Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng, lanjut dia, melalui Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran telah memberikan kesempatan kepada para perempuan untuk menempati kedudukan dan jabatan dalam pemerintahan. Salah satunya dirinya (dr Ina, red) sebagai kepala dinas serta perempuan-perempuan lain yang menduduki jabatan kepala di beberapa instansi.
“Namun yang masih menjadi pekerjaan rumah saat ini, perempuan juga harus membantu peningkatan ekonomi di keluarganya, saat ini sudah ada, tapi perlu ditingkatkan,” tegasnya.
Salah satu tugasnya adalah membantu pemerintah membekali keterampilan bagi para perempuan di Kalteng.
Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-93 ini, (DP3APPKB) Kalteng telah melaksanakan berbagai kegiatan. Rangkaian kegiatan peringatan Hari Ibu sudah dilaksanakan, seperti webinar dengan tema kegiatan perempuan sebagai ibu bangsa, ziarah ke taman makam pahlawan, serta kunjungan ke lapas perempuan.
“Acara puncaknya pada 9 Desember lalu, dihadiri oleh Ketua TP-PKK Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran, beliau sangat peduli terhadap kesetaraan gender di Bumi Tambun Bungai ini,” ujarnya.
Perempuan-perempuan di Kalteng diharapkan mau bersuara ketika mengalami tindak kekerasan fisik maupun psikis. Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan ini ibarat fenomena gunung es. Yang muncul dan terlihat hanya sedikit, tapi sebenarnya ada banyak yang tak diketahui.
“Karena saat terjadi kekerasan terhadap anak ataupun perempuan, baik fisik maupun psikis, tidak semua melapor, masih ada keluarga yang menganggap kasus pelecehan seksual itu merupakan aib jika dilaporkan,” bebernya.
Meski terjadi penurunan dibanding tahun lalu, tapi bukan berarti berkurang. “Sebaiknya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan ini tidak dibiarkan, masyarakat harus berani melapor apabila ada kasus,” pungkasnya. (*/ce/ala)