Sabtu, November 23, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Patung Jenderal Soedirman Dikerjakan Tiga Bulan, Garuda Pancasila Tiga Hari sebelum HUT Kemerdekaan

“Saya dipanggil, disuruh menghadap dan bertemu langsung orang nomor satu dan nomor dua di korem ini,” ujar Guniarto sambil tertawa.

Dalam pertemuan bertiga itu, Danrem Brigjen TNI Purwo Sudaryanto menyampaikan keinginannya untuk membuat monumen patung Panglima Besar Jenderal Soedirman di depan Markas Korem 102 /Pjg. Goniarto pun menyanggupi permintaan danrem.

“Saya ditanya sama Pak Danrem, tiga bulan bisa selesai, saya jawab siap” ujar pria yang akrab disapa pak Goni ini.

Kemudian Goniarto membuat sketsa patung Panglima Besar Jenderal Soedirman. Berbagai data yang diambil dari foto-foto dokumen Jenderal Soedirman saat memimpin perjuangan dikumpulkannya. Menurut keterangan Goniarto, awalnya ia mengusulkan posisi patung Jenderal Soedirman dibuat dalam posisi berdiri memberi hormat.

Namun karena sudah ada banyak patung Jenderal Soedirman dalam posisi seperti itu, Danrem 102/Pjg pun mengusulkan untuk membuat patung dalam posisi lain. Akhirnya disepakati membuat patung Jenderal Soedirman dalam posisi berdiri gagah sambil memegang tongkat kayu.

Baca Juga :  Bupati Bersama Anggota DPR RI Berikan Bantuan Musibah Kebakaran

“Patung Jenderal Soedirman dalam posisi itu sebagai penyemangat, maksudnya supaya masyarakat Kalteng selalu bersemangat dalam menghadapi kondisi apapun, meniru semangat Jenderal Soedirman yang pantang menyerah,” terang Goniarto menjelaskan filosofi patung Jenderal Soedirman itu.

Sesudah konsep patung disetujui, Goniarto pun mulai mengerjakan patung itu di rumahnya, Jalan Piranha Nomor 30 yang sekaligus merupakan sanggar miliknya. Dalam pembuatan patung yang memakan waktu sekitar 3 bulan itu, Goniarto dibantu beberapa tukang. “Untuk awalnya saya dibantu tukang untuk pengecoran dengan konstruksi berdasarkan petunjuk saya, terus untuk finishing-nya saya sendiri yang kerjakan,” ucapnya.  

Patung itu selesai dikerjakan pada akhir Mei 2021. Goniarto menyebut, tinggi patung dari sepatu hingga kepala mencapai 3 meter, dengan tambahan alas sekitar 15 cm. Bahan yang digunakan untuk membuat patung itu adalah campuran semen serta kerangka besi dengan kawat ram.

“Untuk patung Jenderal Soedirman beratnya kira-kira dua sampai tiga ton,” katanya yang mengaku memerlukan bantuan forklif untuk mengangkat dan memindahkan patung tersebut dari rumahnya ke truk.

Baca Juga :  46 Armada Bus Melayani Pemudik di Kalteng

Rupanya Danrem 102/Pjg cukup puas dengan patung buatan Goniarto. Jenderal bintang satu itu kemudian memanggil Goniarto dan memintanya untuk membuat satu patung lagi, yakni patung Garuda Pancasila.

“Pak Danrem kepingin buat ikon pemersatu yaitu Garuda Pancasila dengan teks semboyan Bhinneka  Tunggal Ika, supaya masyarakat yang hidup dan tinggal di Kalteng ini selalu ingat  bahwa walaupun berbeda beda etnis, agama, dan lainnya, tapi tetap satu bangsa,” ujar Goniarto menirukan ucapan danrem kala meyampaikan permintaan untuk pembuatan patung Garuda Pancasila.

Goniarto pun menyanggupi permintaan tersebut. Pembuatan patung Garuda Pancasila berhasil diselesaikan sekitar 3 hari sebelum diresmikan pada 17 Agustus 2021.

