Mantan Sekda ini juga mengatakan untuk pendataannya, rencananya akan dilakukan oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat. Data itu nantinya akan dikoordinasikan dengan Kementerian Agama agar tidak tumpang tindih dengan program serupa yang mungkin juga dijalankan instansi vertikal tersebut.
“Umat Islam di Kabupaten Kotim ini secara kuantitas sangat banyak, namun secara kualitas perlu terus didorong, maka perlu keterlibatan masyarakat, khususnya warga yang memiliki rezeki lebih untuk membantu para guru ngaji itu juga,” kata Halikin.
Dirinya juga mengatakan upaya tersebut memang tidak mudah, maka untuk itu harus dilakukan bersama-sama dengan menguatkan pemahaman hidup juga harus mempersiapkan kehidupan akhirat, pihaknya juga mendorong agar masyarakat yang mampu dapat membantu para guru ngaji yang mengajar dengan ikhlas dan tidak mematok bayaran.
“Didaerah kita banyak aja orang yang mampu, tetapi yang peduli dengan agama harus terus kita dorong. Bahkan mereka mampu membeli rokok tetapi menyumbang untuk guru ngaji ada yang nunggak, dan bahkah membayar kursus bahasa Inggris ada yang sanggup bayar sampai Rp1 juta sebulan. Tapi membayar guru mengaji mereka harus pikir-pikir,” tutupnya.(bah/ans/ko).