Selasa, September 17, 2024
24.2 C
Palangkaraya

Bupat: Hentikan BAB Sembarangan

BUNTOK–Bupati Barito Selatan (Barsel) Eddy Raya Samsuri mengatakan, buang air besar (BAB) sembarangan berakibat buruk bagi kesehatan manusia, karena kuman di kotoran itu bisa menyebabkan infeksi saluran pencernaan. Hal tersebut disampaikan Bupati pada acara Deklarasi Stop BAB atau Basno tingkat Kabupaten Barito Selatan, di Gedung Jaro Pirahan, Jalan Pahlawan, Buntok, Kamis (23/12).

“Sehat itu berawal dari diri sendiri dan keluarga, sehingga penafsiran bahwa sehat itu mahal adalah keliru. Karena itu, kebersihan harus dimulai dari lingkungan kita sendiri, misalnya dengan tidak BAB sembarangan,” kata Eddy Raya.

Ia mengingatkan warganya agar meninggalkan BAB sembarangan, karena membuka terjadinya penularan penyakit mengingat melalui transmisi penyakit dari tinja tersebut. Eddy Raya mengungkapkan, badan kesehatan dunia WHO mencatat, 88 persen angka kematian akibat diare disebabkan kesulitan mengakses air bersih dan keterbatasan sistem sanitasi. Hal itu juga diperparah oleh perilaku BAB sembarangan. Selain penyakit perilaku BAB sembarangan juga memperbesar risiko yang menghambat pertumbuhan fisik anak-anak.

Baca Juga :  Bupati Lepas Masa Purna Tugas Satria During

“Pesan saya, ayo wujudkan masyarakat yang bersih dan sehat dengan BAB di tempatnya,” tutupnya.(gor/nto/kpg/uni/ko)

BUNTOK–Bupati Barito Selatan (Barsel) Eddy Raya Samsuri mengatakan, buang air besar (BAB) sembarangan berakibat buruk bagi kesehatan manusia, karena kuman di kotoran itu bisa menyebabkan infeksi saluran pencernaan. Hal tersebut disampaikan Bupati pada acara Deklarasi Stop BAB atau Basno tingkat Kabupaten Barito Selatan, di Gedung Jaro Pirahan, Jalan Pahlawan, Buntok, Kamis (23/12).

“Sehat itu berawal dari diri sendiri dan keluarga, sehingga penafsiran bahwa sehat itu mahal adalah keliru. Karena itu, kebersihan harus dimulai dari lingkungan kita sendiri, misalnya dengan tidak BAB sembarangan,” kata Eddy Raya.

Ia mengingatkan warganya agar meninggalkan BAB sembarangan, karena membuka terjadinya penularan penyakit mengingat melalui transmisi penyakit dari tinja tersebut. Eddy Raya mengungkapkan, badan kesehatan dunia WHO mencatat, 88 persen angka kematian akibat diare disebabkan kesulitan mengakses air bersih dan keterbatasan sistem sanitasi. Hal itu juga diperparah oleh perilaku BAB sembarangan. Selain penyakit perilaku BAB sembarangan juga memperbesar risiko yang menghambat pertumbuhan fisik anak-anak.

Baca Juga :  Bupati Lepas Masa Purna Tugas Satria During

“Pesan saya, ayo wujudkan masyarakat yang bersih dan sehat dengan BAB di tempatnya,” tutupnya.(gor/nto/kpg/uni/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/