“Apalagi ibu hamil yang terpapar Covid-19 tidak sedikit jumlahnya, bahkan di antaranya meninggal, karena itu kami mulai mengejar vaksinasi untuk ibu hamil yang tergolong kelompok rentan,” ungkapnya kepada awak media.Suyuti menyebut bahwa pada dasarnya ibu hamil ini termasuk komorbit. Apabila ibu hamil terpapar Covid-19, maka tingkat risikonya lebih tinggi. Sementara itu, Direktur Rumah Sakit (RS) dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya Yayu Indriaty mengatakan, tujuan vaksinasi ini adalah untuk memberikan kekebalan tubuh kepada ibu hamil. Terkait dengan kesehatan janin, tentu saja ada dampaknya.
Namun berdasarkan hasil penelitian, vaksinasi ini dinilai aman dan sehat karena telah melalui uji laboratorium.“Kita juga berikan fasilitas jika ada keluhan dan sebelum kita lakukan pemeriksaan di Kalteng sudah dilakukan di daerah lain dan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang terjadi pada tataran ringan,” ucapnya.Pihaknya berharap dengan adanya vaksinasi ini dapat memberikan perlindungan kepada para ibu hamil. Seperti diketahui, angka kematian ibu hamil terpapar Covid-19 di RSDS cukup tinggi.“Hal ini cukup memprihatinkan, banyak ibu hamil terpapar virus ini,” tegasnya.
Ia menyebut, ibu hamil biasanya mengalami peningkatan metabolisme. Diafragmanya pun tertanggu. Jadi apabila terpapar Covid-19, akan terjadi gangguan paru-paru. Dampaknya akan sangat buruk.“Itu yang kami hindari, dengan mendapat kekebalan tubuh melalui vaksinasi diharapkan bisa menekan gejala yang ditimbulkan saat terpapar Covid-19, sehingga ibu hamil bisa mempertahankan kehamilannya, sekaligus mengurangi risiko kematian ibu dan bayi,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu peserta vaksinasi, Dianita Rahmayana, mengaku antusias mengikuti vaksinasi. Ia beranggapan bahwa vaksinasi ini menjadi salah satu ikhtiar dalam rangka pencegahan Covid-19.”ini ikhtiar mencegah terpaparnya Covid-19, di sisi lain memang saya yakin vaksin ini aman,” ucapnya sembari menambahkan bahwa saat ini kartu vaksinasi sangat diperlukan dalam beberapa urusan resmi. “Kalau soal takut sih tidak, hanya khawatir saja terhadap efek sampingnya, tetapi saya pribadi berusaha yakin dan percaya bahwa vaksin ini aman,” pungkas ibu satu anak itu. (abw/ce/ala)