Senin, November 25, 2024
24.1 C
Palangkaraya

Kota Siaga Banjir, Tiga Daerah Masih Tanggap Darurat

PALANGKA RAYA-Banjir masih melanda beberapa wilayah di Kalteng. Hingga Selasa malam (21/9), Kota Palangka Raya dan empat daerah lainnya berstatus siaga darurat banjir, sedangkan tiga kabupaten masih tanggap darurat banjir. Meski demikian, secara umum banjir di Bumi Tambun Bungai sudah mengalami penurunan. Berdasarkan data yang dihimpun, ada lima daerah yang sudah menyatakan status siaga darurat bencana banjir, yakni Kota Palangka Raya, Kabupaten Seruyan, Pulang Pisau, Murung Raya, dan Barito Timur. Sementara tiga daerah dengan status tanggal darurat bencana banjir meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Katingan, dan Gunung Mas (Gumas).

“Ini perkembangan kondisi banjir di Bumi Tambun Bungai hingga 21 September 2021. Namun secara umum banjir di Kalteng sudah mengalami penurunan,” tutur Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalimantan Tengah Erlin Hardi kepada Kalteng Pos, kemarin (22/9).

Baca Juga :  Nafsu Lagi Tinggi, Ayah Bejat Setubuhi Anak Kandung

Dikatakan Erlin, ada penurunan di daerah hulu sungai di beberapa wilayah di Kalteng. Oleh sebab itu, pihaknya mengingatkan masyarakat yang tinggal di wilayah hilir sungai agar selalu siaga evakuasi dan mengungsi jika sewaktu-waktu air mulai naik.

“Selain itu ada upaya yang dilakukan pemerintah bekerja sama dengan pihak terkait untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak bencana banjir, termasuk layanan kesehatan. Pemerintah kabupaten/kota diimbau untuk memperhatikan masyarakat di wilayah masing-masing,” ucapnya.

Mengenai bencana banjir di Kota Palangka Raya, terang Erlin, total ada 4 kecamatan, 13 desa/kelurahan, 3.856 kepala keluarga (KK), dan 9.907 jiwa yang terdampak.
Kondisi di wilayah Kelurahan Banturung, Tumbang Tahai, Tangkiling, Sei Gohong, dan Marang tinggi muka air sudah turun sekitar 10 cm. Kemudian di wilayah Mendawai, Pelatuk, Anoi, dan di bawah Jalan S Parman, tinggi air masih naik. Rumah yang terendam air bertambah jumlahnya.

Baca Juga :  Mal Pelayanan Publik, Halikinnor: Memberi Kemudahan dan Mempercepat Layanan

“Untuk daerah Mendawai dan Anoi, yang mengungsi ke BPBD kota berjumlah 17 KK, lansia 1 orang, dan bayi 1 orang, sedangkan yang masih bertahan di pengungsian hanya 5 KK, yang lainnya pindah ke tempat keluarga,” bebernya.

Kemudian di Kelurahan Kameloh Baru, data per 20 September, jumlah yang terdampak bencana banjir kurang lebih 229 KK dan 800 jiwa.

“Tim BPBD Kota Palangka Raya melakukan pemantauan dan pendataan di lokasi terdampak bencana banjir. Juga dibangun dapur umum dan pendistribusian makanan siap saji. Juga disediakan posko kesehatan, posko pengungsian, dan posko relawan. Ada pendistribusian air bersih, penyaluran bantuan sembako, serta evakuasi terhadap warga yang terdampak,” ujarnya.

PALANGKA RAYA-Banjir masih melanda beberapa wilayah di Kalteng. Hingga Selasa malam (21/9), Kota Palangka Raya dan empat daerah lainnya berstatus siaga darurat banjir, sedangkan tiga kabupaten masih tanggap darurat banjir. Meski demikian, secara umum banjir di Bumi Tambun Bungai sudah mengalami penurunan. Berdasarkan data yang dihimpun, ada lima daerah yang sudah menyatakan status siaga darurat bencana banjir, yakni Kota Palangka Raya, Kabupaten Seruyan, Pulang Pisau, Murung Raya, dan Barito Timur. Sementara tiga daerah dengan status tanggal darurat bencana banjir meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Katingan, dan Gunung Mas (Gumas).

“Ini perkembangan kondisi banjir di Bumi Tambun Bungai hingga 21 September 2021. Namun secara umum banjir di Kalteng sudah mengalami penurunan,” tutur Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalimantan Tengah Erlin Hardi kepada Kalteng Pos, kemarin (22/9).

Baca Juga :  Nafsu Lagi Tinggi, Ayah Bejat Setubuhi Anak Kandung

Dikatakan Erlin, ada penurunan di daerah hulu sungai di beberapa wilayah di Kalteng. Oleh sebab itu, pihaknya mengingatkan masyarakat yang tinggal di wilayah hilir sungai agar selalu siaga evakuasi dan mengungsi jika sewaktu-waktu air mulai naik.

“Selain itu ada upaya yang dilakukan pemerintah bekerja sama dengan pihak terkait untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak bencana banjir, termasuk layanan kesehatan. Pemerintah kabupaten/kota diimbau untuk memperhatikan masyarakat di wilayah masing-masing,” ucapnya.

Mengenai bencana banjir di Kota Palangka Raya, terang Erlin, total ada 4 kecamatan, 13 desa/kelurahan, 3.856 kepala keluarga (KK), dan 9.907 jiwa yang terdampak.
Kondisi di wilayah Kelurahan Banturung, Tumbang Tahai, Tangkiling, Sei Gohong, dan Marang tinggi muka air sudah turun sekitar 10 cm. Kemudian di wilayah Mendawai, Pelatuk, Anoi, dan di bawah Jalan S Parman, tinggi air masih naik. Rumah yang terendam air bertambah jumlahnya.

Baca Juga :  Mal Pelayanan Publik, Halikinnor: Memberi Kemudahan dan Mempercepat Layanan

“Untuk daerah Mendawai dan Anoi, yang mengungsi ke BPBD kota berjumlah 17 KK, lansia 1 orang, dan bayi 1 orang, sedangkan yang masih bertahan di pengungsian hanya 5 KK, yang lainnya pindah ke tempat keluarga,” bebernya.

Kemudian di Kelurahan Kameloh Baru, data per 20 September, jumlah yang terdampak bencana banjir kurang lebih 229 KK dan 800 jiwa.

“Tim BPBD Kota Palangka Raya melakukan pemantauan dan pendataan di lokasi terdampak bencana banjir. Juga dibangun dapur umum dan pendistribusian makanan siap saji. Juga disediakan posko kesehatan, posko pengungsian, dan posko relawan. Ada pendistribusian air bersih, penyaluran bantuan sembako, serta evakuasi terhadap warga yang terdampak,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/