“Karena banjir ini permasalahnya sangat kompleks, maka tidak perlu saling menyalahkan,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalteng Erlin Hardi mengatakan, kabupaten/kota yang telah melaporkan ke provinsi soal penetapan status tanggap darurat bencana banjir meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, dan Katingan.
“Sementara Kabupaten Kapuas sudah menetapkan status tanggap darurat, tapi belum melaporkan secara tertulis ke provinsi,” katanya.
Ia menyebut bahwa status siaga darurat adalah keadaan ketika potensi ancaman bencana sudah mengarah pada terjadinya bencana yang ditandai dengan adanya informasi peningkatan ancaman, berdasarkan sistem peringatan dini yang diberlakukan dan pertimbangan dampak yang akan terjadi di masyarakat. Sedangkan tanggap darurat bencana adalah kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban serta pemulihan prasarana dan sarana.
“Hingga saat Pemprov Kalteng memang belum menetapkan status tanggap darurat, karena banjir ini biasanya akan surut hanya hitungan hari, tapi akan terus dievaluasi ke depan, jika memang tidak perlu, maka provinsi tidak akan menetapkan status tanggap darurat bencana banjir,” pungkasnya.
Waspada Melintasi Jalur Tumbang Nusa, Pengendara Minibus Jangan Nekat
Bencana banjir terjadi hampir di seluruh wilayah Kalteng. Lalu lintas di jalur trans Kalimantan, Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren, Kecamatan Pulang Pisau (Pulpis) lebih dari sepekan ini tersendat. Kendaraan roda dua terpaksa menyewa jasa penyeberangan menggunakan perahu tradisional (kelotok) untuk bisa melewati lokasi banjir.
Kemarin (21/11), di lokasi banjir jalan trans Kalimantan Palangka Raya-Banjarmasin, tak jauh dari Jembatan Tumbang Nusa, sejumlah kendaraan roda empat dan lebih mencoba menerobos banjir dengan kedalaman sekitar 79 cm. Namun, untuk kendaraan roda dua belum bisa. Harus menggunakan jasa penyeberangan melintas. Namun sebagian pengemudi yang tak mau mengambil risiko, memilih menyewa jasa derek mobil maupun menyewa jasa tarik menggunaan kendaraan besar.
Kasatlantas Polres Pulang Pisau AKP Winaryo mengatakan, debit air masih di sekitar angka 79 cm. Hanya turun sekitar 5 cm lebih. Ia memastikan bahwa lokasi banjir itu belum bisa dilewati oleh mobil minibus berukuran kecil. Yang bisa hanyalah kendaraan berukuran besar dan sedang.