Senin, November 25, 2024
26.2 C
Palangkaraya

Mengunjungi Museum Balanga di Tengah Pandemi

Museum Balanga sebagai salah satu tempat yang banyak diminati pengunjung. Mulai dari pelajar, mahasiswa, wisatawan lokal hingga turis mancanegara. Pandemi Covid-19 membuat pihak pengelola sempat melakukan penutupan sementara. Kini, tempat yang menyimpan berbagai macam koleksi terkait budaya dan sejarah suku Dayak tersebut mulai dibuka.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

PINTU pagar berwarna hitam itu sudah buka. Beberapa kendaraan parkir baik roda dua maupun roda empat. Beberapa orang terlihat sedang membersihkan taman. Aktivitas bangunan yang menyimpan berbagai macam peninggalan dan juga barang-barang bersejarah ini sudah kembali normal seperti semula.

Meski, ada hal baru yang saat ini sudah menjadi kebiasaan. Seseorang yang memasuki wilayah museum harus menggunakan masker. Mencuci tangan dan menjaga jarak. Penulis, mencoba datang dan disambut ramah. Tentu saja, tempat yang biasa menjadi kunjungan harus memberikan pelayanan yang maksimal.

Baca Juga :  Insentif Nakes akan Segera Dibayarkan

Rabu (16/6) saat penulis datang ke museum, bertemu langsung dengan Ketua Unit Pelaksana Tugas (UPT) Musem Balanga Hasanudin yang beralamatkan di Jalan Tjilik Riwut Kilometer 2 Kota Palangka Raya. Pihaknya menyebut bahwa Museum Balanga tetap memberikan layanan kepada para pengunjung yang memiliki kepentingan di museum ini.

“Museum tetap buka dan memberikan pelayanan kepada masyarakat Kalteng, baik pelajar, mahasiswa maupun wisatawan hingga turis asing,” katanya.

Diungkapkannya, tentu dibukanya museum ini juga mengedepankan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Tidak dibuka dalam artian sebebas-bebasnya seperti saat sebelum pandemi.

“Pengunjung yang hadir tentu dibatasi, apabila datang rombongan maka akan dilakukan pergantian yang memasuki ruangan, selain itu juga cuci tangan, menggunakan masker dan pengecekan suhu tubuh,” ungkapnya.

Baca Juga :  Harga Cabai Belum Normal

Museum Balanga sebagai salah satu tempat yang banyak diminati pengunjung. Mulai dari pelajar, mahasiswa, wisatawan lokal hingga turis mancanegara. Pandemi Covid-19 membuat pihak pengelola sempat melakukan penutupan sementara. Kini, tempat yang menyimpan berbagai macam koleksi terkait budaya dan sejarah suku Dayak tersebut mulai dibuka.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

PINTU pagar berwarna hitam itu sudah buka. Beberapa kendaraan parkir baik roda dua maupun roda empat. Beberapa orang terlihat sedang membersihkan taman. Aktivitas bangunan yang menyimpan berbagai macam peninggalan dan juga barang-barang bersejarah ini sudah kembali normal seperti semula.

Meski, ada hal baru yang saat ini sudah menjadi kebiasaan. Seseorang yang memasuki wilayah museum harus menggunakan masker. Mencuci tangan dan menjaga jarak. Penulis, mencoba datang dan disambut ramah. Tentu saja, tempat yang biasa menjadi kunjungan harus memberikan pelayanan yang maksimal.

Baca Juga :  Insentif Nakes akan Segera Dibayarkan

Rabu (16/6) saat penulis datang ke museum, bertemu langsung dengan Ketua Unit Pelaksana Tugas (UPT) Musem Balanga Hasanudin yang beralamatkan di Jalan Tjilik Riwut Kilometer 2 Kota Palangka Raya. Pihaknya menyebut bahwa Museum Balanga tetap memberikan layanan kepada para pengunjung yang memiliki kepentingan di museum ini.

“Museum tetap buka dan memberikan pelayanan kepada masyarakat Kalteng, baik pelajar, mahasiswa maupun wisatawan hingga turis asing,” katanya.

Diungkapkannya, tentu dibukanya museum ini juga mengedepankan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Tidak dibuka dalam artian sebebas-bebasnya seperti saat sebelum pandemi.

“Pengunjung yang hadir tentu dibatasi, apabila datang rombongan maka akan dilakukan pergantian yang memasuki ruangan, selain itu juga cuci tangan, menggunakan masker dan pengecekan suhu tubuh,” ungkapnya.

Baca Juga :  Harga Cabai Belum Normal

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/