“Karena tidak ada antrean dan jalannya lebar, maka tidak diberlakukan sistem buka tutup jalan. Tergantung lagi nyali sopir. Memang tidak ada larangan untuk melintas,” tegasnya.
Dijelaskan Siswo, arus lalu lintas terpantau lancar. Belum ada kendaraan yang macet di tengah genangan seperti kejadian sebelum-sebelumnya.
“Kalau kondisi jalan memang mengalami kerusakan. Karena masih terendam banjir, maka tidak terlihat dan tidak tahu ada berapa titik yang rusak parah pada ruas jalan tersebut,” sebutnya.
Kepada masyarakat pengguna jalan diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati selama perjalanan. Diusahakan untuk menghindari perjalanan pada malam hari, karena dikhawatirkan terjebak pada titik jalan yang rusak di lokasi banjir.
Di Kota Palangka Raya, genangan air pada sejumlah lokasi banjir berangsur surut. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBP) Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengungkapkan, secara umum banjir yang melanda Kota Palangka Raya mulai surut. Seperti di Kelurahan Marang, Kecamatan Bukit Batu yang saat ini mengalami penurunan debit air setinggi 5 cm. Begitu pun di wilayah Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya.
Sedangkan di daerah seputar Jalan Dr Murdjani, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, genangan air turun hingga 20 cm, sama seperti di wilayah Kelurahan Pager. Di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau penurunan air sekitar 11 cm.
Seiring mulai turunnya ketinggian genangan air, sebagian warga yang mengungsi di posko Jalan Arut, posko Pasar Kahayan, maupun posko Jalan Pelatuk mulai kembali ke rumah masing-masing.
“Pada Minggu (21/11), banyak warga yang mulai pulang ke rumah untuk mengecek dan membersihkan rumahnya, hari ini (kemarin, red) ada beberapa warga lagi yang pulang untuk tidur di rumah masing-masing,” pungkasnya. (abw/art/nue/ahm/ce/ala)