Pada tahun 2020, ia terpilih sebagai Ketua Umum UKM Pusat Riset dan Inovasi Mahasiswa (PRISMA) Universitas Palangka Raya. Sementara, catatan prestasi terus bertambah di tahun pamdemi. Ia berhasil meraih juara harapan 2 pada Essay REGATION Universitas Bengkulu dan juara 3 kategori Best Poster dan Best Presentation pada LKTI PRISMA Universitas Mataram.
Selain mengikuti ajang lomba, anak pertama dari Hendri Pahlan dan Linda ini juga aktif sebagai pemakalah di berbagai kegiatan. Tercatat ia pernah menjadi pemakalah pada International Seminar on Chemistry (ISoC) tahun 2020. Kemudian pada Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SNST) Universitas Palangka Raya tahun 2019. Juga pada Seminar Nasional Sains, Terapan dan Pendidikan Kimia (STPK) Universitas Lambung Mangkurat tahun 2021.
Meski belum berhasil menjadi juara pada ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi tingkat Nasional 7-10 September 2021, tapi banyak pengalaman yang bisa didapatkan Elda Alyatikah. Pengalamannya itu juga menjadi pelajaran bagi mahasiswa lain yang akan mengikuti kegiatan serupa tahun depan.
“Menjadi seorang Mapres Nasional tidak hanya harus memiliki segudang prestasi, tapi juga dituntut untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Kontribusi yang dilakukan tidak selalu berupa produk, tapi juga dapat berupa jasa,” ujar Elda.
Seorang Mapres Nasional yang diakui, dituntut menjadi agent of change. Dibuktikan dengan apa yang diberikan atau dilakukan. Misalnya, memberikan terobosan baru bagi para petani dalam mengatasi hama, atau memberikan layanan konsultasi tentang kesehatan mental di suatu komunitas psikologi.
Hal ini menjadikan seorang mahasiswa tidak hanya berprestasi bagi diri sendiri, tapi juga bermanfaat untuk bangsa. Tolok ukur ini menjadi masukan bagi mahasiswa-mahasiswi lainnya, agar menjadi produktif dan mampu membawa nama UPR menduduki posisi Mapres Nasional Utama. (*/ce/ala)
/