PALANGKA RAYA-Dua pekan terakhir, kasus Covid-19 di Kalteng melonjak tinggi. Baik jumlah pasien terpapar maupun angka kematian. Kondisi ini membuat kebutuhan akan oksigen jadi tinggi, terutama untuk pasien bergejala sedang hingga berat. Para distributor oksigen pun paham akan kondisi ini, sehingga lebih memprioritaskan pasokan untuk kebutuhan medis.
CV Palangka Gas merupakan salah satu agen atau distributor yang memasok kebutuhan oksigen di Kota Palangka Raya. Perusahaan ini melakukan pengisian oksigen di pangkalan pabrik yang berada di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Setiap hari mereka mendapat suplai oksigen sebanyak dua truk berisi 270 tabung ukuran 6 meter kubik. Kemudian tabung oksigen tersebut dikirim ke rumah sakit dan klinik di Kota Palangka Raya. Sehingga dipastikan tidak akan terjadi kehabisan stok oksigen untuk kebutuhan di Palangka Raya.
“Tidak terjadi kekosongan atau kelangkaan karena ada stok oksigen,” kata Pimpinan CV Palangka Gas Silvia kepada Kalteng Pos di kantornya, Jalan Putri Junjung Buih V, Selasa siang (27/7).
Menyikapi soal keterlambatan distribusi oksigen ke Palangka Raya, Silvia yang merupakan putri dari pemilik CV Palangka Gas tersebut mengaku hal itu disebabkan keterlambatan kapal pengangkut bahan dasar oksigen dari Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
“Kapal yang mengangkut liquid (bahan gas oksigen) dari Surabaya terlambat datang, sehingga pengiriman ke Palangka sempat terkendala, tapi tidak sampai terjadi kelangkaan,” ujarnya.
Melihat angka Covid-19 di Palangka Raya yang terus meningkat dan berdampak pada tingginya kebutuhan akan oksigen, kata Silvia, pihaknya akan fokus memenuhi kebutuhan medis. Karena itu CV Palangka Gas sementara waktu tidak melayani penjualan gas oksigen untuk industri maupun bengkel-bengkel.
“Stok oksigen di sini kami utamakan untuk orang sakit dan permintaan untuk keperluan medis saja,” tutur Silvia.
Silvia juga mengatakan, sebagian besar yang datang membeli gas oksigen di perusahaannya rata-rata merupakan keluarga pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman). Silvia menyebut, meskipun pihaknya melayani pembelian gas oksigen oleh masyarakat untuk keperluan pasien Covid-19 yang menjalani isoman, tapi tidak serta-merta dilayani pihaknya. Silvia mengatakan, pihaknya akan terlebih dahulu memastikan dengan cara melakukan panggilan video call dengan pasien isoman.
“Untuk orang sakit itu pun saya harus video call sama pasiennya,” kata Silvia sembari menjelaskan bahwa video call diperlukan agar pihaknya mengetahui saturasi oksigen dari pasien bersangkutan.