Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Dua Kelurahan Masih Tergenang

PALANGKA RAYA–Banjir sempat menggenangi belasan kelurahan di Kota Palangka Raya. Kini debit air mulai menurun dan menyisakan dua kelurahan yakni Kameloh Baru dan Kalampangan yang masih tergenang banjir.

“Secara umum kondisi banjir di Kota Palangka Raya sudah mulai surut dan berdasarkan hasil pemantauan kami hanya ada dua kelurahan yang masih tergenang banjir yaitu Kelurahan Kameloh Baru dan Kalampangan,” kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani, kemarin (27/9).

Diterangkan Emi, di Kelurahan Kalampangan debit air bertahan di lahan pertanian warga, sedangkan di Kelurahan Kameloh Baru masih tergenang banjir sekitar semata kaki orang dewasa. Dijelaskan Emi, kawasan Kameloh baru merupakan salah satu daerah yang langsung terkoneksi dengan sungai, sehingga ketika debit air sungai naik maka daerah dermaga sampai permukiman warga tergenang.

“Saya berharap debit air terus turun, sehingga Kelurahan Kalampangan dan Kameloh Baru juga bisa kembali normal dan tidak banjir lagi,” ujarnya.

Baca Juga :  Polda Panggil Manajemen PT SGM

Meski banjir, aktivitas pembelajaran luar jaringan (luring) di Kelurahan Kameloh Baru tetap berjalan normal. Berdasarkan pantauan Kalteng Pos di lapangan, sebagian anak-anak tetap berangkat ke sekolah menggunakan perahu untuk menerobos genangan banjir.

Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani menyebut, Kelurahan Kameloh baru berstatus zona hijau Covid-19 atau daerah yang tidak ada kasus Covid-19. “Apakah zona hijau boleh melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas? tentu boleh tapi harus siap menerapkan protokol kesehatan dan sarana prasarananya,” kata Emi kemarin.

Pembelajaran secara luring juga tidak hanya di Kelurahan Kameloh Baru saja, tapi juga di Kelurahan Danau Tundai. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan (Disdik) Palangka Raya Aswan.

Dijelaskan Aswan, pembelajaran di SMP di Kelurahan Danau Tundai statusnya bukan PTM, akan tetapi pembelajaran secara luring, hal ini dikarenakan selama pandemi Covid -19 berdasarkan SKB empat menteri bahwa pembelajaran dilakukan dengan dua metode yang pertama Dalam Jaringan (Daring) seperti google meet dan zoom meeting untuk daerah melek internet dan metode yang kedua adalah secara luring atau daerah yang cukup susah jaringan internetnya. Dan, SMP di Danau Tundai adalah salah satu yang menerapkan metode luring.

Baca Juga :  Ajak Kaum Muda Jaga Empat Pilar Kebangsaan

Metode luring adalah dimana para orang tua bersama murid ke sekolah pagi hari untuk mengumpulkan tugas hari kemarin, kemudian mengambil tugas baru untuk di kerjakan di rumah.

“Jadi jangan salah paham ya SMP satu atap 3 masih melaksanakan metode pembelajaran luring bukan PTM terbatas, karena saat ini seluruh sekolah sedang menyiapkan diri untuk PTM terbatas,” ucap Aswan.

PALANGKA RAYA–Banjir sempat menggenangi belasan kelurahan di Kota Palangka Raya. Kini debit air mulai menurun dan menyisakan dua kelurahan yakni Kameloh Baru dan Kalampangan yang masih tergenang banjir.

“Secara umum kondisi banjir di Kota Palangka Raya sudah mulai surut dan berdasarkan hasil pemantauan kami hanya ada dua kelurahan yang masih tergenang banjir yaitu Kelurahan Kameloh Baru dan Kalampangan,” kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani, kemarin (27/9).

Diterangkan Emi, di Kelurahan Kalampangan debit air bertahan di lahan pertanian warga, sedangkan di Kelurahan Kameloh Baru masih tergenang banjir sekitar semata kaki orang dewasa. Dijelaskan Emi, kawasan Kameloh baru merupakan salah satu daerah yang langsung terkoneksi dengan sungai, sehingga ketika debit air sungai naik maka daerah dermaga sampai permukiman warga tergenang.

“Saya berharap debit air terus turun, sehingga Kelurahan Kalampangan dan Kameloh Baru juga bisa kembali normal dan tidak banjir lagi,” ujarnya.

Baca Juga :  Polda Panggil Manajemen PT SGM

Meski banjir, aktivitas pembelajaran luar jaringan (luring) di Kelurahan Kameloh Baru tetap berjalan normal. Berdasarkan pantauan Kalteng Pos di lapangan, sebagian anak-anak tetap berangkat ke sekolah menggunakan perahu untuk menerobos genangan banjir.

Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani menyebut, Kelurahan Kameloh baru berstatus zona hijau Covid-19 atau daerah yang tidak ada kasus Covid-19. “Apakah zona hijau boleh melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas? tentu boleh tapi harus siap menerapkan protokol kesehatan dan sarana prasarananya,” kata Emi kemarin.

Pembelajaran secara luring juga tidak hanya di Kelurahan Kameloh Baru saja, tapi juga di Kelurahan Danau Tundai. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan (Disdik) Palangka Raya Aswan.

Dijelaskan Aswan, pembelajaran di SMP di Kelurahan Danau Tundai statusnya bukan PTM, akan tetapi pembelajaran secara luring, hal ini dikarenakan selama pandemi Covid -19 berdasarkan SKB empat menteri bahwa pembelajaran dilakukan dengan dua metode yang pertama Dalam Jaringan (Daring) seperti google meet dan zoom meeting untuk daerah melek internet dan metode yang kedua adalah secara luring atau daerah yang cukup susah jaringan internetnya. Dan, SMP di Danau Tundai adalah salah satu yang menerapkan metode luring.

Baca Juga :  Ajak Kaum Muda Jaga Empat Pilar Kebangsaan

Metode luring adalah dimana para orang tua bersama murid ke sekolah pagi hari untuk mengumpulkan tugas hari kemarin, kemudian mengambil tugas baru untuk di kerjakan di rumah.

“Jadi jangan salah paham ya SMP satu atap 3 masih melaksanakan metode pembelajaran luring bukan PTM terbatas, karena saat ini seluruh sekolah sedang menyiapkan diri untuk PTM terbatas,” ucap Aswan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/