Selasa, April 15, 2025
24.2 C
Palangkaraya

139 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

“Sering saya lihat mereka minum dan berisik di barak itu, sesekali saya tegur, tapi tetap saja, kadang tiap malam mereka minum miras, apalagi suara mereka bikin gaduh, kadang tetangga juga risih karena mereka ribut, pas tadi sebelum kebakaran, mereka keluar dari barak, entah ke mana,” lanjut Sapto.

Tak ingin keluarganya jadi korban, Kai Arul menerjang kobaran api dan melintas di jalan setapak untuk kembali ke rumahnya yang saat itu sebagian sudah dilalap api. Ia nekat masuk ke dalam rumah. “Yang penting Istri, anak, dan cucu saya selamat, saya tidak peduli itu, mending mereka yang selamat duluan,” ceritanya.

Bahkan Kai Arul tidak sadar lengan kanannya melepuh terkena api. Ia tetap menerobos masuk ke dalam rumahnya yang sudah terbakar sebagian. Alvin Marcelino, anggota relawan ERP Palangka Raya yang saat itu sedang memadamkan api, melihat pria tua itu masuk ke dalam rumah yang saat itu sedang disiramnya. Sontak ia berteriak memanggil rekan pemadam, memberitahukan bahwa ada satu orang masih berada dalam rumah.

Baca Juga :  Rachel Vennya Ternyata Tidak Pernah Karantina

“Saya kaget satu orang bapak-bapak masuk ke dalam rumahnya yang kala itu mulai terbakar, beliau mati-matian tidak mau keluar, beralasan mau menyelamatkan harta benda dalam rumah, lalu kami lapor ke petugas kepolisian, akhirnya pemilik rumah itu mau keluar, tangan kanannya melepuh, kemudian dibawa ke RS terdekat untuk diobati,” tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Maimunah yang merupakan Ketua RT 07, peristiwa kebakaran itu mengakibatkan kurang lebih 139 jiwa di tiga RT kehilangan tempat tinggal. Yakni RT 07, RT08/RW 07, dan RT 06/RW05. “Untuk di RT saya sendiri, sementara ada sekitar 31 kepala keluarga (KK) atau 99 jiwa kehilangan tempat tinggal,” ujar perempuan yang menjabat Ketua RT 07.

Dia mengatakan, sebagian besar korban memilih tinggal di tempat kerabat yang ada di lingkungan tersebut. Maimunah menuturkan, demi membantu meringankan beban para korban kebakaran, pihak RT telah menyediakan satu tempat yakni aula Masjid Silahul Mu’ min sebagai tempat pengungsian sekaligus posko dapur umum bagi korban kebakaran.

Baca Juga :  Asprov PSSI Kalteng Ajukan Kongres Februari

“Kami sudah bicara dengan pengurus masjid, mereka mempersilakan kami menggunakan aula masjid,” terangnya.

Terkait bantuan untuk korban kebakaran, Maimunah mengatakan, yang paling dibutuhkan para korban saat ini adalah sembako dan pakaian layak pakai.

“Karena banyak dari para korban ini yang sama sekali tidak sempat membawa barang-barang mereka, kecuali pakaian di badan,” terang Maimunah sambil mengatakan bahwa salah satu korban yang tidak sempat menyelamatkan harta benda adalah orang tuanya sendiri.

Menurut penuturan salah satu saksi mata kejadian, Nasrullah (29 tahun), api diduga berasal dari bagian belakang salah satu kamar Barak Dua Saudara milik Abdianoor (47). Nasrullah yang juga penghuni barak itu menceritakan bahwa, saat itu istrinya (Sartini) terbangun dari tidur dan pergi ke kamar mandi. Kemudian ia mendengar suara mencurigakan dari samping kamarnya.

“Sering saya lihat mereka minum dan berisik di barak itu, sesekali saya tegur, tapi tetap saja, kadang tiap malam mereka minum miras, apalagi suara mereka bikin gaduh, kadang tetangga juga risih karena mereka ribut, pas tadi sebelum kebakaran, mereka keluar dari barak, entah ke mana,” lanjut Sapto.

Tak ingin keluarganya jadi korban, Kai Arul menerjang kobaran api dan melintas di jalan setapak untuk kembali ke rumahnya yang saat itu sebagian sudah dilalap api. Ia nekat masuk ke dalam rumah. “Yang penting Istri, anak, dan cucu saya selamat, saya tidak peduli itu, mending mereka yang selamat duluan,” ceritanya.

Bahkan Kai Arul tidak sadar lengan kanannya melepuh terkena api. Ia tetap menerobos masuk ke dalam rumahnya yang sudah terbakar sebagian. Alvin Marcelino, anggota relawan ERP Palangka Raya yang saat itu sedang memadamkan api, melihat pria tua itu masuk ke dalam rumah yang saat itu sedang disiramnya. Sontak ia berteriak memanggil rekan pemadam, memberitahukan bahwa ada satu orang masih berada dalam rumah.

Baca Juga :  Rachel Vennya Ternyata Tidak Pernah Karantina

“Saya kaget satu orang bapak-bapak masuk ke dalam rumahnya yang kala itu mulai terbakar, beliau mati-matian tidak mau keluar, beralasan mau menyelamatkan harta benda dalam rumah, lalu kami lapor ke petugas kepolisian, akhirnya pemilik rumah itu mau keluar, tangan kanannya melepuh, kemudian dibawa ke RS terdekat untuk diobati,” tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Maimunah yang merupakan Ketua RT 07, peristiwa kebakaran itu mengakibatkan kurang lebih 139 jiwa di tiga RT kehilangan tempat tinggal. Yakni RT 07, RT08/RW 07, dan RT 06/RW05. “Untuk di RT saya sendiri, sementara ada sekitar 31 kepala keluarga (KK) atau 99 jiwa kehilangan tempat tinggal,” ujar perempuan yang menjabat Ketua RT 07.

Dia mengatakan, sebagian besar korban memilih tinggal di tempat kerabat yang ada di lingkungan tersebut. Maimunah menuturkan, demi membantu meringankan beban para korban kebakaran, pihak RT telah menyediakan satu tempat yakni aula Masjid Silahul Mu’ min sebagai tempat pengungsian sekaligus posko dapur umum bagi korban kebakaran.

Baca Juga :  Asprov PSSI Kalteng Ajukan Kongres Februari

“Kami sudah bicara dengan pengurus masjid, mereka mempersilakan kami menggunakan aula masjid,” terangnya.

Terkait bantuan untuk korban kebakaran, Maimunah mengatakan, yang paling dibutuhkan para korban saat ini adalah sembako dan pakaian layak pakai.

“Karena banyak dari para korban ini yang sama sekali tidak sempat membawa barang-barang mereka, kecuali pakaian di badan,” terang Maimunah sambil mengatakan bahwa salah satu korban yang tidak sempat menyelamatkan harta benda adalah orang tuanya sendiri.

Menurut penuturan salah satu saksi mata kejadian, Nasrullah (29 tahun), api diduga berasal dari bagian belakang salah satu kamar Barak Dua Saudara milik Abdianoor (47). Nasrullah yang juga penghuni barak itu menceritakan bahwa, saat itu istrinya (Sartini) terbangun dari tidur dan pergi ke kamar mandi. Kemudian ia mendengar suara mencurigakan dari samping kamarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/