“Kami harus kerja sampai sore untuk mempercepat penyelesaian patung itu supaya bisa diresmikan tepat pada 17 Agustus,” ujarnya.

“Saya dipanggil, disuruh menghadap dan bertemu langsung orang nomor satu dan nomor dua di korem ini,” ujar Guniarto sambil tertawa.

Dalam pertemuan bertiga itu, Danrem Brigjen TNI Purwo Sudaryanto menyampaikan keinginannya untuk membuat monumen patung Panglima Besar Jenderal Soedirman di depan Markas Korem 102 /Pjg. Goniarto pun menyanggupi permintaan danrem.

“Saya ditanya sama Pak Danrem, tiga bulan bisa selesai, saya jawab siap” ujar pria yang akrab disapa pak Goni ini.

Kemudian Goniarto membuat sketsa patung Panglima Besar Jenderal Soedirman. Berbagai data yang diambil dari foto-foto dokumen Jenderal Soedirman saat memimpin perjuangan dikumpulkannya. Menurut keterangan Goniarto, awalnya ia mengusulkan posisi patung Jenderal Soedirman dibuat dalam posisi berdiri memberi hormat.

Namun karena sudah ada banyak patung Jenderal Soedirman dalam posisi seperti itu, Danrem 102/Pjg pun mengusulkan untuk membuat patung dalam posisi lain. Akhirnya disepakati membuat patung Jenderal Soedirman dalam posisi berdiri gagah sambil memegang tongkat kayu.

Baca Juga :  Bupati Bersama Anggota DPR RI Berikan Bantuan Musibah Kebakaran

“Patung Jenderal Soedirman dalam posisi itu sebagai penyemangat, maksudnya supaya masyarakat Kalteng selalu bersemangat dalam menghadapi kondisi apapun, meniru semangat Jenderal Soedirman yang pantang menyerah,” terang Goniarto menjelaskan filosofi patung Jenderal Soedirman itu.

Sesudah konsep patung disetujui, Goniarto pun mulai mengerjakan patung itu di rumahnya, Jalan Piranha Nomor 30 yang sekaligus merupakan sanggar miliknya. Dalam pembuatan patung yang memakan waktu sekitar 3 bulan itu, Goniarto dibantu beberapa tukang. “Untuk awalnya saya dibantu tukang untuk pengecoran dengan konstruksi berdasarkan petunjuk saya, terus untuk finishing-nya saya sendiri yang kerjakan,” ucapnya.  

Patung itu selesai dikerjakan pada akhir Mei 2021. Goniarto menyebut, tinggi patung dari sepatu hingga kepala mencapai 3 meter, dengan tambahan alas sekitar 15 cm. Bahan yang digunakan untuk membuat patung itu adalah campuran semen serta kerangka besi dengan kawat ram.

“Untuk patung Jenderal Soedirman beratnya kira-kira dua sampai tiga ton,” katanya yang mengaku memerlukan bantuan forklif untuk mengangkat dan memindahkan patung tersebut dari rumahnya ke truk.

Baca Juga :  46 Armada Bus Melayani Pemudik di Kalteng

Rupanya Danrem 102/Pjg cukup puas dengan patung buatan Goniarto. Jenderal bintang satu itu kemudian memanggil Goniarto dan memintanya untuk membuat satu patung lagi, yakni patung Garuda Pancasila.

“Pak Danrem kepingin buat ikon pemersatu yaitu Garuda Pancasila dengan teks semboyan Bhinneka  Tunggal Ika, supaya masyarakat yang hidup dan tinggal di Kalteng ini selalu ingat  bahwa walaupun berbeda beda etnis, agama, dan lainnya, tapi tetap satu bangsa,” ujar Goniarto menirukan ucapan danrem kala meyampaikan permintaan untuk pembuatan patung Garuda Pancasila.

Goniarto pun menyanggupi permintaan tersebut. Pembuatan patung Garuda Pancasila berhasil diselesaikan sekitar 3 hari sebelum diresmikan pada 17 Agustus 2021.

“Kami harus kerja sampai sore untuk mempercepat penyelesaian patung itu supaya bisa diresmikan tepat pada 17 Agustus,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/