“Sekarang ini kan masih stabil stok oksigen, saya cuman mengimbau masyarakat Kota Cantik supaya tidak perlu membeli oksigen kalau tidak memerlukan, jangan ciptakan panic buying yang tentunya dapat merugikan sesama,” pungkasnya.
Pemprov Bentuk Satgas Oksigen
Sementara itu, Pj Sekda Provinsi Kalteng Nuryakin mengatakan, saat ini sudah dibentuk Satuan Tugas (Satgas) Oksigen Kalteng. Pembentukan itu dilakukan karena melihat ketersediaan oksigen untuk kebutuhan medis saat ini sangat terbatas.
“Mengapa terbatas, karena antara permintaan dengan persediaan oksigen tidak seimbang,” katanya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (27/7).
Diungkapkannya, sebelumnya ketersediaan dan permintaan oksigen normal. Namun, saat ini permintaan meningkat tiga hingga empat kali lipat, sementara pasokan tetap.
“Berkenaan dengan ini, gubernur sudah mengatur langkah-langkah, salah satunya menyurati Menko Perekonomian untuk segera mengatur pendistribusian oksigen,” bebernya kepada Kalteng Pos.
Memang, lanjut dia, stok oksigen untuk Rumah Sakit dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya bisa bertahan satu minggu, terhitung sejak Senin lalu. Namun di RS lainnya ada yang hanya bisa bertahan satu atau dua hari saja.
“Untuk menutupi kekurangan itu, maka bisa digunakan sistem pinjam pakai dari RS lain,” lanjut dia.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kalteng ini menambahkan, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran sudah mengeluarkan kebijakan membeli 30 tabung gas oksigen di Sidoarjo dengan dana mencapai Rp450 juta. Juga sudah menyurati distributor oksigen.