Senin, Juli 8, 2024
26.7 C
Palangkaraya

Pandemi Belum Melandai

PALANGKA RAYA-Pandemi Covid-19 di Kalteng tak kunjung melandai. Kasus terkonfirmasi positif masih tinggi, rata-rata per hari dalam sepekan terakhir di atas 200 orang yang tertular. Di tengah mengganasnya wabah ini membuat angka kematian juga tinggi. Minggu (25/7), Satgas mencatat 23 orang meninggal dunia akibat wabah mematikan ini. Kota Palangka Raya tercatat dengan penambahan angka kematian tertinggi yakni delapan orang.  

Persatuan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) memprediksi kasus Covid-19 di Indonesia akan mulai melandai pada awal Agustus nanti. Namun, itu secara global, belum tentu di daerah-daerah secara terperinci seperti di Kalteng ini.

Ketua PAEI Kalteng Rini Fortina mengatakan, memang secara global demikian. Berdasarkan ilmu epidemiologi dengan melihat angka kasus yang terjadi di Indonesia saat ini memang terbaca akan melandai. Namun, kondisi di Kalteng sendiri kenaikan dan penurunan angka Covid-19 masih fluktuatif.

Baca Juga :  Neni Ajak Masyarakat Berinovasi

“Di Kalteng dengan kondisi fluktuatif ini maka tidak bisa dipastikan adanya penurunan yang signifikan, maka sewaktu-waktu bisa saja meledak dan kami tidak bisa jamin minggu depan bisa melandai,” ucapnya.

Namun, pihaknya melihat adanya PPKM ini dapat menurunkan estimasi risiko penularan Covid-19 meski hanya sedikit. Sedangkan, Covid-19 ini bisa disebut memiliki prestasi dalam artian membaik apabila terjadi penurunan hingga 50 persen dari puncak kasus.

“Jadi apabila puncak kasus itu terjadi 1.800 kenaikan dalam satu minggu, maka minggu kemudian harus menurun minimal 50 persen yakni menjadi 900 kasus dalam seminggu,” ucapnya kepada Kalteng Pos.

Namun, saat ini presiden telah menentukan langkah-langkah seperti skrining massa, vaksinasi massal dan lainnya, maka hal itu akan menekan laju penularan. Andaikata hal ini dilakukan maka dalam jangka waktu dua minggu ke depan akan penurunan kasus yanga cukup tinggi.

Baca Juga :  Pertanian Menopang Ekonomi 2021

“Di Kalteng pun demikian, akan melandai apabila semua daerah berjalan bersama antara provinsi dan kabupaten/kota mengendalikan kasus,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 Kota Palangka Taya Emi Abriyani mengatakan, saat ini memang dapat dilihat bahwa kenaikan kasus dan pasien meninggal akibat Covid-19 terus terjadi. Meski status PPKM level tiga berakhir pada Minggu (25/7) Satgas Covid-19 kota akan tetap melaksanakan tugas seperti yang saat ini dilaksanakan pada level tiga.

PALANGKA RAYA-Pandemi Covid-19 di Kalteng tak kunjung melandai. Kasus terkonfirmasi positif masih tinggi, rata-rata per hari dalam sepekan terakhir di atas 200 orang yang tertular. Di tengah mengganasnya wabah ini membuat angka kematian juga tinggi. Minggu (25/7), Satgas mencatat 23 orang meninggal dunia akibat wabah mematikan ini. Kota Palangka Raya tercatat dengan penambahan angka kematian tertinggi yakni delapan orang.  

Persatuan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) memprediksi kasus Covid-19 di Indonesia akan mulai melandai pada awal Agustus nanti. Namun, itu secara global, belum tentu di daerah-daerah secara terperinci seperti di Kalteng ini.

Ketua PAEI Kalteng Rini Fortina mengatakan, memang secara global demikian. Berdasarkan ilmu epidemiologi dengan melihat angka kasus yang terjadi di Indonesia saat ini memang terbaca akan melandai. Namun, kondisi di Kalteng sendiri kenaikan dan penurunan angka Covid-19 masih fluktuatif.

Baca Juga :  Neni Ajak Masyarakat Berinovasi

“Di Kalteng dengan kondisi fluktuatif ini maka tidak bisa dipastikan adanya penurunan yang signifikan, maka sewaktu-waktu bisa saja meledak dan kami tidak bisa jamin minggu depan bisa melandai,” ucapnya.

Namun, pihaknya melihat adanya PPKM ini dapat menurunkan estimasi risiko penularan Covid-19 meski hanya sedikit. Sedangkan, Covid-19 ini bisa disebut memiliki prestasi dalam artian membaik apabila terjadi penurunan hingga 50 persen dari puncak kasus.

“Jadi apabila puncak kasus itu terjadi 1.800 kenaikan dalam satu minggu, maka minggu kemudian harus menurun minimal 50 persen yakni menjadi 900 kasus dalam seminggu,” ucapnya kepada Kalteng Pos.

Namun, saat ini presiden telah menentukan langkah-langkah seperti skrining massa, vaksinasi massal dan lainnya, maka hal itu akan menekan laju penularan. Andaikata hal ini dilakukan maka dalam jangka waktu dua minggu ke depan akan penurunan kasus yanga cukup tinggi.

Baca Juga :  Pertanian Menopang Ekonomi 2021

“Di Kalteng pun demikian, akan melandai apabila semua daerah berjalan bersama antara provinsi dan kabupaten/kota mengendalikan kasus,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 Kota Palangka Taya Emi Abriyani mengatakan, saat ini memang dapat dilihat bahwa kenaikan kasus dan pasien meninggal akibat Covid-19 terus terjadi. Meski status PPKM level tiga berakhir pada Minggu (25/7) Satgas Covid-19 kota akan tetap melaksanakan tugas seperti yang saat ini dilaksanakan pada level tiga.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/