Sabtu, Oktober 5, 2024
29.4 C
Palangkaraya

PWNU Kalteng Ucapkan Selamat kepada Ketua Umum PBNU Terpilih, Gus Yahya Tegaskan NU Partner Pemerinta

BANDAR LAMPUNG – Begitu hasil penghitungan suara diumumkan Jumat (24/12), kedua kontestan calon ketua umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saling berangkulan. KH Said Aqil Siroj mengucapkan selamat, mendoakan keberkahan, dan memohon agar KH Yahya Cholil Staquf diberi kekuatan memimpin PBNU ke depan.

”Saya berbahagia atas kemenangan Gus Yahya. Beliau adalah pilihan tepat. Tidak lain saya bersyukur bahwa muktamar berjalan damai. Meski awalnya agak panas, selesai dengan damai,” jelas Said Aqil.

Sementara, Gus Yahya mengucapkan terima kasih kepada Said Aqil. Dia menyebut Said sebagai guru yang membimbing, menggembleng, dan menguji dirinya. ”Saya tidak tahu apakah umur saya cukup untuk membalas jasa-jasa beliau,” kata Yahya.

Tanpa tidur, tanpa istirahat, sidang pleno 4 dan 5 Muktamar Ke-34 NU dikebut semalam suntuk di Bandar Lampung. Sidang dihelat kurang dari sejam dari rampungnya sidang tim formatur AHWA (Ahlul Halli wal Aqdi) yang memilih KH Miftachul Akhyar menjadi rais aam syuriah baru PBNU.

Baca Juga :  DMI dan Polres Sepakat Dukung Percepatan Vaksinasi

Sidang dimulai sekitar pukul 01.00 dengan lebih dulu menyelesaikan persoalan keabsahan peserta pemilik suara. Lalu, dilanjutkan dengan voting penjaringan bakal calon Ketum tanfidziyah PBNU.

Rekapitulasi penjaringan calon dimulai setelah salat Subuh. Penjaringan dilakukan dengan para muktamirin (peserta muktamar) mengusulkan satu nama yang akan didukung sebagai kandidat Ketum PBNU. Nama ditulis di kertas dan dimasukkan ke kotak suara.

Dalam penghitungan yang dimulai pada pukul 04.00 tersebut, dua calon teratas, KH Yahya Cholil dan KH Said Aqil, bersaing ketat dan saling menyusul dalam perolehan suara. Calon ketiga, yakni KH As’ad Said Ali, hanya mendapatkan 17 suara. As’ad tidak bisa melanjutkan ke putaran berikutnya karena tidak mampu memenuhi target suara minimal, yaitu 99 suara. Selain itu, muncul nama Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dengan dua suara dan satu calon lainnya, Ramadhan Buayo, memperoleh satu suara.

Baca Juga :  Buaya Sebangau Terkam Pencari Galam, Begini Kondisi Korban

Total, ada 552 muktamirin dari PW (pengurus wilayah), PC (pengurus cabang), dan PCI (pengurus cabang istimewa) yang menggunakan suara mereka. Tercatat, satu suara batal dan satu abstain. Artinya, enam suara hilang dari total 558 suara yang dimiliki muktamirin. Praktis, hanya tersisa dua calon yang melanjutkan ke putaran akhir: Yahya Cholil Staquf dan Said Aqil Siroj.

BANDAR LAMPUNG – Begitu hasil penghitungan suara diumumkan Jumat (24/12), kedua kontestan calon ketua umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saling berangkulan. KH Said Aqil Siroj mengucapkan selamat, mendoakan keberkahan, dan memohon agar KH Yahya Cholil Staquf diberi kekuatan memimpin PBNU ke depan.

”Saya berbahagia atas kemenangan Gus Yahya. Beliau adalah pilihan tepat. Tidak lain saya bersyukur bahwa muktamar berjalan damai. Meski awalnya agak panas, selesai dengan damai,” jelas Said Aqil.

Sementara, Gus Yahya mengucapkan terima kasih kepada Said Aqil. Dia menyebut Said sebagai guru yang membimbing, menggembleng, dan menguji dirinya. ”Saya tidak tahu apakah umur saya cukup untuk membalas jasa-jasa beliau,” kata Yahya.

Tanpa tidur, tanpa istirahat, sidang pleno 4 dan 5 Muktamar Ke-34 NU dikebut semalam suntuk di Bandar Lampung. Sidang dihelat kurang dari sejam dari rampungnya sidang tim formatur AHWA (Ahlul Halli wal Aqdi) yang memilih KH Miftachul Akhyar menjadi rais aam syuriah baru PBNU.

Baca Juga :  DMI dan Polres Sepakat Dukung Percepatan Vaksinasi

Sidang dimulai sekitar pukul 01.00 dengan lebih dulu menyelesaikan persoalan keabsahan peserta pemilik suara. Lalu, dilanjutkan dengan voting penjaringan bakal calon Ketum tanfidziyah PBNU.

Rekapitulasi penjaringan calon dimulai setelah salat Subuh. Penjaringan dilakukan dengan para muktamirin (peserta muktamar) mengusulkan satu nama yang akan didukung sebagai kandidat Ketum PBNU. Nama ditulis di kertas dan dimasukkan ke kotak suara.

Dalam penghitungan yang dimulai pada pukul 04.00 tersebut, dua calon teratas, KH Yahya Cholil dan KH Said Aqil, bersaing ketat dan saling menyusul dalam perolehan suara. Calon ketiga, yakni KH As’ad Said Ali, hanya mendapatkan 17 suara. As’ad tidak bisa melanjutkan ke putaran berikutnya karena tidak mampu memenuhi target suara minimal, yaitu 99 suara. Selain itu, muncul nama Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dengan dua suara dan satu calon lainnya, Ramadhan Buayo, memperoleh satu suara.

Baca Juga :  Buaya Sebangau Terkam Pencari Galam, Begini Kondisi Korban

Total, ada 552 muktamirin dari PW (pengurus wilayah), PC (pengurus cabang), dan PCI (pengurus cabang istimewa) yang menggunakan suara mereka. Tercatat, satu suara batal dan satu abstain. Artinya, enam suara hilang dari total 558 suara yang dimiliki muktamirin. Praktis, hanya tersisa dua calon yang melanjutkan ke putaran akhir: Yahya Cholil Staquf dan Said Aqil Siroj.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/