Sabtu, September 28, 2024
23.2 C
Palangkaraya

Jalan Trans Kalimantan Kembali Lancar

PULANG PISAU-Dua sampai tiga pekan, perhatian publik tertuju pada ruas jalan trans Kalimantan di Desa Tumbang Nusa maupun Penda Barania. Air bah dari Sungai Kahayan itu melumpuhkan aktivitas pengguna jalan dan mengganggu roda perekonomian.

Kemarin (23/11), gabak pelan-pelan mulai berlalu. Banjir di ruas jalan yang sangat vital itu berangsur surut. Arus lalu lintas kembali lancar, meski belum pulih sepenuhnya.
Di ruas jalan trans Kalimantan, Desa Penda Barania, semua jenis kendaraan sudah bisa melintas, meski genangan air dan aspal yang rusak menghiasi badan jalan sepanjang 3,5 kilometer itu. Namun, sebagian pengendara roda dua tetap memilih menyewa jasa penyeberangan perahu tradisional. Mereka tak ingin ambil risiko jika terjebak di lubang yang tergenang air, dan kemacetan yang menghambat perjalanan.

FOTO: AGUS PRAMONO/KALTENG POS
AMAN: Kendaraan jenis city car sudah bisa melintasi genangan air di jalan trans Kalimantan Desa Tumbang Nusa, Selasa (23/11).

Sementara itu, kelancaran lalu lintas juga terlihat di trans Kalimantan, Desa Tumbang Nusa. Semua jenis kendaraan roda empat atau lebih sudah bisa melintas. Namun khusus pengendara sepeda motor, disarankan untuk menggunakan jasa penyeberangan. Ketinggian air di lokasi tidak lebih lutut orang dewasa. Panjang genangan air kurang lebih 150 meter.

“Hari Selasa ini (23/11), arus lalu lintas sudah lancar. Kendaraan minibus dan truk sudah bisa melintas di jalan Desa Tumbang Nusa. Untuk di Desa Penda Barania, semua jenis kendaraan termasuk sepeda motor, sudah bisa lewat,” kata Dirlantas Polda Kalteng Kombes Pol Rifki kepada Kalteng Pos sat meninjau langsung kondisi banjir di Desa Tumbang Nusa.

Seorang pengendara roda dua, Suhandie (26) kepada Kalteng Pos menuturkan, ia bisa melewati genangan air tanpa ada kendala berarti. Sangat berhati-hati saat melewati jalan yang airnya cukup dalam, karena banyak aspal yang rusak dan lubang sangat dalam. “Saya tadi ikuti arahan warga yang menunjukkan jalan mana yang tidak dalam dan rusak. Tadi niatnya ingin pakai kelotok, tapi enggak jadi oleh banyak motor yang bisa lewat,” kata warga Desa Timpah ini.

PULANG PISAU-Dua sampai tiga pekan, perhatian publik tertuju pada ruas jalan trans Kalimantan di Desa Tumbang Nusa maupun Penda Barania. Air bah dari Sungai Kahayan itu melumpuhkan aktivitas pengguna jalan dan mengganggu roda perekonomian.

Kemarin (23/11), gabak pelan-pelan mulai berlalu. Banjir di ruas jalan yang sangat vital itu berangsur surut. Arus lalu lintas kembali lancar, meski belum pulih sepenuhnya.
Di ruas jalan trans Kalimantan, Desa Penda Barania, semua jenis kendaraan sudah bisa melintas, meski genangan air dan aspal yang rusak menghiasi badan jalan sepanjang 3,5 kilometer itu. Namun, sebagian pengendara roda dua tetap memilih menyewa jasa penyeberangan perahu tradisional. Mereka tak ingin ambil risiko jika terjebak di lubang yang tergenang air, dan kemacetan yang menghambat perjalanan.

FOTO: AGUS PRAMONO/KALTENG POS
AMAN: Kendaraan jenis city car sudah bisa melintasi genangan air di jalan trans Kalimantan Desa Tumbang Nusa, Selasa (23/11).

Sementara itu, kelancaran lalu lintas juga terlihat di trans Kalimantan, Desa Tumbang Nusa. Semua jenis kendaraan roda empat atau lebih sudah bisa melintas. Namun khusus pengendara sepeda motor, disarankan untuk menggunakan jasa penyeberangan. Ketinggian air di lokasi tidak lebih lutut orang dewasa. Panjang genangan air kurang lebih 150 meter.

“Hari Selasa ini (23/11), arus lalu lintas sudah lancar. Kendaraan minibus dan truk sudah bisa melintas di jalan Desa Tumbang Nusa. Untuk di Desa Penda Barania, semua jenis kendaraan termasuk sepeda motor, sudah bisa lewat,” kata Dirlantas Polda Kalteng Kombes Pol Rifki kepada Kalteng Pos sat meninjau langsung kondisi banjir di Desa Tumbang Nusa.

Seorang pengendara roda dua, Suhandie (26) kepada Kalteng Pos menuturkan, ia bisa melewati genangan air tanpa ada kendala berarti. Sangat berhati-hati saat melewati jalan yang airnya cukup dalam, karena banyak aspal yang rusak dan lubang sangat dalam. “Saya tadi ikuti arahan warga yang menunjukkan jalan mana yang tidak dalam dan rusak. Tadi niatnya ingin pakai kelotok, tapi enggak jadi oleh banyak motor yang bisa lewat,” kata warga Desa Timpah ini.

Artikel Terkait