PALANGKA RAYA-Bumi Tambun Bungai sedang berduka. Mantan Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) Ir Eliezer Gerson tutup usia. Pendamping Gubernur Warsito Rasman dalam membangun Kalteng periode 1996-2000 tersebut mengembuskan napas terakhir pada usia 85 tahun di Rumah Sakit dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya, Jumat (23/7) pukul 10.45 WIB.
Eliezer Gerson sangat berjasa dalam membangun Kalteng yang pada masa itu memasuki era reformasi. Sebelum menjabat Wagub Kalteng, karier Eliezer Gerson sangat mentereng di pemerintahan, pendidikan, maupun politik (baca di tabel). Bahkan terakhir masuk jajaran komisaris Bank Kalteng. Mendiang Eliezer juga sangat aktif di organisasi keagamaan semasa hidupnya.
Besarnya sumbangsih dan kiprahnya untuk Kalteng membuat masyarakat merasa sangat kehilangan. Dan sosok Eliezer Gerson menjadi teladan bagi masyarakat Kalteng, terkhusus keluarganya.
Elianson Bungas Gerson yang merupakan putra sulung almarhum mengatakan, pihak keluarga sangat kehilangan atas wafatnya Ir Eliezer Gerson.
“Beliau lahir di Tawang Pajangan pada 17 November 1937, bapak adalah sosok panutan bagi kami keluarga dan kepala dalam keluarga besar kami. Sampai akhir hayatnya tetap memberikan didikan, ajaran keteladanan, pesan-pesan kepada anak cucu dan menantu,” katanya kepada Kalteng Pos, Jumat (23/7).
“Bapak adalah sosok yang ramah, mudah bergaul, dan akrab dengan semua kalangan. Waktu muda hobi bermain bridge, dan di masa tuanya masih hobi main bridge,” tambah Elianson.
Perhatian diberikan merata untuk semua anggota keluarga yang dikasihinya. Karena itulah almarhum menjadi panutan. Keluarga besar mereka sangat terpukul atas kepergian almarhum.
Ada pesan dari bapak, kata Elianson, selalu hidup rukun dalam persaudaraan dan mendidik anak cucu dengan penuh kasih sayang dalam menggapai masa depan.
“Almarhum sebelumnya menjalani isolasi mandiri di rumah Jalan Seth Adji, Kota Palangka Raya, lalu dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus selama tujuh hari sebelum akhirnya meninggalkan kami untuk selamanya,” tutur Elianson yang didampingi sang istri, Evi Feronika Elbaar.
Bapak, lanjut Elianson, meninggalkan istri bernama Pauline Akob Gerson dan 5 orang anak, yakni 3 putra dan 2 putri. Juga 12 cucu dan 3 cicit.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa semua pihak sehingga proses pemakaman dapat berjalan dengan lancar. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, amin.” tutupnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, setelah mendapatkan penanganan di Ruangan Kamboja RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, jenazah kemudian diantar oleh keluarga dan kerabat untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Kristen Km 2,5 Palangka Raya. (nue/ce/ala)
Mantan Wagub Kalteng Tutup Usia
PALANGKA RAYA-Bumi Tambun Bungai sedang berduka. Mantan Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) Ir Eliezer Gerson tutup usia. Pendamping Gubernur Warsito Rasman dalam membangun Kalteng periode 1996-2000 tersebut mengembuskan napas terakhir pada usia 85 tahun di Rumah Sakit dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya, Jumat (23/7) pukul 10.45 WIB.
Eliezer Gerson sangat berjasa dalam membangun Kalteng yang pada masa itu memasuki era reformasi. Sebelum menjabat Wagub Kalteng, karier Eliezer Gerson sangat mentereng di pemerintahan, pendidikan, maupun politik (baca di tabel). Bahkan terakhir masuk jajaran komisaris Bank Kalteng. Mendiang Eliezer juga sangat aktif di organisasi keagamaan semasa hidupnya.
Besarnya sumbangsih dan kiprahnya untuk Kalteng membuat masyarakat merasa sangat kehilangan. Dan sosok Eliezer Gerson menjadi teladan bagi masyarakat Kalteng, terkhusus keluarganya.
Elianson Bungas Gerson yang merupakan putra sulung almarhum mengatakan, pihak keluarga sangat kehilangan atas wafatnya Ir Eliezer Gerson.
“Beliau lahir di Tawang Pajangan pada 17 November 1937, bapak adalah sosok panutan bagi kami keluarga dan kepala dalam keluarga besar kami. Sampai akhir hayatnya tetap memberikan didikan, ajaran keteladanan, pesan-pesan kepada anak cucu dan menantu,” katanya kepada Kalteng Pos, Jumat (23/7).
“Bapak adalah sosok yang ramah, mudah bergaul, dan akrab dengan semua kalangan. Waktu muda hobi bermain bridge, dan di masa tuanya masih hobi main bridge,” tambah Elianson.
Perhatian diberikan merata untuk semua anggota keluarga yang dikasihinya. Karena itulah almarhum menjadi panutan. Keluarga besar mereka sangat terpukul atas kepergian almarhum.
Ada pesan dari bapak, kata Elianson, selalu hidup rukun dalam persaudaraan dan mendidik anak cucu dengan penuh kasih sayang dalam menggapai masa depan.
“Almarhum sebelumnya menjalani isolasi mandiri di rumah Jalan Seth Adji, Kota Palangka Raya, lalu dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus selama tujuh hari sebelum akhirnya meninggalkan kami untuk selamanya,” tutur Elianson yang didampingi sang istri, Evi Feronika Elbaar.
Bapak, lanjut Elianson, meninggalkan istri bernama Pauline Akob Gerson dan 5 orang anak, yakni 3 putra dan 2 putri. Juga 12 cucu dan 3 cicit.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa semua pihak sehingga proses pemakaman dapat berjalan dengan lancar. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, amin.” tutupnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, setelah mendapatkan penanganan di Ruangan Kamboja RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, jenazah kemudian diantar oleh keluarga dan kerabat untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Kristen Km 2,5 Palangka Raya. (nue/ce/ala)