PALANGKA RAYA-Arus mudik selama libur Natal maupun menjelang libur Tahun Baru (Nataru) 2022 belum ada terlihat lonjakan penumpang, khususnya yang menggunakan transportasi udara. Bahkan, berdasarkan data dari PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya jumlah penumpang pesawat mengalami penurunan dibandingkan jumlah penumpang di waktu yang sama pada tahun lalu.
Eksekutif General Manager Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya Aries Hermawandi dalam keterangan tertulisnya kepada Kalteng Pos Minggu (26/12) menerangkan, saat ini penumpang Nataru 2021/2022 mengalami penurunan sekitar 19 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dikatakannya bahwa dalam sepekan terakhir sebelum Natal Bandara Tjilik Riwut melayani sekitar 10 ribu orang penumpang. Sebagian besar penumpang yang dilayani tersebut adalah merupakan penumpang yang berangkat dari Palangka Raya menuju kota di sejumlah daerah di luar Kalteng.
“Kebanyakan penumpang yang berangkat dari pada yang datang,” ujar Aries.
Aries tanpa menjelaskan lebih rinci berapa jumlah penumpang yang berangkat maupun yang datang selama sepekan terakhir. Meskipun tidak menyebutkan berapa persis jumlah penumpang yang berangkat, Aries menyampaikan bahwa kebanyakan penumpang yang berangkat tersebut merupakan penumpang pesawat dengan tujuan Jakarta dan Surabaya.
“Sama seperti hari biasa kebanyakan penumpang yang berangkat adalah penumpang jalur penerbangan Jakarta dan Surabaya,” terang Aries lagi.
Aries memperkirakan salah satu penyebab menurunnya jumlah penumpang pesawat di masa liburan Nataru di tahun ini sendiri disebabkan oleh berkurangnya jumlah maskapai penerbangan yang melayani jalur penerbangan ke Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.
“Jumlah maskapai penerbangan lebih sedikit tahun ini,” ujar Arie lagi
EGM Bandara Tjilik Riwut ini juga menyampaikan bahwa menjelang liburan di tahun baru nanti pihaknya tetap melayani masyarakat yang ingin bepergian melalui bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.
“Penerbangan tetap ada saat libur tahun baru mengingat sampai hari ini kami belum menerima pemberitahuan pembatalan penerbangan dari pihak maskapai,” ujarnya mengakhiri.
Sementara itu, pelaksanaan kegiatan dan perjalanan tahun baru diharapkan tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19. Satgas Covid-19 beserta pihak-pihak terkait terus melakukan pemantauan, mulai dari kegiatan natal dan aktivitas perjalanan orang di Kalteng.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalteng Falery Tuwan mengatakan, penekanan pada pemantauan Nataru ini lebih dititikberatkan pada perjalanan orang-orang. Ada beberapa pengetatan dalam rangka mencegah penularan Covid-19 saat Nataru, seperti wajib vaksin lengkap bagi perjalanan udara dan laut.
“Dalam pengawasan di lapangan, hanya sebagian kecil masyarakat yang ditemukan belum vaksin lengkap, namun secara umum memang sudah vaksin pertama khususnya masyarakat Kota Palangka Raya,” katanya saat diwawancarai, Minggu (26/12).
Diungkapkannya, berkenaan dengan pengawasan di perbatasan, Satgas Covid-19 tidak mendirikan posko tetapi bergabung dan terintegrasi dengan petugas TNI dan Polri. Lantaran, memang untuk penjagaan di lapangan pihak kepolisian telah mendirikan check point.
“Kepolisian telah membangun check point dan kami bergabung bersama melakukan pengawasan,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.
Falery menyebut, check point didirikan di tiga titik yakni di perbatasan Kalteng dengan Kalsel yakni di Kabupaten Kapuas dan Barito Timur (Bartim), kemudian perbatasan Kalteng dengan Kalbar di Kabupaten Lamandau.
“Yang diutamakan memang perbatasan antar provinsi dan di Kalteng ini ada tiga titik perbatasan yakni antara Kalteng dengan Kalsel dan Kalbar,” sebut dia.
Sementara itu, berkenaan dengan pemantauan pelaksanaan Natal di gereja-gereja, khususnya di Kota Palangka Raya yang sudah pihaknya tinjau memang sudah melaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat. Di daerah, lanjut dia, pihaknya juga tidak mendapat laporan ada pelaksanaan Natal yang melanggar prokes.
“Meski dilaksanakan tatap muka namun yang hadir sesuai dengan aturan, hanya 50 persen dari kapasitas gedung,” tegasnya.
Perayaan Natal Aman, Satgas Tetap Perketat Kontrol Prokes
Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani menyampaikan selama perayaan momen malam Natal malam di Kota Palangka Raya sejauh ini bisa dikatakan aman.
Meskipun pada perayaan malam Natal ada sebanyak enam dari 12 pelaku usaha kuliner yang melanggar jam operasional sehingga diberikan teguran lisan oleh pihaknya, meskipun melanggar jam operasional namun tidak melanggar penerapan prokes.
“Atau kalau dipersentasekan sekitar 50 persen pelaku usaha melanggar jam operasional, sedangkan pada giat kedua pada Natal malam pihaknya menemukan ada sekitar dua tempat hiburan malam (THM) yang melanggar jam operasional,” terangnya.
Emy menambahkan, ditemukan sebuah pengunjung yang tidak menggunakan masker, sehingga pengunjung tersebut diberikan sanksi administasi sebesar Rp 100.000 dan kedua pelaku usaha tersebut diberikan teguran lisan.
“Melihat progres dari malam natal dan natal malam, para pelaku usaha yang melanggar jam operasional sudah berkurang dari enam menjadi dua pelaku usaha saja yang melanggar,” ungkapnya.
Untuk mencegah terjadinya kerumunan tim Satgas saat ini sedang memperketat upaya patroli dan pengawasan di Kota Cantik di daerah – daerah objek vital dan daerah yang rawan terjadinya kerumunan.
“Apabila ditanya bagaimana pengetatan libur Nataru? kami akan berupaya bergerak seperti biasa karena pola pengawasan yang dilakukan saat ini pun bisa dikatakan cukup ketat, di mana pihaknya rutin melakukan patroli THM waktu malam hingga dini hari,” ucapnya sembari menambahkan untuk libur Nataru pihaknya akan bertindak sesuai dengan Surat Edaran (SE) Wali Kota terkait Nataru. (sja/abw/ahm/ala)