Sabtu, Oktober 5, 2024
26.7 C
Palangkaraya

PWNU Kalteng Ucapkan Selamat kepada Ketua Umum PBNU Terpilih, Gus Yahya Tegaskan NU Partner Pemerinta

Setelah voting dan rekapitulasi suara selama hampir empat jam, Yahya akhirnya dinyatakan unggul dengan perolehan 337 suara. Sementara, Said meraup 210 suara. Dan, ada satu suara yang batal. Dengan demikian, ada 548 muktamirin yang menggunakan hak suara mereka dari total 558 suara atau hilang 10 suara. ”Dengan ini, sesuai pasal 28 ayat 2 tata tertib muktamar, kami nyatakan bahwa KH Yahya Cholil Staquf ditetapkan sebagai ketua umum PBNU periode 2021–2026,” kata Mohammad Nuh, pimpinan sidang.

Selanjutnya, kata Nuh, menurut pasal 26 tata tertib, tim formatur kepengurusan baru memiliki waktu maksimal satu bulan untuk merumuskan kepengurusan baru. ”Karena kami harus kerja keras membesarkan NU,” ujar Nuh.

Dalam seremoni penutupan muktamar kemarin siang, Miftachul Akhyar merasa masih blank alias belum punya konsep apa-apa sejak ditunjuk menjadi rais aam PBNU. ”Karena amanah ini berat,” katanya.

Namun, dia percaya bakal banyak yang mendampingi untuk menjalankan amanah tersebut. Misalnya, memberikan urun rembuk dan pikiran-pikiran. Dengan begitu, program-program yang dihasilkan dari Muktamar Ke-34 NU bisa dijalankan.

Baca Juga :  DMI dan Polres Sepakat Dukung Percepatan Vaksinasi

Dalam seremoni yang sama, ketua umum terpilih Yahya Cholil Staquf menyatakan bahwa kepemimpinannya akan mencanangkan dua agenda besar. ”Pertama adalah membangun kemandirian warga,” jelasnya.

Lalu, yang kedua adalah meningkatkan peran NU dalam pergulatan mendukung perdamaian dunia. Selain itu, PBNU bakal terus bekerja sama dengan pemerintah. Bahkan, kerja sama ini akan diakselerasi dan sinerginya ditingkatkan.

Dia menegaskan, NU adalah partner pemerintah. Dalam hubungan dengan pemerintah, NU bakal membantu pelaksanaan agenda nasional yang dilakukan pemerintah. Mulai agenda pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Dia juga berharap, dalam waktu dekat, kepengurusan PBNU menjabarkan program-program yang konkret.

Yahya bersyukur muktamar berjalan dengan baik. ”Seperti muktamar sebelumnya, terasa nikmat sekali. Begitu nikmatnya sampai sejak kemarin pagi (Kamis, 23/12) sampai sore ini kami lupa tidur,” tuturnya.

Baca Juga :  Buaya Sebangau Terkam Pencari Galam, Begini Kondisi Korban

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan, di mata pemerintah, NU adalah mitra yang setia. Mitra yang tidak pernah berhenti bekerja sama. Dia berharap kerja sama pemerintah dengan NU ke depan bisa lebih erat lagi untuk bersama-sama menghadapi kesulitan-kesulitan akibat pandemi Covid-19. Kemudian, persoalan ekonomi, keutuhan bangsa, pengentasan kemiskinan, serta pemberdayaan umat.

Pada kesempatan itu, Ma’ruf yang juga anggota AHWA menyampaikan pertimbangan memilih Miftachul Akhyar sebagai rais aam PBNU. Menurut dia, Miftachul Akhyar adalah sosok yang berpengalaman. Apalagi, dalam periode sebelumnya, dia berpengalaman menduduki posisi serupa. ”Sehingga tinggal meneruskan,” tuturnya.

Sementara itu, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Kalimantan Tengah dan segenap jajarannya dari 14 Kabupaten/ Kota mengucapkan selamat dan apresiasi kepada KH.Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. Ucapan selamat juga disampaikan kepada KH Miftahul Akhyar yang didaulat sebagai Rois ‘Aam PBNU.

