Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Melihat Cara UMKM Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19

Bertahan di kondisi pandemi Covid-19 memang tengah dirasakan seluruh masyarakat. Salah satunya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Jika bisa bertahan bahkan bangkit, dialah pemenangnya.

VINSENSIUS GL, Palangka Raya

WAKIL Gubernur Kalimantan Tengah H Edy Pratowo menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2021 secara virtual dari Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (25/8). Kegiatan ini mengusung tema “Mendorong Peningkatan Peran UMKM Pangan melalui Optimalisasi Digitalisasi untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Harga Pangan”.

Tampaknya tema ini betul-betul dapat membangkitkan perekonomian, khususnya UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Banyak pelaku UMKM terdampak, khususnya mereka yang menjual produk pada gerai-gerai penjualan.Tapi, saat ini pemerintah tengah melakukan pengetatan pengendalian Covid-19. Salah satunya yaitu Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Hal itu juga dilakukan di Kalteng hingga 14 kabupaten/kota. Akibatnya, beberapa gerai harus mengikuti ritme PPKM. Tidak dapat beroperasi sepenuhnya.Terobosan-terobosan dengan memanfaatkan kemajuan digitalisasi saat ini sangat perlu.

Baca Juga :  Perebutan Kursi Demokrat Kota Bakal Sengit

Sudah banyak ditemukan saat ini pemasaran berbagai macam produk melalui digitalisasi. Memanfaatkan ponsel pintar yang sehari-hari ini tak lepas dari genggaman.Namun, pemahaman dan edukasi kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM diperlukan, agar mereka bisa menjadi pintar memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk membangkitkan kembali usahanya.

Seperti halnya Nindita Nareswari. Pemilik UMKM Dapur S’Best yang memproduksi fozen food sejak 2018 lalu. Saat usahanya menginjak dua tahun, pada awal 2020 harus terdampak pandemi Covid-19.“Sampai sekarang memang usaha terus berjalan. Sejak pandemi ini omzet naik turun, bahkan makin sepi saat PPKM diberlakukan,” kata Nindita Nareswari saat diwawancarai, belum lama ini.

Namun, hal itu tidak membuatnya menyerah. Justru dijadikan sebagai motivasi untuk bangkit dan mempertahankan usahanya. Mulai mencari jalan agar produk pempek tenggiri, siomay frozen, dan shrimp roll itu terus diproduksi dan mulai mendapat pasar.“Akhirnya saya mulai belajar memasarkan produk melalui online, meski sebelumnya sudah melalui online, tapi lebih banyak secara offline, dititip ke toko dan kafe, karena saya tidak memiliki toko sendiri dan hanya produksi di rumah saja,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bertekad Melahirkan Hafiz dan Hafizah

Saat diterapkannya pembatasan oleh pemerintah akibat Covid-19, produk-produknya menjadi terdampak. Yang biasanya sebulan dua kali mengirimkan produk, kini hanya bisa mengirim sekali saja. Itupun belum pasti. “Sebulan sekali bisa kirim barang ke kafe dan kedai sudah bersyukur sekali,” akuinya.Pemasaran online menjadi pilihan terbaik saat ini. Ia pun terus belajar dan meningkatkan pemasaran secara digital. Belajar melalui pembinaan dari Rumah BUMN Pertamina.

“Di forum ini kami diajari pelatihan pemasaran online, bagaimana cara membuat foto produk yang menarik, bahkan juga diajari mencari target pasar, dan hal lainnya,” ujarnya.

Bertahan di kondisi pandemi Covid-19 memang tengah dirasakan seluruh masyarakat. Salah satunya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Jika bisa bertahan bahkan bangkit, dialah pemenangnya.

VINSENSIUS GL, Palangka Raya

WAKIL Gubernur Kalimantan Tengah H Edy Pratowo menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2021 secara virtual dari Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (25/8). Kegiatan ini mengusung tema “Mendorong Peningkatan Peran UMKM Pangan melalui Optimalisasi Digitalisasi untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Harga Pangan”.

Tampaknya tema ini betul-betul dapat membangkitkan perekonomian, khususnya UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Banyak pelaku UMKM terdampak, khususnya mereka yang menjual produk pada gerai-gerai penjualan.Tapi, saat ini pemerintah tengah melakukan pengetatan pengendalian Covid-19. Salah satunya yaitu Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Hal itu juga dilakukan di Kalteng hingga 14 kabupaten/kota. Akibatnya, beberapa gerai harus mengikuti ritme PPKM. Tidak dapat beroperasi sepenuhnya.Terobosan-terobosan dengan memanfaatkan kemajuan digitalisasi saat ini sangat perlu.

Baca Juga :  Perebutan Kursi Demokrat Kota Bakal Sengit

Sudah banyak ditemukan saat ini pemasaran berbagai macam produk melalui digitalisasi. Memanfaatkan ponsel pintar yang sehari-hari ini tak lepas dari genggaman.Namun, pemahaman dan edukasi kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM diperlukan, agar mereka bisa menjadi pintar memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk membangkitkan kembali usahanya.

Seperti halnya Nindita Nareswari. Pemilik UMKM Dapur S’Best yang memproduksi fozen food sejak 2018 lalu. Saat usahanya menginjak dua tahun, pada awal 2020 harus terdampak pandemi Covid-19.“Sampai sekarang memang usaha terus berjalan. Sejak pandemi ini omzet naik turun, bahkan makin sepi saat PPKM diberlakukan,” kata Nindita Nareswari saat diwawancarai, belum lama ini.

Namun, hal itu tidak membuatnya menyerah. Justru dijadikan sebagai motivasi untuk bangkit dan mempertahankan usahanya. Mulai mencari jalan agar produk pempek tenggiri, siomay frozen, dan shrimp roll itu terus diproduksi dan mulai mendapat pasar.“Akhirnya saya mulai belajar memasarkan produk melalui online, meski sebelumnya sudah melalui online, tapi lebih banyak secara offline, dititip ke toko dan kafe, karena saya tidak memiliki toko sendiri dan hanya produksi di rumah saja,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bertekad Melahirkan Hafiz dan Hafizah

Saat diterapkannya pembatasan oleh pemerintah akibat Covid-19, produk-produknya menjadi terdampak. Yang biasanya sebulan dua kali mengirimkan produk, kini hanya bisa mengirim sekali saja. Itupun belum pasti. “Sebulan sekali bisa kirim barang ke kafe dan kedai sudah bersyukur sekali,” akuinya.Pemasaran online menjadi pilihan terbaik saat ini. Ia pun terus belajar dan meningkatkan pemasaran secara digital. Belajar melalui pembinaan dari Rumah BUMN Pertamina.

“Di forum ini kami diajari pelatihan pemasaran online, bagaimana cara membuat foto produk yang menarik, bahkan juga diajari mencari target pasar, dan hal lainnya,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/