“Waktu itu saya dikasih terpal biru beserta rangka baja untuk pembuatan kolam ikan, juga diberi kurang lebih 1.000 bibit ikan lele dan pakan ikan sebanyak 400 kilogram,” tutur Mansyah.
Ia mengaku senang karena mendapat perhatian dari pemko. Dengan adanya bantuan itu, ia pun mulai bergelut dengan usaha baru beternak ikan lele.
Mansyah mendoakan agar Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin terus maju dalam kariernya. “Saya harap bantuan pemulihan ekonomi diberika lagi untuk masyarakat, terima kasih Pak Wali Kota,” ujarnya.
Ucapan doa dan harapan untuk Wali Kota Palangka Raya di usianya yang ke-36 juga disampaikan oleh para tokoh agama dan akademisi di Kota Cantik ini. Seperti yang disampaikan Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kota Palangka Raya Syahrun. Mendoakan agar Wali Kota Fairid Naparin selalu diberikan berkah dan dilimpahi kesehatan.
“Semoga beliau (wali kota, red) selalu sehat dalam memimpin kota ini, diberikan kemudahan terutama dalam menangani pandemi Covid-19, dan Kota Palangka Raya makin maju di bawah kepemimpinan beliau,” kata Syahrun, Jumat (27/8).
Pihaknya menilai kepemimpinan Fairid telah memajukan infrastruktur jalan kota. Juga ada keseriusan dalam menangani pandemi Covid-19 di Kota Cantik. “Spesifiknya beliau itu sosok yang mau mendengarkan aspirasi,” tambahnya.
Hal serupa disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Palangka Raya Sofyan Sori. Kepempimpinan Fairid Naparin di usia yang masih energik ini, diharapankan terus membawa perubahan untuk Kota Cantik.
“Saya juga sampaikan terima kasih kepada beliau karena sudah membantu pembangunan Pondok Pesantren Muhammadiyah,” tuturnya.
Rektor IAIN Palangka Raya Khairil Anwar turut mendoakan agar Fairid Naparin diberi kesehatan dan panjang usia, dimudahkan rezeki, dan selalu dalam lindungan Allah Swt. Sebagai akademisi, pihaknya menyebut menilai wali kota sudah banyak memberi perhatian untuk dunia pendidikan.
“Semoga terus ditingkatkan lagi, terlebih saat ini ada mahasiswa dan keluarganya yang terdampak Covid-19 memerlukan bantuan dana atau bantuan sosial lain,” katanya.
Khairil juga menyinggung soal akses internet yang saat ini sangat diperlukan mahasiswa untuk mengikuti kuliah daring. Lantaran masih ada wilayah di Palangka Raya yang tak ada akses internet.
