Senin, November 25, 2024
26.6 C
Palangkaraya

Pekerjaan Pembangunan Jalan Baru Masuk Bandara Belum Selesai

SAMPIT– Akses jalan masuk bandara yang baru dan obstacle sisi udara Bandara H Asan Sampit, pada 1 Februari 2020 nanti rencananya akan dioperasionalkan. Namun, ternyata jalan tersebut masih belum 100 persen selesai pengerjaannya. Hal ini terungkap setelah sejumlah Anggota DPRD Kabupaten Kotim melakukan kunjungan ke Bandara H.Asan Sampit pada Rabu (27/1).

“Saat kami melakukan kunjungan ternyata jalan akses baru masuk bandara dan obstacle sisi udara Bandara H Asan Sampit, masih belum 100 persen selesai dikerjakan. Masih ada sebagian jalan yang belum beraspal,” ujar anggota DPRD Kabupaten Kotim, Bima Santoso, saat melakukan kunjungan ke Bandara H Asan Sampit.

Menurut Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotim yang membidangi infrasturktur dan perhubungan ini, jalan yang beraspal tersebut sangat dekat sekali dengan kantor administrasi. Seharusnya jalan baru ini harus di rampungkan karena akan jadi jalan utama masuk bandara dari Jalan Tjilik Riwut dan tidak lagi melewati jalan Semekto.

Baca Juga :  Sahbirin-Muhidin Unggul, Denny Bakal Menggugat Lagi

“Kami juga kaget melihat jalan tersebut kok masih ada jalan yang belum di aspal padahal jalan tersebut dalam waktu dekat ini akan diresmikan. Harusnya jalan tersebut diselesaikan dulu karena jalan tersebut merupakan jalan utama dan menjadi keluar masuk para penumpang pesawat, sebab jalan yang dulu akan ditutup dan dijadikan jalan khusus untuk penyaluran bahan bakat dari pertamina,” ucap Bima.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini juga mengatakan dirinya mendapat info dari pihak bandara H.Asan Sampit jalan yang tidak diaspal itu, hanya sedikit saja yaitu panjang kurang lebih 200 meter, dan lebar hanya 6 meter. Jalan tersebut hanya ditimbun agregat saja,

“Kalau hanya ditimbun agregat saja, itu juga akan membuat kotor halaman bandara karna mobilitas kendraan keluar masuk Bandara H.Asan Sampit sangat lumayan ramai. Kami minta pihak pemerintah daerah dapat memyelesaikannya karena perkiraan saya dana yang harus disiapkan kurang lebih Rp300 juta untuk merampungkanya,” ujar Bima.

Baca Juga :  SMART Patrol, Terobosan Cegah Karhutla di Taman Nasional Sebangau

Dirinya juga menambahakan pada saat melakukan kunjungan tersebut rombongan DPRD Kabupaten Kotim, bertemu dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kotim H.Machmoer yang sedang memantau sekaligus meninjau persiapan jalan akses baru tersebut.

“Saat saya tanyakan terkait kendala apa yg membuat jalan ini belum rampung,  H Machmoer menjawab jalan itu sudah sempat dianggarkan di tahun 2020 tetapi karena pandemi Covid-19, jadi pengerjaannya tertunda,” ungkap Bima.

Dirinya juga mengharapkan, dengan  keterbatasan anggaran saat ini pihak pemerintah daerah bisa mencari solusi  bagaimana jalan agar jalan keluar. Apabila tidak ada segera diajukan sehingga dapat dilakukan pembahasan pada saat anggaran perubahan 2021 nanti.

“Kami siap melakukan pembahasan dan menggarkan untuk melanjutkan pengaspalan tersebut, tetapi dinas PUPR harus mengajukan terlebih dahulu, sehingga pada saat anggaran perubahan 2021 nanti bisa dianggarkan,”tutupnya.(bah/uni/pk)

SAMPIT– Akses jalan masuk bandara yang baru dan obstacle sisi udara Bandara H Asan Sampit, pada 1 Februari 2020 nanti rencananya akan dioperasionalkan. Namun, ternyata jalan tersebut masih belum 100 persen selesai pengerjaannya. Hal ini terungkap setelah sejumlah Anggota DPRD Kabupaten Kotim melakukan kunjungan ke Bandara H.Asan Sampit pada Rabu (27/1).

“Saat kami melakukan kunjungan ternyata jalan akses baru masuk bandara dan obstacle sisi udara Bandara H Asan Sampit, masih belum 100 persen selesai dikerjakan. Masih ada sebagian jalan yang belum beraspal,” ujar anggota DPRD Kabupaten Kotim, Bima Santoso, saat melakukan kunjungan ke Bandara H Asan Sampit.

Menurut Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotim yang membidangi infrasturktur dan perhubungan ini, jalan yang beraspal tersebut sangat dekat sekali dengan kantor administrasi. Seharusnya jalan baru ini harus di rampungkan karena akan jadi jalan utama masuk bandara dari Jalan Tjilik Riwut dan tidak lagi melewati jalan Semekto.

Baca Juga :  Sahbirin-Muhidin Unggul, Denny Bakal Menggugat Lagi

“Kami juga kaget melihat jalan tersebut kok masih ada jalan yang belum di aspal padahal jalan tersebut dalam waktu dekat ini akan diresmikan. Harusnya jalan tersebut diselesaikan dulu karena jalan tersebut merupakan jalan utama dan menjadi keluar masuk para penumpang pesawat, sebab jalan yang dulu akan ditutup dan dijadikan jalan khusus untuk penyaluran bahan bakat dari pertamina,” ucap Bima.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini juga mengatakan dirinya mendapat info dari pihak bandara H.Asan Sampit jalan yang tidak diaspal itu, hanya sedikit saja yaitu panjang kurang lebih 200 meter, dan lebar hanya 6 meter. Jalan tersebut hanya ditimbun agregat saja,

“Kalau hanya ditimbun agregat saja, itu juga akan membuat kotor halaman bandara karna mobilitas kendraan keluar masuk Bandara H.Asan Sampit sangat lumayan ramai. Kami minta pihak pemerintah daerah dapat memyelesaikannya karena perkiraan saya dana yang harus disiapkan kurang lebih Rp300 juta untuk merampungkanya,” ujar Bima.

Baca Juga :  SMART Patrol, Terobosan Cegah Karhutla di Taman Nasional Sebangau

Dirinya juga menambahakan pada saat melakukan kunjungan tersebut rombongan DPRD Kabupaten Kotim, bertemu dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kotim H.Machmoer yang sedang memantau sekaligus meninjau persiapan jalan akses baru tersebut.

“Saat saya tanyakan terkait kendala apa yg membuat jalan ini belum rampung,  H Machmoer menjawab jalan itu sudah sempat dianggarkan di tahun 2020 tetapi karena pandemi Covid-19, jadi pengerjaannya tertunda,” ungkap Bima.

Dirinya juga mengharapkan, dengan  keterbatasan anggaran saat ini pihak pemerintah daerah bisa mencari solusi  bagaimana jalan agar jalan keluar. Apabila tidak ada segera diajukan sehingga dapat dilakukan pembahasan pada saat anggaran perubahan 2021 nanti.

“Kami siap melakukan pembahasan dan menggarkan untuk melanjutkan pengaspalan tersebut, tetapi dinas PUPR harus mengajukan terlebih dahulu, sehingga pada saat anggaran perubahan 2021 nanti bisa dianggarkan,”tutupnya.(bah/uni/pk)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/