Setelah voting dan rekapitulasi suara selama hampir empat jam, Yahya akhirnya dinyatakan unggul dengan perolehan 337 suara. Sementara, Said meraup 210 suara. Dan, ada satu suara yang batal. Dengan demikian, ada 548 muktamirin yang menggunakan hak suara mereka dari total 558 suara atau hilang 10 suara. ”Dengan ini, sesuai pasal 28 ayat 2 tata tertib muktamar, kami nyatakan bahwa KH Yahya Cholil Staquf ditetapkan sebagai ketua umum PBNU periode 2021–2026,” kata Mohammad Nuh, pimpinan sidang.

Selanjutnya, kata Nuh, menurut pasal 26 tata tertib, tim formatur kepengurusan baru memiliki waktu maksimal satu bulan untuk merumuskan kepengurusan baru. ”Karena kami harus kerja keras membesarkan NU,” ujar Nuh.

Dalam seremoni penutupan muktamar kemarin siang, Miftachul Akhyar merasa masih blank alias belum punya konsep apa-apa sejak ditunjuk menjadi rais aam PBNU. ”Karena amanah ini berat,” katanya.

Namun, dia percaya bakal banyak yang mendampingi untuk menjalankan amanah tersebut. Misalnya, memberikan urun rembuk dan pikiran-pikiran. Dengan begitu, program-program yang dihasilkan dari Muktamar Ke-34 NU bisa dijalankan.

Baca Juga :  DMI dan Polres Sepakat Dukung Percepatan Vaksinasi

Dalam seremoni yang sama, ketua umum terpilih Yahya Cholil Staquf menyatakan bahwa kepemimpinannya akan mencanangkan dua agenda besar. ”Pertama adalah membangun kemandirian warga,” jelasnya.

Lalu, yang kedua adalah meningkatkan peran NU dalam pergulatan mendukung perdamaian dunia. Selain itu, PBNU bakal terus bekerja sama dengan pemerintah. Bahkan, kerja sama ini akan diakselerasi dan sinerginya ditingkatkan.

Dia menegaskan, NU adalah partner pemerintah. Dalam hubungan dengan pemerintah, NU bakal membantu pelaksanaan agenda nasional yang dilakukan pemerintah. Mulai agenda pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Dia juga berharap, dalam waktu dekat, kepengurusan PBNU menjabarkan program-program yang konkret.

Yahya bersyukur muktamar berjalan dengan baik. ”Seperti muktamar sebelumnya, terasa nikmat sekali. Begitu nikmatnya sampai sejak kemarin pagi (Kamis, 23/12) sampai sore ini kami lupa tidur,” tuturnya.

Baca Juga :  Buaya Sebangau Terkam Pencari Galam, Begini Kondisi Korban

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan, di mata pemerintah, NU adalah mitra yang setia. Mitra yang tidak pernah berhenti bekerja sama. Dia berharap kerja sama pemerintah dengan NU ke depan bisa lebih erat lagi untuk bersama-sama menghadapi kesulitan-kesulitan akibat pandemi Covid-19. Kemudian, persoalan ekonomi, keutuhan bangsa, pengentasan kemiskinan, serta pemberdayaan umat.

Pada kesempatan itu, Ma’ruf yang juga anggota AHWA menyampaikan pertimbangan memilih Miftachul Akhyar sebagai rais aam PBNU. Menurut dia, Miftachul Akhyar adalah sosok yang berpengalaman. Apalagi, dalam periode sebelumnya, dia berpengalaman menduduki posisi serupa. ”Sehingga tinggal meneruskan,” tuturnya.

Sementara itu, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Kalimantan Tengah dan segenap jajarannya dari 14 Kabupaten/ Kota mengucapkan selamat dan apresiasi kepada KH.Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. Ucapan selamat juga disampaikan kepada KH Miftahul Akhyar yang didaulat sebagai Rois ‘Aam PBNU.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/