku lakukan. Tapi, kita semua tahu Max sangat agresif. Di kejadian ini aku tepat berada di sampingnya, tapi dia sama sekali tidak menyisakan ruang untukku,” terang Hamilton seperti dilansir Motorsport.

Seusai balapan, di setiap unggahan Hamilton dan Mercedes di media sosial selalu saja ada hujatan yang memojokkan. Bahkan sampai berbau rasis. Seperti emoji bergambar monyet dan ucapan-ucapan yang menyinggung warna kulit Hamilton.

Ya, Hamilton adalah satu-satunya pembalap berkulit hitam di grid Formula 1. Dia sendiri terus mengampanyekan antirasisme di dunia Formula 1 dan olahraga pada umumnya.

Baca Juga :  Edukasi Masyarakat Tentang Stroke

Setiap kali seremoni memperdengarkan lagu kebangsaan negara tuan rumah sebelum balapan dimulai, Hamilton selalu melakukan aksi berlutut.

Sementara itu, pihak Verstappen dan Red Bull juga belum menerima penalti yang dijatuhkan kepada Hamilton. Sebab, mereka menganggap manuver Hamilton sangat membahayakan pembalap lain.

Namun, yang lebih membuat Verstappen geram adalah sikap Hamilton yang tetap melakukan selebrasi di podium saat dirinya masih dirawat di rumah sakit.

”Aku sama sekali merasa tidak dihormati ketika melihatnya melakukan selebrasi kemenangan, sedangkan aku berada di rumah sakit. Itu benar-benar tidak sopan dan tidak sportif. Tapi, aku akan melewati ini semua,” kecam Verstappen.

Bos Red Bull Christian Horner menyatakan hal serupa. Seorang juara dunia seperti Hamilton sama sekali tidak menunjukkan simpati untuk Verstappen seusai balapan. ”Ini sungguh mengecewakan. Dia telah membahayakan keselamatan pembalap lain dan itu sama sekali tidak bisa diterima,” cetusnya.

Dengan hasil balapan tersebut, jarak poin antara Verstappen dan Hamilton menipis menjadi delapan angka. Seri berikutnya akan berlangsung di Hungaria pada 1 Agustus mendatang. Di sana Mercedes juga memiliki catatan positif. Hamilton memenangi tiga balapan terakhir. (jpc)

Artikel Terkait

Serap Aspirasi, PT BGA Gelar Forsimas

Pilkada Kapuas Diikuti Lima Paslon

MAKAN BERGIZI GRATIS

Terpopuler

Artikel Terbaru

/