Pada kegiatan launching yang diikuti 20 (dua puluh) kader Pentol Isi Urat, juga dilakukan pengujian terhadap pentol-pentol yang dijual, terhadap parameter uji boraks.
“Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa semua sampel pentol para kader aman tidak mengandung boraks. Pengujian ini merupakan tahap monitoring yang nantinya akan dievaluasi kembali secara rutin melalui pengujian di lapangan,” ucapnya.
Dikatakanya, untuk mendukung para kader dalam pelaksanaan program Pentol Isi Urat, tiap penjual pentol dibekali atribut berupa lawung (ikat kepala khas Dayak), masker dan rompi sebagai identitas para Kader Keamanan Pangan Program Pentol Isi Urat.
Mereka juga dibekali produk informasi berupa brosur 5 kunci keamanan pangan dan buku kerja. Penetapan para penjual pentol sebagai kader berdasarkan kegiatan Bimtek Keamanan Pangan yang telah diikuti para penjual pentol dan nilai post test yang telah memenuhi syarat lulus.
Menurutnya, setiap bulan akan dievaluasi penyebaran informasi yang telah dilakukan para kader Pentol Isi Urat oleh petugas Balai Besar POM di Palangka Raya.
“Melalui progam ini diharapkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap keamanan pangan meningkat melalui peran serta para kader penjual pentol,” pungkasnya.
Event ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah, Lilis Suryani dan perwakilan SOPD terkait dari Dinas Komunikasi dan Informasi Kota
Palangka Raya, Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Palangka Raya.(bud)